Model Distribusi Spasial I-131 pada 7 hari setelah kejadian di
Lanjutan Tabel 33 Wilayah dan zonasi cemaran radionuklida I-131 setelah 7 hari kecelakaan di udara
ID Kode
Wilayah KABUPATEN
KECAMATAN Km
Ha Luas
Zona Kedaruratan
142 W140
PATI
Tayu
28,38 4,02
1,431 UPZ-2
143 W142
Jepara
Nalumsari
28,56 434,09
29,648 UPZ-2
144 W141
PATI
Dukuhseti
28,56 7,4
2,070 UPZ-2
145 W145
KUDUS
Dawe
28,61 62,49
11,739 UPZ-2
146 W146
Jepara
Pecangan
28,67 17,52
3,640 UPZ-2
147 W148
PATI
Gembong
28,94 589,99
31,170 UPZ-2
148 W151
PATI
Gunung Wungkal
29,06 9,31
2,697 UPZ-2
149 W153
KUDUS Dawe
29,16 21,24
3,350 UPZ-2
150 W157
Jepara Mayong
29,37 1,27
0,365 UPZ-2
151 W164
KUDUS Gebog
29,85 68,29
8,007 UPZ-2
152 W167
KUDUS Dawe
29,97 119,52
13,770 UPZ-2
153 W174
PATI Gembong
30,65 127,43
10,722 UPZ-2
Peta distribusi cemaran I-131 setelah 7 hari kecelakaan dapat dilihat pada Gambar 42 berikut.
Gambar 16 Peta model distribusi spasial I-131 setelah 7 hari kejadian Wilayah udara
Tabel 33 diatas menunjukkan bahwa setelah tujuh hari terjadi kecelakaan PLTN sebanyak 153 wilayah udara desa telah dicemari radionuklida I-153 dalam
zona Precautionary Action Zone PAZ dan Urgent Protective Action Planning Zone UPZ pada radius 27,80 km di atas dicemari radionuklida I-131 sehingga
materi yang berada di wilayah udara tersebut perlu direlokasikan karena berada dalam zona yang memiliki risiko tinggi penyebab sakit.
Wilayah dalam tujuh hari setelah kejadian yang termasuk zona PAZ terletak pada 7 wilayah dalam radius 6.40 km yaitu desa W001 dengan 34,130
luasan udara wilayah desa tersebut, W004 dengan 3,281 luasan udaranya, W002 dengan 98,167 luasan udaranya, W003 dengan 81,862 luasan udara desa,
W005 32,829, W006 dengan 20,058 dan W007 dengan 8,501 luasan udara masing-masing desa. Persentase luasan wilayah udara desa tersebut adalah
sasaran tindakan penanggulangan yang direncanakan dan ditetapkan sesegera mungkin setelah pernyataan terjadinya kecelakaan untuk mengurangi risiko dan
dampak kesehatan deterministik dengan tindakan penanggulangan pada sumber kecelakaan. Sedangkan 146 wilayah lain berkategori UPZ-1 dan UPZ-2 yang
merupakan wilayah yang segera akan ditetapkan sebagai wilayah yang perlu mendapat tindakan penanggulangan berdasarkan hasil pemantauan lingkungan.
Perhitungan secara matematis untuk mengetahui densitas distribusi Cs-137 dan I-131 dapat digunakan persamaan 3 dengan memasukan parameter wilayah
studi yang berperan dalam distribusi radionuklida di udara dengan asumsi bahwa kecelakaan dapat diatasi kurang dari 7 hari yang dihitung untuk masing-masing
16 arah mata angin ditampilkan dalam Tabel 24 halaman 133-140. Data hasil menunjukkan bahwa densitas tertinggi di udara dicapai seteleh 7 hari kejadian
kecelakaan, densitas tertinggi untuk ke arah selatan salah satu dari 16 arah di udara menunjukkan bahwa densitas I-131 tertinggi 2.130E+07 Bqm
3
dicapai pada jarak 200 m dari sumber, dan densitas Cs-137 tertinggi 1.106E+06 Bqm
3
dicapai pada jarak 1000 m dari sumber.