penelitian, mayoritas warga belajar yaitu sebanyak 56,67 persen menyatakan bahwa lokasi pembelajaran tergolong dekat dan mudah dicapai.
Lokasi pembelajaran ini diukur berdasarkan indikator berupa pertanyaan- pertanyaan tentang lama waktu yang ditempuh warga belajar untuk sampai ke
lokasi pembelajaran menit, jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi pembelajaran meter, alat transportasi yang digunakan, uang atau ongkos yang
dikeluarkan rupiah, dan pendapat warga belajar mengenai jarak yang mereka tempuh.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar warga belajar menganggap bahwa lokasi pembelajaran Paket C ini berjarak yang cukup dekat dan mudah
dijangkau. Hal itu menunjukkan bahwa PKBM Negeri 17 sudah cukup baik dalam menjalankan tugasnya untuk mendahulukan warga di sekitar lingkungan
berdirinya PKBM dan tidak menutup masuknya warga lain yang ingin menuntut ilmu di PKBM ini.
5.3 Faktor Sarana
5.3.1 Kualitas Pengajar
Kualitas pengajar adalah kemampuan tutor untuk menjalankan tugas dan peranannya sebagai pengajar. Kualitas pengajar dalam penelitian ini dilihat dari
beberapa aspek yang meliputi kemampuan memotivasi, penguasaan terhadap materi pelajaran, penggunaan media atau fasilitas yang terdapat dalam kelas,
bahasa yang digunakan, dan cara mengajar yang menarik sehingga tidak membuat warga belajar merasa bosan. Secara keseluruhan persentase warga belajar yang
menjawab kualitas pengajar tinggi dengan yang menjawab kualitas pengajar rendah adalah sama tinggi, yaitu 50 persen. Hal ini bisa mungkin disebabkan
karena dalam penelitian ini terdapat empat tutor yang dievaluasi berdasarkan indikator-indikator yang telah disebutkan sebelumnya. Keempat tutor tesebut
adalah tutor untuk mata pelajaran yang mewakili mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Yaitu mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi dan
Geografi. Staf pengajar atau tutor dalam Paket C di PKBM Negeri 17 ini diharapkan
memiliki kompetensi profesional, personal dan sosial. Berdasarkan buku acuan proses pelaksanaan dan pembelajaran pendidikan kesetaraan Direktorat
Pendidikan, 2006 pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan kesetaraan harus memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S-1, guru SD untuk Paket
A, guru SMP untuk Paket B, dan guru SMA untuk Paket C, kyaiustadz di pondok pesantren dan tokoh masyarakat dengan kompetensi yang sesuai serta narasumber
teknis dengan kompetensi kualifikasi sesuai dengan mata pelajaran keterampilan yang diajarkan.Sebagian besar tutor yang terdapat pada PKBM Negeri 17 ini telah
memenuhi kualifikasi yang ditetapkan pemerintah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa PKBM Negeri 17 sudah cukup baik dalam merekruit pengajar. Namun hal
lain yang perlu diperhatikan adalah teknik pengajaran yang digunakan oleh para tutor. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, tutor di PKBM Negeri 17 ini hanya
memaparkan materi dengan menggunakan teknik klasik dan konvensional dengan memusatkan proses pembelajaran hanya kepada tutor. Padahal, untuk dapat
mencapai hasil yang maksimal, seharusnya tutor memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk menambahkan hal-hal yag mungkin tidak terdapat dalam
buku panduan sehingga peran PKBM sebagai tempat bertukar informasi dan pengetahuan dapat tercapai.
5.4 Proses