Berdasarkan pengamatan penulis di Kantor Satlantas Polresta Medan sudah tertib administrasi, artinya petugas tidak akan menerima permohonan pengurusan
SIM jika ada salah satu syaratnya yang tidak terpenuhi. Seperti yang disampaikan Bapak, Aiptu M.sinulingga selaku Kasubnit menyatakan :
“sepanjang memenuhi syarat kita terima permohonannya kalau tidak lengkap ya ditolak, harus dilengkapi dulu karena ini dokumen negara. Persyaratannya sangat
gampang,usia minimal 17 tahun, bukti domisili berupa KTP, surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah tapi jika belum sempat memeriksa ke rumah sakit kami
juga menyediakan puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.”
Sejalan dengan pernyataan beliau, dapat diartinya jika satu saja persyaratan
tidak dipenuhi maka itu akan menghambat proses pembuatan SIM yang harusnya bisa sesuai jadwal menjadi lebih lama.
4.3.4 Rincian Biaya Pelayanan
Transparansi biaya pelayanan di Satlantas sudah berjalan dengan baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas
jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, tarif pembuatan SIM baru dan perpanjangan, dimana untuk SIM A B
Rp. 120.000,- dan SIM C Rp. 100.000,-. Namun hal ini dibantah oleh Novita Selvia seorang Karyawan Swasta yang telah mengurus SIM :
“Kemarin saya mengurus SIM C dan saya disuruh untuk mengurus sertifikat dulu di jalan bilal, disana saya di uji teori maupun praktek terus saya disuruh bayar
Rp.420.000,- hanya untuk sertifikat aja kemudian saya disuruh ke Satlantas Polresta Medan untuk mengurus segala administrasinya terus disana saya harus bayar lagi
sebesar Rp. 200.000 dan saya kira saya langsung foto ternyata tidak malah saya harus ujian teori dan praktek lagi. Jadi buat apa sertifikat itu tadi kalau toh
disatlantas disuruh ujian lagi. Selain itu disana jelas-jelas terpampang kalau biaya sebenarnya itu cuma Rp 100.000,- sedangkan saya sudah menghabiskan Rp
620.000,- jadi masalah biayanya masih membingungkan dan birokrasinya masih berbelit-belit.”
Hal serupa di ungkapkan oleh Indra mengenai biaya pembuatan SIM yang
sangat mahal : “saya sudah menghabiskan biaya sebesar Rp.540.000 hanya untuk mengurus
satu SIM A yang padahal jelas-jelas hanya Rp.120.000 dan parahnya lagi sewaktu di tes di tempat pengurusan sertifikatnya saya dinyatakan lulus tapi sewaktu dites lagi
di satlantas saya dinyatakan tidak lulus sampai tiga kali baru saya dinyatakan lulus padahal saya bisa menyetir. Jadi percuma sertifikat itu dibayar mahal-mahal kalau
tidak ada gunanya juga.”
Berbeda dari kedua nara sumber tersebut saya berhasil mewawancarai seorang
wanita bernama Tasya yang mengaku kalau dia sedang mengurus SIM melalui calo : “saya tidak pernah mengurus SIM melalui jalur manual selalu melalui Calo
memang mahal sih sekitar Rp.700.000,- untuk SIM A, saya juga tau kalau standar harganya cuma Rp.120.000 tapi saya tidak mempermasalahkannya karna memang
saya nggak punya waktu, selain itu kalau melalui calo saya tidak perlu mengantri lama-lama semua dipermudah, memang saya tetap mengikuti ujian juga tapi hanya
teori untuk prakteknya tidak perlu kata calonya karna sudah ada sertifikat itu dan langsung berfoto.”
Mengenai hal tersebut Kanit Satlantas Polresta Medan Bapak AKP. Imam
Alriyuddin,SH mengungkapkan : “calo itu diluar dari pihak kepolisian, jadi disini tidak ada calo. Kami disini
hanya menjalankan mekanisme yang ada kemudian prosedur sesuai dengan Perkap No.9 tahun 2012 jadi tidak ada kaitannya dengan calo. Bahkan sudah beberapa kali
kami menangkap calo dan mengeksposnya ke media cetak. Sebenarnya kami sudah banyak menghimbau masyarakat untuk tidak memakai calo secara transparan
melalui Audio yang selalu kami putar di kantor Satlantas ini ataupun melalui spanduk-spanduk semua kami lakukan agar masyarakat tidak berhubungann dengan
petugas calo. Jadi untuk masyarakat sebaiknya ikutilah prosedur dan mekanisme sehingga mereka tidak dirugikan terkhusus masalah biaya”
Ungkapan Beliau tersebut dapat dilihat melalui gambar berikut ini saat salah satu calo di tanggap di Satlantas Polresta Medan :
Gambar 4.5 Penangkapan Calo di Satlantas Polresta Medan
Berdasarkan pengamatan penulis, walaupun pihak kepolisian sudah lebih terorganisir dan cekatan dalam proses pembuatan SIM, tetapi masih banyak calo yang
berkeliaran di Kepolisian. Itu diakibatkan karna masih banyak masyarakat yang lebih percaya kinerja calo yang lebih cepat dalam proses pengurusannya. Hal ini harus
diperhatikan pihak kepolisian sebagai instansi resmi yang mengurus proses pembuatan SIM. Dimana kinerja dan penyuluhan pembuatan SIM harus lebih
ditingkatkan, karna hal itu sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pihak kepolisian. Jika hal tersebut berjalan dengan baik maka para
calo dengan sendirinya akan dapat dihapuskan sehingga mampu menciptakan
integritas yang baik dari pihak kepolisian dan pengurusan SIM lebih baik lagi kedepannya.
4.3.5 Waktu Penyelesaian Pelayanan