Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Pembuatan Surat Izin

4.3 Transparansi dalam Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di

Kantor Satlantas Polresta Medan Dalam KepMenPan No. 26KEPM.PAN22004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayann Publik, menjelaskan pengertian transparansi penyelenggaraan publik merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka bagi masyarakat dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan ataupun pengendaliannya , serta mudah di akses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi. Adapun penyajian data Transparansi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Informan peneliti antara lain sebagai berikut :

4.3.1 Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Pembuatan Surat Izin

Mengemudi Pelayanan publik mempunyai peran penting dalam masyarakat. Pemerintah sebagai pemberi pelayanan hendaknya dapat memberikan pelayanan-pelayanan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan baik. Penyelenggaraan dan manajemen pelayan publik oleh instansi pemerintah harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur SOP yang berlaku pada instansi tersebut. Begitu juga halnya dengan pelayanan di Kantor Satlantas Polresta Medan, penyelenggaraan pelayanan publiknya mengacu pada SOP yang tertera pada Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik. Undang-undang tersebut berisikan tentang persyaratan, dasar hukum, sistem, mekanisme, dan prosedur. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak AKP. Imam Alriyuddin,SH selaku Kepala Unit SIM di Satlantas Polresta Medan : “manajemen penyelenggaraan pelayanan publik khususnya dalam pembuatan SIM sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan dan juga sesuai berdasarkan Undang-undang Lalu Lintas No. 22 Tahun 2009 dan berdasarkan Perkap No. 9 Tahun 2012 yang dapat dilihat di sekitar kantor ini dan juga standar pelayanan sudah tercantum dalam wewenang dan tugas setiap pegawai seksi bidang masing-masing dan bekerja sesuai dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing pegawai.” Seiring dengan penjelasan di atas, Bapak Aiptu M. Sinulingga yang menjabat sebagai Kasubnit juga menambahkan: “kalau penyelenggaraan pelayanan, kita memanfaatkan apa yang tersedia di kantor. Pelayanan pembuatan SIM yang diberikan tergantung pada alat khususnya pelayanan pembuatan SIM. Jika alat-alat yang digunakan untuk pengurusan SIM semuanya dalam kondisi baik maka pengurusan SIM bisa cepat dan sesuai dengan SOP. Alat-alat di kantor ini kan juga terbatas dan seluruhnya milik negara, dimana jika terjadi sesuatu dengan alat-alat tersebut harus dilaporkan ke Pusat, kami hanya bisa menginformasikan tentang kondisinya.” Berdasarkan penjelasan Bapak AKP. Imam Alriyuddin,SH dan Bapak Aiptu M.Sinulingga, diatas dapat kita ketahui bahwa manajemen penyelenggaraan pelayanan publik di Kantor Satlantas Polresta Medan sesuai dengan SOP yang berlaku dan ternyata alat-alat yang digunakan untuk pembuatan SIM jumlahnya terbatas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, terlihat bahwa mesin pencetak SIM hanya tersedia 2 mesin pencetak saja,sehingga jika terjadi kerusakan pada mesin maka proses pembuatan SIM akan terhambat karena harus menunggu mesin tersebut diperbaiki. Hal ini tentu kurang efektif dan efesien, karena bisa menghambat kinerja petugas pemberi pelayanan sehingga menimbulkan keluhan dari masyarakat. Sikap para pemberi layanan dalam pelayanan publik turut menjadi sorotan. Tanggapan petugas dalam melayani masyarakat ikut mempengaruhi penilaian maasyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh instansi publik tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Vira : “sebenarnya tergantung bagaimana kita bertanya kepada petugas, nada bicara, mimik wajah dan bagaimana kita berinteraksi dengan mereka. Kalau istilahnya kita terus mengeluh dengan wajah yang marah, mungkin sambutan mereka pun kurang, tapi jika kita berusaha bertanya dengan nada sopan saya rasa mereka pun menjawab dengan baik.” Sebagai penerima pelayanan, masyarakat sebaiknya dapat sedikit memahami petugas pemberi pelayanan seperti yang di utarakan Ibu Vira, karena petugas tidak hanya melayani satu atau dua orang saja tetapi mereka harus melayani begitu banyak orang dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Seperti pada umumnya sifat manusia, jika sudah terlalu lelah dengan pekerjaanya ditambah lagi harus mendengarkan berbagai macam bentuk rupa masyarakat pasti akan merasa jenuh dan emosi pun akan terpancing. Alangkah lebih baiknya jika masyarakat sebagai pengguna jasa dan petugas selaku pemberi jasa saling memahami dan mengerti Tugas, hak serta kewajiban masing-masing pihak, jadi tidak terjadi salah paham atau prasangka buruk diantara keduannya.

4.3.2 Prosedur Pelayanan

Dokumen yang terkait

Akuntabilitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatatn Surat Izin Usha Warung Internet di Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan

4 73 114

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

2 52 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polrtesta Binjai)

15 126 99

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

0 3 43

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

0 0 13

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

1 1 67

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

0 0 16

TRANSPARANSI DAN RESPONSIVITAS DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (Studi Kasus di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Karanganyar)

1 2 15