rutin dalam setiap kegiatan pembelajaran karena bertolak belakang dengan kemampuan mereka untuk dapat hadir secara rutin karena tuntutan pekerjaan.
oleh karena itu semakin rendah anggapan warga belajar tentang kualitas pengajar maka akan semakin tinggi kehadiran mereka.
Hasil uji korelasi statistik Pearson menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,065. Angka tersebut menunjukkan angka yang lebih besar daripada
α 0,1 sehingga H0 dapat ditolak dan itu berarti terdapat hubungan nyata antara Kualitas
Pengajar dengan Tingkat kehadiran warga belajar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas pengajar maka tingkat kehadiran warga belajar dalam
proses pembelajaran pun akan semakin tinggi.
6.2 Keaktifan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
6.2.1 Hubungan antara Usia dengan Keaktifan
Hipotesis awal menyatakan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara usia dengan tingkat keaktifan. Untuk itu, agar dapat melihat hubungan antar
keduanya maka dilakukan uji hubungan dengan menggunakan tabulasi silang dan analisis Pearson. Paket C adalah salah satu program pemerintah yang tidak
menggunakan batasan usia kepada siapapun yang ingin mengikutinya. Oleh karena itu, penulis ingin melihat apakah terdapat hubungan yang nyata antara usia
dengan tingkat keaktifan yang dimiliki warga belajar. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi Asymp. Sig., jika Asymp. Sig. lebih besar dari
α 0,1 maka H0 diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan antara variabel-
variabel yang diuji.
Tabel 13. Persentase Usia dengan Keaktifan Warga Belajar di PKBM Negeri 17 Jakarta, 2011
Keaktifan Usia
Rendah Tinggi
Rendah 38,9
41,7 Tinggi
61,1 58,3
Total 100,0
18 100,0
12 Tabel 13 menunjukkan sebesar 61,1 persen warga belajar yang memiliki
usia yang tinggi memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Sebesar 38,9 persen warga belajar dengan usia rendah memiliki keaktifan yang rendah pula. Untuk
warga belajar dengan usia tinggi dan tingkat keaktifan yang tingkat keaktifannya tinggi terdapat sebanyak 58,3 persen. Dan terdapat sebanyak 41,7 persen warga
belajar dengan usia tinggi yang memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Persentase tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara warga belajar dengan usia tinggi yang memiliki tingkat keaktifan tinggi dengan warga belajar usia rendah yang memiliki tingkat keaktifan yang
tinggi ataupun sebaliknya. Hasil uji menunjukkan, nilai signifikansi untuk hubungan antara usia dengan tingkat keaktifan adalah 0,879. Hal ini berarti bahwa
tidak terdapat hubungan antara usia dengan tingkat keaktifan warga belajar. Nilai signifikansi yang lebih besar daripada
α 0,1 menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan tingkat keaktifan
ditolak.
6.2.2 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Keaktifan