7.2 Hubungan Antara Tingkat Kehadiran dengan Tingkat Pengetahuan
Akademik Warga belajar
Hubungan antara tingkat kehadiran dengan pengetahuan akademik warga belajar akan diuji menggunakan tabulasi silang dan uji statistik Pearson. Hasil
tabulasi silang disajikan dalam Tabel 22. Tabel 22. Persentase Tingkat Kehadiran dengan Tingkat Pengetahuan Akademik
di PKBM Negeri 17 Jakarta, 2011
Tingkat Kehadiran Tingkat Pengetahuan Akademik
Rendah Tinggi
Rendah 43,0
44,0 Tinggi
57,0 56,0
Total 100,0
21 100,0
9
Tabel 22 menunjukkan bahwa sebesar 43 persen warga belajar dengan pengetahuan akademik rendah memiliki tingkat kehadiran yang rendah dan
sebesar 57 persen warga belajar dengan pengetahuan akademik yang rendah memiliki tingkat kehadiran yang tinggi dalam setiap pemelajaran. Sedangkan
untuk warga belajar dengan pengetahuan akademik tinggi dan tingkat kehadiran rendah adalah sebesar 44 persen dan sebesar 56 persen dari 9 orang warga belajar
memiliki pengetahuan akademik yang tinggi dan tingkat kehadiran yang tinggi pula. Berdasarkan hasil tabulasi silang di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian
warga belajar memiliki pengetahuan akademik yang cukup rendah. Berdasarkan hasil uji statistik Pearson, nilai signifikansi hubungan antara
tingkat kehadiran dengan pengetahuan akademik menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 0,936. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari
α 0,1 hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan
akademik dengan tingkat kehadiran jika dihitung secara statistik. Bila ditelusuri
lebih lanjut secara teoritis, seharusnya terdapat hubungan antara tingkat kehadiran dengan pengetahuan akademik. Karena warga belajar tidak memiliki buku
pegangan yang dapat dipelajari sendiri di rumah sehingga warga belajar hanya mendapatkan pengajaran akademik jika warga belajar menghadiri proses belajar
didalam kelas.
7.3 Hubungan Antara Tingkat Keaktifan dengan Pengetahuan Akademik
Warga belajar
Hubungan antara tingkat keefektifan dengan pengetahuan akademik warga belajar diukur menggunakan tabulasi silang dan uji korelasi statistik Pearson.
Hasil tabulasi silang antara tingkat keaktifan dengan pengetahuan akademik warga belajar akan disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Persentase Tingkat Keaktifan dengan Pengetahuan Akademik Warga Belajar pada PKBM Negeri 17 Jakarta, 2011
Keaktifan Pengetahuan
Rendah Tinggi
Rendah 43,0
33,0 Tinggi
57,0 67,0
Total 100,0
21 100,0
9
Tabel 23 menunjukkan bahwa sebesar 43 persen warga belajar dengan tingkat pengetahuan yang rendah memiliki keaktifan yang rendah dan sebesar 57
persen memiliki keaktifan yang tinggi. Untuk warga belajar yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, terdapat 33 persen yang memiliki tingkat keaktifan rendah
dan 67 persen dengan keaktifan tinggi. Hal tersebut menunjukkan adanya kecenderungan semakin tinggi pengetahuan maka warga belajar juga akan
semakin aktif. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner, warga belajar merasa bahwa dengan diskusi dan berinteraksi dengan tutor, warga belajar merasa
mendapat motivasi lebih sehingga lebih mudah untuk menerima pelajaran yang diajarkan oleh tutor tersebut. Hal tersebut diperkuat oleh informasi yang
diberikan oleh tutor, tutor mengatakan bahwa warga belajar yang sering berdiskusi dengan mereka, baik tentang pelajaran maupun tentang hal-hal lain
biasanya memiliki nilai yang lebih baik daripada warga belajar yang jarang berinteraksi dengan mereka.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. untuk hubungan antara tingkat keaktifan dengan pengetahuan akademik adalah
0,626. Nilai tersebut menunjukkan nilai yang lebih besar dari α 0,1. Maka H0
terbukti bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pengetahuan akademik. Maka walaupun terdapat kecenderungan bahwa keaktifan
dan pengetahuan akademik berhubungan tetapi hal tersebut tidak terbukti secara statistik.
7.4 Hubungan Antara Tingkat Keaktifan Dengan Sikap