warga yang kebanyakan adalah nelayan urban dan orang perantauan dari daerah yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan. Oleh karena itu,
keberadaan wadah pendidikan nonformal di daerah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar agar dapat memperbaiki kualitas hidup.
Keberadaan PKBM Negeri 17 ini sebenarnya merupakan jawaban atas permasalahan pendidikan dalam rangka memberdayakan masyarakat Penjaringan.
PKBM sebagai sumber informasi, diharapkan mampu memperbaiki kualitas pendidikan dan kemampuan dalam bidang keterampilan fungsional yang
berorientasi pada pemberdayaan potensi masyarakat setempat melalui pendekatan pendidikan berbasis masyarakat sehingga dapat menaikkan taraf hidup masyarakat
daerah ini.
4.3 Paket C
4.3.1 Proses Pembelajaran
Warga belajar yang mengikuti proses pembelajaran di Paket C PKBM Negeri 17 ini adalah warga masyarakat yang memiliki karakteristik sebagai
berikut; 1 berusia antara 15-44 tahun yang belum mengikuti pendidikan SMAMA, 2 sudah lulus SMP Paket B sederajat, 3 anak putus sekolah SMA
dropped out , 4 diutamakan masyarakat yang berasal dari wilayah sekitar tetapi
tidak menutup kemungkinan masyarakat dari luar lingkungan. Pada umumnya, Paket C memiliki jam pertemuan pagi dan sore hari
tergantung dari ketersediaan waktu yang dimiliki warga belajar. Namun pada Paket C di PKBM ini mayoritas warga belajar telah memiliki pekerjaan, sehingga
waktu belajar disesuaikan dengan warga belajar yang telah bekerja yaitu hanya pada sore hingga malam hari. Ketika hal ini ditanyakan kepada pihak pengelola
PKBM, mereka menjawab bahwa hanya terdapat pertemuan pada sore hari dikarenakan hanya beberapa orang yang dapat mengikuti Paket C pada siang hari,
sehingga demi keefisienan waktu maka hanya diadakan pertemuan pada sore hari, mengikuti mayoritas warga belajar. Peserta paket C ini pada umumnya adalah
warga belajar yang telah memiliki pekerjaan walaupun ada juga sebagian warga belajar yang belum memiliki pekerjaan atau tidak bekerja seperti, ibu rumah
tangga. Proses pembelajaran Paket C ini berlangsung yaitu pada sore hingga
malam hari, terjadwal dari hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Tetapi jadwal tersebut dibagi lagi untuk
Paket A kelas I, II, dan III. Untuk Paket C kelas I dan II, kegiatan pembelajaran terjadwal dari hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Sedangkan untuk kelas III
pembelajaran dimulai dari hari Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Berdasarkan program pembelajaran di Paket C terdapat kelompok mata pelajaran dan
kelompok kecakapan hidup berupa kursus-kursus. Namun kelompok kecakapan hidup saat ini bukan merupakan program yang wajib diikuti oleh warga belajar
sehingga untuk sementara program ini ditiadakan dikarenakan kurangnya minat dari peserta. Adapun kursus yang tersedia pada PKBM ini, berada diluar
pengelolaan Paket Kesetaraan. Sedangkan untuk kelompok mata pelajaran, saat ini hanya tersedia kelas IPS untuk Paket C sehingga mata pelajaran yang
dipelajari hanya meliputi mata pelajaran yang diujiankan pada saat ujian nasional, yaitu: PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi
dan Geografi.
Pada program pembelajaran Paket C pada PKBM ini, setiap warga belajar diwajibkan membayar iuran sebesar Rp. 25.000 per bulan dan uang ujian sebesar
Rp. 600.000 yang dibayarkan secara dicicil tanpa tenggang waktu. Menurut informan, adanya iuran tersebut dikarenakan saat ini pemerintah sudah tidak lagi
mensubsidi anggaran untuk dana bantuan Paket C. Pemerintah hanya mensubsidi anggaran untuk program kesetaraan PKBM lainnya seperti Paket A dan B. Namun
ketika ditanyakan apakah para warga belajar di ikutsertakan dalam membuat keputusan tentang biaya yang harus dibayarkan tersebut, tidak ada satu warga
belajar pun yang merasa pernah dimintai pendapat tentang kebijakan apapun baik soal biaya yang harus dibayarkan per bulan maupun soal ketentuan jam belajar.
Berdasarkan fungsinya sebagai learning society, PKBM Negeri 17 belum menjalankan kelima fungsi yang ada. PKBM, Paket C pada khususnya, hanya
menjalankan salah satu fungsi dari lima fungsi yang ada. PKBM ini hanya menjalankan fungsinya sebagai tempat masyarakat belajar untuk memperoleh
ilmu pengetahuan. Namun PKBM Negeri 17 ini belum dapat menjalankan fungsi- fungsi lainya seperti, tempat tukar belajar, pusat pengetahuan dan informasi atau
perpustakaan masyarakat, sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat, ataupun pusat penelitian masyarakat karena penulis merupakan peneliti pertama
yang mengkaji tentang evaluasi program Paket C pada PKBM Negeri 17 ini.
4.3.2 Kurikulum