Dosis Efektif Terikat dalam Satuan Sievert

yang umumnya digunakan untuk keperluan iradiasi pangan dan dalam kedokteran digunakan untuk radioterapi kanker. Cesium-137 belum secara luas digunakan dalam radioterapi karena sifat kimia yang cukup reaktif sehingga sulit penanganannya. Selain itu cesium-137 sangat mudah larut dalam air dan ini karakteristik cesium yang menyulitkan di dalam langkah pengamanannya di lingkungan NIST 2011. Keunikan cesium-137 adalah bukan hasil peluruhan radioaktif uranium secara langsung tetapi berasal dari unsur non-radioaktif berupa gas mulia xenon yang sudah terdapat di alam sejak bermilyar-milyar tahun yang lalu. Cesium-137 sedikit sekali digunakan, dalam jumlah kecil digunakan untuk mengkalibrasi peralatan radiodeteksi sebagai penghasil emisi sinar gamma, dan sedikit dipakai untuk menangani kasus-kasus kanker. Cesium-137 dapat menyebar ke lingkungan dari hasil pengujian cesium dalam uji coba nuklir Nevada di Amerika Serika tahun 1952 dan 1953 ketika antisipasi perang nuklir. Dalam uji coba tersebut menghasilkan informasi bahwa cesium akan menyebar ke lingkungan dalam bentuk cesium-134 dalam jumlah kecil dan bagian terbesarnya dalam bentuk isotop cesium-137 dengan spectrum gamma 660 KeV dan 30 KeV Barium. Informasi serupa dihasilkan dari kejadian kecelakaan nuklir Chernobyl 1986. Oleh karena itu, cesium-137 dalam kecelakaan nuklir akan terdistribusi ke udara dan akan menyebar lingkungan bersamaan dengan suatu ledakan nuklir dari fakta kejadian kecelakaam dan dari hasil berbagai penelitian nuklir. Kasus kecelakaan Chernobyl yang merupakan kecelakaan reaktor nuklir PLTN terbesar menghasilkan cemaran radionuklida cesium-137, iodium-131 dan stronsium-90 yang mengganggu kesehatan lingkungan. Cesium-137 memiliki efek kesehatan seperti kanker dan tumor. Karakteristik cesium mudah bereaksi dengan air menghasilkan senyawa cesium hidroksida yang mudah larut. Karakteristik efek dalam tubuh seperti halnya kalium dan rubidium, cesium akan tersebar merata di seluruh organ badan dengan konsentrasi terbesar dalam otot dan konsentrasi terkecil terdapat dalam tulang. Waktu paruh biologi cesium kurang lebih 70 hari. Eksperimen terhadap anjing diketahui bahwa dosis tunggal cesium sebesar 3800 Cikg atau sekitar 44 gkg cesium-137 merupakan efek yang mematikan dalam 3 minggu Redman 1972. Iodium-131 Radionuklida iodium-131 merupakan unsur penting di dalam kaitannya dengan kecelakaan nuklir. Iodium-131 memiliki proton 53 dan netron 78 dengan masa isotof 130.906, memiliki waktu paruh 8.020 hari. Sebagai hasil produk fisi dari peluruhan Te-131 β- yang menghasilkan Xe-131 β-. Radionuklida ini termasuk radionuklida berbahaya yang berkontribusi pada efek kesehatan sejak bom atom Hirochima, kecelakaan nuklir Chernobyl maupun kecelakaan Fukushima. Hal ini disebabkan karena iodium-131 merupakan produk hasil fisi thorium dari bahan bakar reaktor uranium dan plutonium dengan jumlah mencapai 3 yang dihasilkan dari total produk fisi reaktor nuklir. Iodium-131 memancarkan sinar beta, dan bila masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan mutasi dan kematian sel, tetapi dosis tinggi relatif kurang berbahaya dari pada dosis rendah. Radiasi radionuklida iodium-131 dapat mematikan sel thyroid dan menyebabkan kanker. Contoh kasus, anak-anak yang menerima I-131 ada kelainan pada jaringan thyroidnya dan dideteksi meningkatkan kanker thyroid. Iodium-131 dengan waktu paruh 8,02 hari untuk mencapai kestabilan yang membentuk Xenon-131 melalui 2 tahapan, tahap pertama memancarkan sinar betta selanjutnya memancarkan sinar gamma. + 606 KeV + 364 KeV Emisi paling utama dari iodium-131 adalah dengan energi yang dipancarkan paling besar 606 KeV dengan kelimpahannya mencapai 89 dengan memancarkan sinar beta dengan penetrasi pada jaringan 0.6 sampai 2 mm, sedangkan emisi yang kedua dapat memancarkan sinar gamma dengan kelimpahan 81 dengan energi 364 KeV.IAEA 2011, Skugor 2006. Effect paparan iodium-131 bila masuk ke dalam tubuh akan terkonsentrat pada jaringan thyroid menyebabkan gangguan fungsi jaringan tersebut. Pada fakta kecelakaan nuklir yang telah terjadi dihasilkan distribusi radionuklida ke lingkungan yang