BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN
DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM
8.1 Tingkat Produktifitas UMKM
Laju pertumbuhan nilai atau volume ouput tidak hanya menunjukkan tingkat kemampuan produksi dari sebuah perushaan, tetapi juga mencerminkan
adanya permintaan pasar terhadap produk tersebut, yang bearati produk tersebut mempunyai daya saing Tambunan, 2009. Pertumbuhan nilaivolume output
dapat dihitung dengan melihat omset perusahaan. Dalam penelitian ini, nilai omset diukur untuk menggambarkan tingkat produktifitas UMKM. UMKM yang
menjalankan usahanya dengan baik, akan terus melakukan proses produksi. Proses produksi dapat terus berjalan dengan asumsi proses pemasaran produk lancar.
UMKM kerajinan pembuatan sandal yang berdomisili di desa Taman Sari merupakan salah satu UMKM binaan IPB di bawah lembaga UPP-UKM. Pelaku
usaha, Bapak Aman menyebutkan masalah pemasaran merupakan salah satu masalah yang menghambat produktivitas usahanya. UMKM ini memproduksi
sandal dalam jumlah banyak untuk kemudian dijual pada toko-toko penjual sandal. Toko-toko penjual sandal umumnya menerima pasokan sandal dari
beberapa pemasok. Oleh karena itu, produsen sandal dituntut untuk memiliki kualitas daya saing yang baik untuk dapat memenangkan persaingan. Usaha yang
dilakoni Bapak Aman tidak melaksanakan komunikasi pemasaran dengan media atau saluran apapun, merek dagang UMKM juga tidak disertakan pada produk
ataupun kemasannya. Lokasi produksi yang jauh dari konsumen sasaran turut memperparah kondisi ini. Akibatnya, produktivitas UMKM ini tergolong rendah.
Bapak Aman mengungkapkan kendala dalam proses produksi usahanya sebagai berikut:
“Saya mengalami kesulitan untuk memasarkan sandal hasil produksi, sering kalah saing dengan pengrajin sandal lainnya. Jika produk belum
laku, proses produksi selanjutnya akan tertunda, karena tidak ada biaya.”
4
Kondisi di atas tentu tidak perlu terjadi jika proses pemasaran lancar. Kelancaran proses pemasaran dapat ditunjang dengan pelaksanaan komunikasi
pemasaran. Berbeda dengan kondisi UMKM Bapak Aman, UMKM Green Co yang giat melaksanakan komunikasi pemasaran memiliki tingkat produktivitas
yang tinggi. Proses produksi dapat terus berlangsung sesuai dengan jadwal produksi yang ditetapkan. UMKM Green Co telah menetapkan anggaran promosi
dan memaksimalkan anggaran tersebut untuk memperkenalkan dan menawarkan produk pada konsumen sasaran. Meskipun harga jual produk-produk Green Co
tergolong mahal dibandingkan dengan pesaingnya, namun UMKM ini mampu meraih konsumen dan memiki tingkat produktivitas yang tinggi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat hubungan antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat produktifitas
UMKM. Dengan menggunakan uji korelasi spearman, didapatkan nilai P value sebesar 0,014 dengan koefisien korelasi 0,418. P value hasil perhitungan
menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai α sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara pelaksanaan komunikasi
pemasaran dengan tingkat produktifitas UMKM. Artinya, semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran, maka tingkat produktifitasnya semakin
4
Hasil wawancara dengan Bapak Aman, pemilik UMKM pengrajin sandal pada tanggal 17 Oktober 2010.
tinggi. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,418 meunjukkan keeratan hubungan yang cukup berarti antara kedua variabel.
Pelaksanaan komunikasi pemasaran merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas daya saing UMKM. Hal ini terbukti
dari nilai korelasi positif antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat produktifitas UMKM. Pelaksanaan komunikasi pemasaran dapat
membuka jalur pemasaran. Fungsi komunikasi pemasaran mampu memperkenalkan produk dan
UMKM kepada khalayak luas, menawarkan keunggulan produk dibandingkan dengan produk pesaing dan menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Bagi
UMKM yang telah memiliki pelanggan, komunikasi pemasaran juga dapat menjadi upaya untuk membina dan mempertahankan hubungan baik dengan
pelanggan, sehingga pelanggan menjadi lebih loyal dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan UMKM pelaksana komunikasi pemasaran.
8.2 Tingkat Profit