25
latihan. Proses pembelajaran yang perlu dievaluasi adalah interaksi edukasi antara peserta didik dan pendidik. Oleh karena itu, perlu diketahui partisipasi
dan teknik pembelajaran yang digunakan. 5.
Keluaran output adalah lulusan program pendidikan luar sekolah. Keluaran yang dievaluasi adalah kuantitas dan kualitas lulusan program setelah
mengalami proses pembelajaran. Kuantitas adalah jumlah lulusan yang berhasil menyelesaikan proses pembelajaran sedangkan kualitas adalah
perubahan tingkah laku peserta didik atau lulusan meliputi ranah afeksi sikap, ranah kognisi pengetahuan, dan ranah psikomotor keterampilan.
6. Masukan lain other input adalah sumber-sumber atau daya dukung yang
memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar keluaran dalam kehidupannya. Masukan lain ini dapat digolongkan ke dalam bidang bisnis,
pekerjaan, dan aktivitas kemasyarakatan. 7.
Pengaruh outcome adalah dampak yang dialami peserta didik atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan lain. Pengaruh ini dapat diukur
dalam tiga aspek kehidupan, yaitu peningkatan taraf atau atau kesejahteraan hidup, upaya membelajarkan orang lain baik kepada perorangan, kelompok
dan atau komunitas, dan keikutsertaan dalam kegiatan sosial atau pembangunan masyarakat.
2.4 Penelitian Terdahulu tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Pendidikan
Sebelum ini telah dilakukan beberapa penelitian-penelitian yang berhubungan dengan program-program pendidikan. Seperti yang telah dilakukan
oleh Yuliantoro 2008 dalam tesisnya yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat
26
Melalui Kelompok Belajar Usaha KBU di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang mengkaji permasalahan yang menyebabkan kurang berkembangnya program
Kelompok Belajar Usaha KBU dalam penelitian ini kurang berkembang. Menurut Yuliantoro 2008 kurang berkembangnya KBU dalam penelitian ini
adalah dikarenakan 1 kurangnya minat dan motivasi warga belajar dikarenakan jenis keterampilan yang diajarkan kurang variatif. 2 pemasaran yang tidak
berkembang. 3 keterbatasan modal. 4 masih banyaknya warga miskin dan pengangguran yang belum mengetahui tentang KBU.
Upaya pengembangan yang dilakukan KBU dalam penelitian Yuliantoro 2008 adalah dengan menampung aspirasi warga belajar, pengelola dan instruktur
melalui diskusi. Selanjutnya, hasil diskusi tersebut disepakati untuk mengembangkan KBU yang lebih aspiratif dan partisipatif yang melibatkan
seluruh stake holder dengan mengembangkan konsep good governance tata kelola pemerintahan yang baik.
Berbeda dengan penelitian Bakhtiar 2003 yang menggunakan kelulusan, input dan peranan pihak sekolah sebagai indikator dan input dalam melakukan
evaluasi program pendidikan mutu pendidikan di SLTP 3 Bengkalis. Bakhtiar 2003 dalam penelitiannya menemukan bahwa permasalahan yang terjadi pada
SLTP 3 Bengkalis adalah dikarenakan kompetensi guru yang masih kurang, pengadaan buku dan alat pelajaran yang kurang memadai, kurang optimalnya
peranan komite sekolah dan rendahnya peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan di SLTPN 3 Bengkalis. Untuk menyelesaikan masalah tersebut,
Bakhtiar 2003 mengemukakan bahwa Focus Group Discusion FGD merupakan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
27
Setelah menlakukan FGD, hasil FGD tersebut akan dijadikan pedoman dalam meningkatkan mutu pendidikan di SLTPN 3 Bengkalis. Adapun hasil FGD yang
telah dilakukan adalah dengan melakukan program peningkatan mutu manajemen pendidikan yang akan dilaksanakan secara partisipatif oleh komite sekolah dan
masyarakat naik secara langsung maupun tidak langsung. Haryati 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Keefektifan Pembelajaran Kejar Paket B Setara SLTP menemukan bahwa terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi keefektifan pembelajaran kejar Paket B. Faktor internal yang berhubungan dengan keefektifan adalah status sosial ekonomi warga belajar.
Sedangkan faktor eksternal yang memiliki hubungan nyata degan keefektifan pembelajaran kejar Paket B adalah tersebut adalah materi, kualitas pengajar,
intensitas pengajaran, dorongan orang tua, dan peluang kerja.
2.5 Kerangka Pemikiran