6.1.5 Pemasaran L
Pemasaran la individu yang menjadi
dan membangun hubun menyebutkan bahwa
spesifik. Namun, pe disesuaikan dengan
diperbaharui secara ce Pemasaran lan
komunikasi pemasar konsumen sasaran.
komunikasi pemasara
Jenis komuni UMKM bidang usah
bauran ini dirasa lebi target penjualan. M
konsumen sasaran, U usaha mendata bebe
37
Gambar 13. P
Langsung
langsung merupakan hubungan langsung den njadi target secara hati-hati untuk mendapatka
hubungan pelanggan yang langgeng. Kusumas a alat promosi ini hanya dapat menjangkau
pesan yang disampaikan melalui direct m n karakter dan respon konsumen yang dituj
cepat pula. langsung yang paling umum diterapkan UMKM
aran dilakukan dalam bentuk kunjungan la n. Porsi penggunaan pemasaran langsung
ran UMKM mitra binaan IPB dapat diamati pa
unikasi pemasaran langsung lebih banyak aha jasa dan pertanian. Pada kedua bidang
bih efektif untuk membidik konsumen sasara Misalnya pada UMKM budidaya puyuh. U
n, UMKM ini melakukan metode jemput bola. berapa konsumen sasaran yang potensial. K
12.5
50 37.5
13. Presentase Penggunaan Bauran Pemasaran Lang
K 63
dengan konsumen kan respon segera
astuti 2009 juga u konsumen yang
marketing dapat
dituju serta dapat
KM sebagai upaya langsung kepada
g sebagai upaya pada Gambar 13.
k digunakan oleh ng usaha ini, jenis
ran dan mencapai Untuk mencapai
a. Artinya, pelaku . Kemudian pihak
pangan jasa
pertanian
ngsung
Keterangan:
UMKM melakukan kunjungan langsung kepada konsumen sasaran yang telah ditetapkan, memberikan penjelasan produk dan melakukan follow up. Harapan
pelaksanaan pemasaran langsung ini adalah membentuk kesepakatan jual beli.
6.1.6 Word of mouth
Chalpham 1991 menyebutkan bahwa tingkat keterbukaan di pasar konsumen rendah karena perusahaan tidak memiliki peluang yang cukup pada
masyarakat umum dan sejauh ini hanya beberapa pameran dagang khusus, pameran tetap atau kampanye penjualan saja yang pernah diadakan. Konsumen
dalam negeri, terutama di daerah kota, sering kurang mengetahui produk-produk yang dihasilkan perusahaan kecil dan menengah dalam negeri atau sangat tidak
percaya dan penuh prasangka terhadap produk-produk ini bila diukur menurut standar mutu internasional. Penuturan Chalpham 1991 mengenai keterbatasan
UMKM dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran ini masih menjadi kendala yang dihadapi UMKM mitra binaan IPB.
Sebagian UMKM dari total responden telah melakukan komunikasi pemasaran dengan baik, beberapa telah melaksanakan meskipun tergolong belum
optimal, sementara sebagian lainnya memilih untuk tidak melaksanakan komunikasi pemasaran. Sebagai unit usaha yang tergolong kecil dan terhambat
oleh berbagai keterbatasan, UMKM mengandalakan komunikasi pemasaran word of mouth
WOM. WOM tidak hanya diandalkan oleh UMKM yang tidak melakukan upaya komunikasi pemasaran, melainkan juga diandalkan oleh
UMKM yang telah menggunakan beberapa bauran komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya.
Word of mouth merupakan jenis komunikasi pemasaran yang ampuh,
efektif, dan berbiaya paling murah. Word of mouth marketing adalah iklan yang dilakukan oleh konsumen ke konsumen lain tanpa campur tangan siapapun.
Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk cenderung akan mempromosikan produk tersebut kepada konsumen lain. Kotler 2005 juga
menyebutkan bahwa pelanggan yang puas akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama, serta akan membicarakan hal yang baik tentang perusahaan. Dalam hal
ini, tentu UMKM sebagai pelaku usaha tidak lagi memiliki kontrol secara langsung.
Keandalan WOM sebagai upaya komunikasi pemasaran tidak terbantahkan lagi. Meskipun jenis komunikasi ini dapat dilakukan dengan biaya yang sangat
minim, bahkan tanpa biaya, WOM memiliki peranan yang baik dalam memasarkan produk. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan terhadap
UMKM mitra binaan IPB. Beberapa usaha yang tidak melakukan komunikasi pemasaran masih terus berdiri dan melanjutkan usahanya.
UMKM Catering Evrina merupakan jenis usaha yang bergerak pada bidang usaha pangan dan telah menjalankan usaha selama lima tahun. Selama
menjalankan usahanya, pelaku UMKM tidak pernah sekalipun menggunakan bauran komunikasi pemasaran sebagai upaya pemasaran produk dan usahanya.
Selama ini, pelaku usaha hanya mengandalkan WOM dalam memperoleh pelanggan. Ibu Lina, pelaku usaha mengakui ketergantungannya pada komunikasi
pemasaran WOM sebagai berikut: “Saya mah nggak pernah bikin-bikin iklan,
Neng. Selama ini cum baru saya tahu catering
Hal ini sejala Amelia, 2009, bahw
dalam membangun m puas. Konsumen ini buka
konsumen yang berse
6.2 Biaya Pelaksan