Lampiran 1 Kuesioner Peneliti bernama Hendra Purwana, adalah seorang mahasiswa jurusan Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Saat ini peneliti sedang menyelesaikan skripsi dengan kajian
komunikasi massa dengan judul “Analisis Tingkat Kesenjangan Kepuasan Gratification Discrepancy Pendengar Program Siaran
“Desa Kita”Pada Radio Republik Indonesia RRI Bogor FM 93.75 MHz”
Identitas Responden Nama
: __________________________________________________________________
Alamat :
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________
__________________________________________________________________ No. TelpHP :
BAGIAN I: Karakteristik Pendengar
1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia :
3. Pendidikan terakhir: 4. Pekerjaan :
BAGIAN II: Penggunaan Media Radio Frekuensi
5. Berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mendengarkan program siaran “Desa Kita” di RRI Bogor 93.75 FM? ……… kali.
Durasi
6. Berapa lama waktu yang biasanya Anda gunakan dalam sekali mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz seminggu
terakhir? ………… menitjam coret yang tidak perlu
BAGIAN III: Kepuasan yang DicariDiinginkan Gratification Sought
Berikut adalah pertanyaan mengenai motif Anda dalam mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz. Anda diminta untuk memberi tanda
silang X pada setiap pernyataan yang disampaikan, dengan pilihan jawaban berikut: SS
: sangat setuju S
: setuju N
: netral TS
: tidak setuju STS
: sangat tidak setuju Pernyataan
SS S
N TS STS 1.
Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mendapatkan
informasi mengenai bidang pertanian.
2. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mendapatkan informasi mengenai harga komoditas pertanian.
3. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mendapatkan pengetahuan tentang trend pertanian di Indonesia.
4. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mendapatkan pengetahuan mengenai teknik budidaya tanaman.
5. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mendapatkan pengetahuan mengenai strategi memasarkan hasil-
hasil pertanian
6. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin dihargai orang lain
7. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin menemukan cara- cara baru dalam budidaya tanaman.
8. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin agar mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
9. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin menerapkan hidup sehat sehari-hari.
10. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin meniru perilaku dari nara sumber.
11. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mengetahui
keadaan petani di tempat lain 12.
Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz karena ingin dapat berempati
dengan keadaan petani di tempat lain
13. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mudah menghubungi petani atau kelompok tani yang lain
14. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin menemukan bahan pembicaraan dengan orang lain
15. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin meningkatkan rasa kebanggaan terhadap hasil-hasil pertanian lokal.
16. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin mengisi waktu luang
17. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin ditemani saat beraktivitas yang lain.
18. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin bersantai-santai.
19. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin melepaskan diri dari permasalahan yang sedang dialami
20. Saya mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI
Bogor FM 93.75 MHz karena ingin menyalurkan emosi
BAGIAN IV: Kepuasan yang Diperoleh
Gratification Obtained
Berikut adalah pertanyaan mengenai motif Anda dalam mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz. Anda diminta untuk memberi tanda
silang X pada setiap pernyataan yang disampaikan, dengan pilihan jawaban berikut: SS
: sangat setuju S
: setuju N
: netral TS
: tidak setuju STS
: sangat tidak setuju Pernyataan
SS S
N TS STS
1. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mendapatkan
informasi mengenai bidang pertanian.
2. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mendapatkan
informasi mengenai harga komoditas pertanian.
3. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mendapatkan
pengetahuan mengenai bidang pertanian yang paling baru di Indonesia.
4. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mendapatkan
pengetahuan mengenai teknik budidaya tanaman.
5. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mendapatkan
pengetahuan mengenai strategi memasarkan hasil- hasil pertanian
6. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dihargai orang lain
7. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya menemukan cara-
cara baru dalam budidaya tanaman.
8. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mudah beradaptasi
dengan lingkungan sekitar.
9. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat menerapkan
hidup sehat sehari-hari.
10. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat meniru
perilaku dari nara sumber.
11. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mengetahui keadaan
petani di tempat lain
12. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat berempati
dengan keadaan petani di tempat lain
13. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mengetahui no
telepon kelompok tani lain yang ingin saya hubungi.
14. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya menemukan bahan
pembicaraan dengan orang lain
15. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat meningkatkan
rasa kebanggaan terhadap hasil-hasil pertanian lokal.
16. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita”
RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat beristirahat dan mengisi waktu kosong.
17. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya mendapat teman saat
beraktivitas yang lain.
18. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya bisa bersantai-santai.
19. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat melepaskan
diri dari permasalahan yang sedang dialami.
20. Setelah
mendengarkan program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93.75 MHz saya dapat menyalurkan
emosi seperti kegembiraan, kesenangan ataupun kesedihan.
Lampiran 2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusuna n proposal
skripsi
Kolokium Pengambil
an data lapangan
Pengolahan dan
analisis data
Penulisan draft
skripsi
Sidang skripsi
Perbaikan laporan
penelitian
Lampiran 3 Pengolahan Data SPSS 17
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Perempuan 13
38.2 38.2
38.2 Laki-laki
21 61.8
61.8 100.0
Total 34
100.0 100.0
Usia
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Muda 9
26.5 26.5
26.5 Setengah Baya
9 26.5
26.5 52.9
Dewasa 16
47.1 47.1
100.0 Total
34 100.0
100.0
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Menengah 14
41.2 41.2
41.2 Tinggi
20 58.8
58.8 100.0
Total 34
100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Bekerja 5
14.7 14.7
14.7 Bekerja
29 85.3
85.3 100.0
Total 34
100.0 100.0
Frekuensi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Jarang 19
55.9 55.9
55.9 Sering
15 44.1
44.1 100.0
Total 34
100.0 100.0
Durasi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tinggi 34
100.0 100.0
100.0
Kesenjangan Kepuasan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Puas 2
5.9 5.9
5.9 Sangat Puas
32 94.1
94.1 100.0
Total 34
100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases Valid
Missing Total
N Percent
N Percent
N Percent
Jenis Kelamin Kesenjangan Kepuasan
34 100.0
.0 34
100.0 Usia Kesenjangan
Kepuasan 34
100.0 .0
34 100.0
Tingkat Pendidikan Kesenjangan Kepuasan
34 100.0
.0 34
100.0 Pekerjaan Kesenjangan
Kepuasan 34
100.0 .0
34 100.0
Jenis Kelamin Kesenjangan Kepuasan
Crosstab
Kesenjangan Kepuasan Total
Tidak Puas Sangat Puas
Jenis Kelamin Perempuan
Count 2
11 13
within Jenis Kelamin 15.4
84.6 100.0
within Kesenjangan Kepuasan
100.0 34.4
38.2 of Total
5.9 32.4
38.2 Laki-laki
Count 21
21 within Jenis Kelamin
.0 100.0
100.0 within Kesenjangan
Kepuasan .0
65.6 61.8
of Total .0
61.8 61.8
Total Count
2 32
34 within Jenis Kelamin
5.9 94.1
100.0
within Kesenjangan Kepuasan
100.0 100.0
100.0 of Total
5.9 94.1
100.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 3.433
a
1 .064
Continuity Correction
b
1.216 1
.270 Likelihood Ratio
4.050 1
.044 Fishers Exact Test
.139 .139
Linear-by-Linear Association
3.332 1
.068 N of Valid Cases
34 a. 2 cells 50.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .76.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 4 Data Pendengar Interaktif Program Siaran “Desa Kita” RRI Bogor
No. No TeleponHP
Nama Lokasi
1 +6282122081xxx
Ibu Niken 2
+6285310535 xxx Bu Lukman
3 +622513040 xxx
Lulu 4
+628815369 xxx Mulyati
Cimanggu 5
+6283871558 xxx Fadhil
Warung Jambu 6
+6281319740 xxx Ibu Sari
7 +6285719544 xxx
8 +6285883356 xxx
Joy Tenjolaya
9 +6287870536 xxx
Totoy Kradenan
10 +6285810427 xxx
Kang Colay Parakan
11 +6285694504 xxx
Erwin Cibinong
12 +6287872221 xxx
Pirman Parakan
13 +6285810427 xxx
Madi Parakan
14 +6285694563 xxx
Yayu Sindangbarang
15 +6285814474 xxx
Bens Kedung Halang
16 +6288210160 xxx
Widy Depok
17 +6287872075 xxx
Suhada Loji
18 +6285693946 xxx
Endah Bantar Jati
19 +6289638428 xxx
Aa Jun 20
+6289638428 xxx Arif
Gunung Batu 21
+6281511995 xxx Pak Rekso
Depok 22
+6287870003 xxx Cece Amanda
23 +62817400 xxx
Yuce Laladon
24 +628176051 xxx
Sri Ciapus
25 +6287870272 xxx
Ibu Anny Rosita Cilebut
26 +6285310535 xxx
Bah Roni Cisauk
27 +6285811408 xxx
Endang Cibereum
28 +6281311509 xxx
Ujang Bogor
29 +6287770095 xxx
Ibu Tien 30
+6285219397 xxx 31
+6281399082 xxx Heru
Dreded 32
+6281288322 xxx Susi
33 +6285883334 xxx
Ajat Cimanggu
34 +6287870403 xxx
Kendor Cimanggu
35 +6282113137 xxx
Tunggul Siregar Ciluar
36 +6285719611 xxx
Dewo Tegal Waru
37 +6285287909 xxx
E . Suhendar Jl A. Yani. Gang Karet 1
38 +6285813396 xxx
Yusuf S. Bogor Tengah
39 +6287872137 xxx
Syahrudin Paskap Sukaraja
40 +6287872302 xxx
Mama Ari Cilendek
41 +6285883940 xxx
Iip Ciluer
42 +622514797 xxx
Iren Pakuan
43 02519246 xxx
Zulian Ciomas
44 +6282124852 xxx
Sari Jl. Lima Benua 4 Ciputat
45 +6285219126 xxx
Rohman Ciomas
46 +6287887846 xxx
Woro Bambu Kuning
47 +6287872137 xxx
Azizah Pasirlaja
48 02519331 xxx
Jefri-Warban 49
+6285719511 xxx Dani
Pasar Minggu
Lampiran 5 Leaflet Profil LPP RRI Bogor
Lampiran 6 Struktur Organisasi LPP RRI Bogor
Lampiran 7 Peta Jangkauan Siaran RRI Bogor
Lampiran 8 Pola Acara Programa 1 LPP RRI Bogor Tahun 2011
Lampiran 9 Pola Acara Programa 2 LPP RRI Bogor Tahun 2011
Lampiran 10 Naskah dan Materi Siaran “Desa Kita”
Lampiran 11 Leaflet Layanan dan Informasi LPP RRI Bogor
ABSTRACT
Radio has a strategic role in conveying messages of development. One of these messages is agriculture. One form of agricultural extension through the medium of
radio is rural broadcasts. Radio Republik Indonesia or commonly known as radio RRI is one that has a rural broadcasting program called Desa Kita. The program Desa
Kita is broadcast every Tuesday and Thursday at 16:30 to 17:30 through Programa 1 RRI Bogor FM 93.75 MHz. The goal of this research is to analyze the listener
satisfaction of program Desa Kita RRI Bogor. Research method that used is survey approach using questionnaire as main data collecting tool. Respondents in this study
as many as 34 people which coming from Bogor and its surroundings. Study results
showed that the listeners of program “Desa Kita” RRI Bogor is satisfied with the contents of its program.
“Desa Kita” program is able to satisfy their listeners through four aspects that is motives of surveillance, motives of personal identity, motives of
personal relationship, and motives of diversion.
Keywords:gratification discrepancy, satisfaction, gratification obtained, gratification sought
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan. Masyarakat dengan mudah
mengetahui kejadian yang ada di mana-mana dengan cepat, bahkan di belahan bumi yang lain. Wujud dari perkembangan teknologi tersebut adalah di bidang media
massa. Media massa telah menjadi sumber informasi bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan
kelompok secara kolektif. Media massa tersebut di antaranya terdiri atas media cetak dan media elektronik. Media cetak misalnya majalah, surat kabar, tabloid dan koran.
Sementara itu media elektronik terdiri atas televisi, internet, radio dan sebagainya. Beberapa media yang disebutkan di atas tentunya memiliki kelebihan masing-
masing. Kelebihan radio adalah mampu menjangkau publik setiap waktu di wilayah jangkauannya. Radio pun mampu melibatkan siapa saja yang menjadi pendengarnya.
Kelebihan yang lain adalah pesawat radio lebih banyak dimiliki oleh masyarakat kelas bawah dibandingkan televisi. Keunggulan yang lain jika dibandingkan dengan
televisi adalah radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain seperti menulis, mencuci dan memasak. Suatu hal yang tidak mungkin dapat dilakukan pada
televisi. Hal ini berarti bahwa makin banyak pendengar yang dapat dijangkau sementara mereka masih tetap dapat bekerja atau beraktivitas sesuai tanggung
jawabnya masing-masing. Radio dapat membuatnya berimajinasi sesuai dengan apa yang dibayangkannya.
Sifat auditif pada radio memberikan stimulus bagi pendengarnya untuk mengembangkan imajinasi mereka. Menurut Schulberg dalam bukunya Radio
Advertising, Albert Einstein mengatakan bahwa radio adalah arena fantasi yang tercipta dari kata-kata dan gambaran yang selalu dibayangkan. Sementara televisi
memadukan unsur audio dan visual, tidak pernah memberikan kebebasan untuk berimajinasi dari setiap deskripsi yang diberikan Vivian 2008.
Radio mempunyai peran yang strategis dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Pesan-pesan pembangunan tersebut di antaranya dalam bidang
pertanian. Selama ini cenderung terdapat kesenjangan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya di pedesaan. Oleh karena itu radio diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif media untuk mengisi kesenjangan tersebut. Salah satu bentuk produk penyuluhan dan komunikasi pertanian melalui media
radio adalah siaran pedesaan. Strategi penyebaran dan pengenalan suatu produk pertanian, adopsi inovasi teknologi pertanian serta penyuluhan dan komunikasi
pertanian dalam bentuk siaran pedesaan telah menjadi satu kesatuan proses. Radio Republik Indonesia atau yang umum dikenal dengan sebutan RRI merupakan salah
satu Lembaga Penyiaran Publik yang dimiliki pemerintah. RRI memiliki program siaran pedesaan tersebut. Selaku Lembaga Penyiaran Publik, RRI diharapkan dapat
menjadi corong penyampai kebijakan dari pemerintah kepada masyarakat. Format siaran pedesaan melalui radio ini sangat efektif ketika teknologi
komunikasi masih terbatas. Namun ketika perkembangan teknologi komunikasi berkembang sangat pesat seperti saat ini di mana telepon genggam dan internet
menjadi media komunikasi utama, maka format siaran pedesaan melalui radio menjadi kehilangan daya tariknya. Belum lagi ditambah kehadiran televisi-televisi
dan radio-radio swasta yang perkembangan acaranya lebih beragam. Dahulu sempat ada kekhawatiran akan munculnya media-media baru tersebut akan mematikan media
yang ada lebih dulu. Misalnya dengan munculnya televisi dikhawatirkan akan mematikan media radio. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ternyata hal
tersebut tidak terbukti. Masing-masing media tersebut memiliki fungsi dan khalayak tersendiri.
Selama ini penelitian mengenai media massa khususnya radio sudah sangat banyak. Namun, kajian pada Radio Republik Indonesia RRI cenderung masih
sedikit. Khususnya kajian mengenai siaran pedesaan yang mengangkat mengenai
kajian kesenjangan kepuasan pendengar. Hal ini penting dilakukan untuk melihat bagaimana
respon pendengar terhadap program siaran pedesaan “Desa Kita” RRI Bogor tersebut. Selain itu, kajian kesenjangan kepuasan secara tidak langsung juga
dapat mencerminkan kualitas siaran sebuah radio tersebut.
1.2 Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada subbab di atas, maka rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah karakteristik, penggunaan media radio, dan kesenjangan kepuasan gratification discrepancy pendengar program sia
ran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz?
2. Sejauhmana hubungan antara karakteristik pendengar program siaran “Desa
Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz dengan penggunaan media radio? 3. Sejauhmana hubungan antara karakteristik pendengar
program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz dengan kesenjangan kepuasan gratification
discrepancy pendengar? 4. Sejauhmana hubungan antara penggunaan media radio dengan kesenjangan
kepuasan gratification discrepancy pendengar program siaran “Desa Kita”
RRI Bogor FM 93,75 MHz? 5. Bagaimana kesenjangan kepuasan gratification discrepancy pendengar
program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengkaji karakteristik, penggunaan media radio, dan kesenjangan kepuasan
gratification discrepancy pendengar program siaran “Desa Kita” RRI Bogor
FM 93,75 MHz.
2. Menganalisis hubungan antara karakteristik pendengar program siaran “Desa
Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz dengan penggunaan media radio. 3. Menganalisis hubungan antara karakteristik pendengar
program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz dengan kesenjangan kepuasan gratification
discrepancy pendengar. 4. Menganalisis hubungan antara penggunaan media radio dengan kesenjangan
kepuasan gratification discrepancy pendengar program siaran “Desa Kita”
RRI Bogor FM 93,75 MHz. 5. Menganalisis kesenjangan kepuasan gratification discrepancy pendengar
program siaran “Desa Kita” RRI Bogor FM 93,75 MHz.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi akademisi, penelitian ini menambah literatur dalam bidang kajian
komunikasi massa, khususnya dalam penelitian kajian kepuasan pada media radio.
2. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan evaluasi bagi para pengambil kebijakan dalam meningkatkan perbaikan kualitas program siaran RRI Bogor,
khususnya siaran pedesaan. 3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan serta kepedulian pada keberadaan Lembaga Penyiaran Publik LPP seperti Radio Republik Indonesia.
BAB II PENDEKATAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Berikut akan diuraikan beberapa konsep dan pengertian yang berkaitan dengan kajian kepuasan pada media radio. Beberapa di antaranya adalah radio sebagai media
massa, model uses and gratification, kepuasan yang diinginkan gratification sought dan kepuasan yang diperoleh gratification obtained, motif penggunaan media dan
konsep audience khalayak pendengar.
2.1.1 Radio Sebagai Media Massa
Radio adalah salah satu bentuk dari media massa elektronik selain televisi. Maka dari itu radio juga memiliki ciri-ciri media massa. Ciri khas radio adalah tidak
menuntut pendengarnya untuk memiliki kemampuan membaca dan melihat, namun hanya diperlukan kemampuan mendengar. Beberapa ciri khas atau kelebihan radio
antara lain Effendy 2002: a. Radio siaran bersifat langsung.
Untuk mencapai sasaran pendengarnya, dapat dilakukan tanpa mengalami proses yang rumit. Radio tidak memerlukan waktu yang lama untuk penyebarannya.
Selain itu, penyampaian pesan lewat radio lebih efektif, efisien dan langsung dapat disampaikan.
b. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan. Bagi radio tidak ada masalah dengan jarak dan waktu. Sebuah pesan yang
disampaikan oleh seorang penyiar, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak. Bagi radio juga tidak ada masalah dengan jarak ruang. Radio mampu
mencapai seberapa jauh sasaran yang dituju. c. Radio siaran memiliki daya tarik.
Radio memiliki daya tarik pada kata-kata lisan spoken words, musik music, serta efek suara sound effect yang menjadikan suatu acara yang disajikan radio
menjadi hidup. Bila media lain membutuhkan waktu khusus untuk bisa dinikmati, mendengarkan radio dapat dinikmati sambil melakukan hal-hal lainnya. Radio
merupakan media yang sangat fleksibel di mana pendengar radio tidak harus berada di depan pesawat radionya.
Sementara itu Alwi Dahlan seorang pakar komunikasi Indonesia yang dikutip Kasali 2007 menyebutkan bahwa kebudayaan radio telah mengakar pada
masyarakat luas. Masyarakat bawah pun telah terbiasa ditemani radio pada setiap kesempatan, seperti waktu bertani dan menangkap ikan. Potensi masyarakat
pendengar radio dewasa ini lebih besar lagi karena sekarang siaran atau stasiun radio berpangkal pada lokasi setempat. Dengan demikian, radio dapat mengacu pada
keadaan sosial budaya dan perkembangan masyarakat yang bersangkutan.
2.1.2 Model Uses and Gratifications
Herbert Blumler dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori uses and gratifications ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The
Uses of Mass Communication: Current Perspectives on Gratification Research. Teori uses and gratifications milik Blumler dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna
media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses
komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications
mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Model uses and gratifications berangkat dari pandangan bahwa komunikasi khususnya media massa tidak mempunyai kekuatan mempengaruhi khalayak. Inti
teori uses and gratifications adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif
khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada
akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif Kriyantono 2008.
Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang what media do to people, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media
what people do to media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
komunikasi massa berguna utility; bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif intentionality; bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi
selectivity; dan bahwa khalayak sebenarnya keras kepala stubborn karena penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan,
maka efek media sekarang didefinisikan sebagai situasi ketika pemuasan kebutuhan tercapai Rakhmat 2002.
Adapun asumsi-asumsi dasar dalam pendekatan uses and gratifications menurut Katz, Blumler dan Gurevitch Morissan 2010 adalah:
1. Khalayak dianggap aktif: artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari
rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak
yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak; artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.
Untuk lebih jelasnya teori uses and gratifications divisualisasikan melalui gambar di bawah ini Rakhmat 2002.
Gambar 1 Model Uses and Gratifications
Penjelasan struktur model tersebut adalah sebagai berikut. 1. Variabel anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu:
a. Individual. Dimensi ini menyajikan informasi perihal data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan.
b. Lingkungan. Dimensi ini terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial dan struktur sosial.
2. Variabel motif terbagi atas tiga dimensi yaitu: a. Kognitif. Dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan
informasi dan surveillance atau eksplorasi realitas. b. Diversi. Dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan
pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan. c. Personal identity. Dimensi ini menyajikan perihal data tentang
bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.
3. Variabel penggunaan media terbagi atas tiga dimensi yakni: a. Hubungan. Dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara individu
konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan
b. Jenis isi media. Dimensi ini menyajikan jenis media yang dipergunakan. Anteseden
Variabel individual
Variabel lingkungan
Motif
Kognitif Diversi
Personal identity
Penggunaan media
Hubungan Macam isi
Hubungan dengan isi
Efek
Kepuasan Pengetahuan
Dependensi
c. Jumlah waktu. Dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam menggunakan media.
4. Variabel efek terbagi menjadi tiga dimensi yaitu: a. Kepuasan. Dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi
kemampuan media untuk memberikan kepuasan. b. Pengetahuan. Dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu.
c. Dependensi media. Dimensi ini menyajikan informasi perihal ketergantungan responden pada media dan isi media untuk
kebutuhannya.
2.1.3 Gratification Sought dan Gratification Obtained
Salah satu macam riset uses and gratifications yang saat ini berkembang adalah yang dibuat Philip Palmgreen dari Kentucky University. Kebanyakan riset uses and
gratifications memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen kendati juga menggunakan dasar yang
sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh Palmgreen ini tidak berhenti di situ, dengan menanyakan
apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep mengukur kepuasan ini
disebut gratification sought dan gratification obtained. Penggunaan konsep-konsep baru ini memunculkan teori yang merupakan varian dari teori uses and gratifications,
yaitu teori expectancy values nilai pengharapan Kriyantono 2008. Gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu
ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu radio, tv atau koran. Gratification sought adalah motif yang mendorong seseorang mengkonsumsi media. Sedangkan
gratification obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu Palmgreen dikutip Kriyantono 2008.
Operasionalisasinya adalah dengan membandingkan kedua konsep gratification sought dan gratification obtained, sehingga dapat diketahui kesenjangan kepuasan
Beliefs Evaluations
Gratifications Sought
Media Consumption
Perceived Gratifications
Obtained
gratifications discrepancy dengan melihat perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor gratification sought dan gratification obtained dalam
mengonsumsi media tertentu Kriyantono 2008.
Gambar 2 Model Expectancy-Values
Dalam hal menyangkut gratification sought dianggap tidak ada perbedaan antara bentuk dan jenis media massa yang satu dengan yang lainnya. Gratification sought
lebih banyak dipengaruhi oleh harapan-harapan audience yang diabstraksikan dari pengalamannya dengan berbagai bentuk dan jenis media massa. Sedangkan
gratification obtained adalah preferensi materi favorit yang disajikan media massa tertentu dianggap tidak memiliki perbedaan bagi individu yang satu dengan yang
lainnya. Levy dan Windahl dikutip Kardiman 1993 dalam studinya menyatakan bahwa
gratification sought merupakan harapan pemuasan kebutuhan pendengar dari terpaan media yang diubah menjadi keterlibatan aktif pada saat terpaan media dengan tujuan
untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu. Selanjutnya ditemukan juga ada hubungan signifikan antara aktivitas dengan motif penggunaan media. Terutama yang menonjol
adalah motif news watching berkorelasi dengan tingkat aktivitas khalayak. Ada hubungan positif antara pre-activity dengan tindakan post-activity.
2.1.4 Motif Penggunaan Media
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan operasionalisasi McQuail, Blumler dan Brown yang menggunakan kategori-kategori berikut Severin dan Tankard 2005:
1. Informasi surveillance yaitu informasi mengenai hal-hal yang mungkin mempengaruhi seseorang atau akan membantu seseorang melakukan
sesuatu meliputi: a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan penentuan pilihan. c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
d. Mencari tambahan pengetahuan. e. Belajar, pendidikan diri sendiri.
2. Identitas pribadi personal identity yaitu penguatan nilai atau penambah keyakinan; pemahaman diri; eksplorasi realitas; dan sebagainya meliputi:
a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan dan meniru perilaku yang berkaitan dengan tindakan atau
mode tertentu. c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai dalam media untuk
memuaskan egonya dengan menambah peranan yang memuaskan konsep dirinya.
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. 3. Hubungan personal personal relationship yaitu manfaat sosial informasi
dalam percakapan; pengganti media untuk kepentingan perkawanan, meliputi:
a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain dan meningkatkan empati sosial.
b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
c. Menemukan bahan pembicaraan dan interaksi sosial. d. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga,
teman dan masyarakat.
4. Pengalihan diversion yaitu pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi, meliputi:
a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan yang secara psikologi individu membutuhkan penyelesaian.
b. Bersantai. c. Mengisi waktu luang.
d. Penyaluran emosi. Selanjutnya, motif-motif ini akan mengarahkan perilaku individu dalam
mengkonsumsi media dan akan mempengaruhi terpaan selektif individu terhadap jenis isi media. Antara individu yang satu dengan yang lain akan mengkonsumsi
media dengan cara yang berbeda dengan tujuan yang berbeda-beda pula.
2.1.5 Audience Khalayak Pendengar
Dalam komunikasi massa pihak penerima pesan dinamakan audience. Cangara 2003 menjelaskan bahwa khalayak sasaran biasa disebut dengan istilah penerima,
sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dalam proses komunikasi. Khalayak pada bidang komunikasi
dapat berupa individu, kelompok dan masyarakat. Pada radio siaran, khalayak sasaran adalah individu yang berada dalam jangkauan gelombang radio komunitas dan
mendengarkan siaran radio komunitas Hakim 2010. Lebih lanjut Morrisan 2008 mengatakan bahwa tujuan utama para pendengar
adalah untuk menyaksikan atau mendengarkan isi program yang dapat memuaskan kebutuhan mereka pada waktu tertentu. Pendengar adalah orang-orang yang
menginginkan diri mereka terekspos oleh informasi atau hiburan yang ditawarkan media penyiaran. Dalam hal ini pendengar melakukan suatu proses yang disebut
selection exposure, artinya pendengar secara aktif memilih mau atau tidak mengekspos dirinya terhadap informasi tersebut.
Konsep mengenai audience menurut McQuail 1987 dikutip Sisca 2009 adalah sebagai berikut:
a. Audience sebagai kumpulan. Fokusnya pada jumlah total orang yang dapat dijangkau oleh satuan isi
media tertentu dan jumlah orang dalam karakteristik demografi tertentu yang penting bagi pengirim.
b. Audience sebagai massa. Pandangan tentang audience ini menekankan ukurannya yang besar,
heterogenitas, penyebaran dan anonimitas lemahnya organisasi sosial dan komposisinya yang berubah dengan cepat dan tidak konsisten. Massa tidak
memiliki keberadaan eksistensi yang berlanjut kecuali dalam pikiran mereka yang ini memperoleh perhatian dari dan memanipulasi orang-orang
sebanyak mungkin. c. Audience sebagai publik atau kelompok sosial.
Unsur penting dalam versi audience ini adalah praeksistensi dari kelompok sosial yang aktif, interaktif, dan sebagian besar otonom yang dilayani oleh
media tertentu, tetapi keberadaannya tidak bergantung pada media.
Masduki 2004 mengklasifikasikan empat jenis pendengar radio menurut skala partisipasi yaitu:
1. Pendengar spontan Merupakan pendengar yang bersifat kebetulan, tidak berencana
mendengarkan siaran radio atau acara tertentu dan perhatiannya mudah beralih ke aktivitas lain.
2. Pendengar pasif Merupakan pendengar yang suka mendengarkan radio siaran untuk mengisi
waktu luang, menghibur diri dan menjadikan radio sebagai teman biasa. 3. Pendengar selektif
Merupakan pendengar yang mendengar siaran radio pada jam atau acara tertentu dan menyediakan waktu khusus untuk mendengarkannya.