Hubungan Tingkat Pendidikan Pelaku Usaha dengan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran

konsumen. Keunikan produk ini menjadi nilai tambah dalam pameran dan dianggap mampu menarik perhatian konsumen untuk berkunjung. Saat pelaksanaan pameran, pihak UMKM memiliki kesempatan untuk menjelaskan keunggulan produk-produk yang dihasilkan. UMKM Fit Pot merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang usaha kerajinan rangkaian pot tanaman hias. Jenis produk ini tidak hanya unik, tetapi juga memiliki inovasi teknologi, salah satunya adalah kemampuan sistem rangkaian pot ini untuk menyiram tanaman secara otomatis. Keunikan dan keunggulan produk ini menjadi hal yang menarik konsumen untuk berkunjung dan menyaksikan demonstrasi produk.

7.2 Hubungan Tingkat Pendidikan Pelaku Usaha dengan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran

Tingkat pendidikan formal dari pelaku usaha tergolong cukup beragam. UMKM binaan CDA yang beranggotakan mahasiswa tentu memiliki tingkat pendidikan yang tergolong tinggi. Namun bagi UMKM masyarakat binaan UPP- UKM, tingkat pendidikan rata-rata tergolong rendah. Tambunan 2009 menyebutkan bahwa struktur pengusaha menurut tingkat pendidikan formal memberi kesan adanya hubungan positif antara tingkat pendidikan rata-rata pengusaha dengan skala usaha. Artinya, semakin besar skala usaha, yang umumnya berasosiasi positif dengan tingkat kompleksitas usaha yang memerlukan keterampilan tinggi dan wawasan bisnis yang lebih luas, semakin banyak pengusaha dengan pendidikan formal tersier. Wawasan bisnis yang lebih baik terutama dimiliki pelaku usaha berpendidikan tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan formalnya, pelaku UMKM semakin memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan mengenai komunikasi pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui bahwa tingkat pendidikan pengusaha UMKM berhubungan positif dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Melalui perhitungan korelasi spearman, didapatkan nilai P value sebesar 0,000 yang menunjukkan nilai yang lebih kecil dari α yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,01. Artinya, terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan pengusaha UMKM dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Semakin tinggi pendidikan pelaku usaha, semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasarannya. Nilai koefisien korelasi yang menggambarkan hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,707. Nilai ini menggambarkan hubungan positif yang kuat antara tingkat pendidikan dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Rendahnya tingkat pendidikan pelaku usaha juga menyebabkan rendahnya peluang bekerja di sektor formal. Beberapa responden menyebutkan bahwa keterbatasan inilah yang menjadi alasan menjalankan usaha. Hal ini relevan dengan kondisi UMKM masyarakat yang dibina UPP-UKM. Sebagian besar dari mereka mengungkapkan alasan kegiatan usaha yang mereka lakukan adalah latar belakang ekonomi. Artinya usaha ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh perbaikan penghasilan dan atau merupakan startegi untuk bertahan hidup. Usaha ini dilakukan dengan alasan tidak ada lagi jenis pekerjaan lain yang dapat dilakukan dengan tingkat pendidikan formal yang tergolong rendah. Pemilihan jenis usaha dilakukan dengan mempertimbangkan keterampilan pengusaha dan potensi pengembangan usaha. Bagi UMKM binaan CDA, mereka lebih banyak memilih alasan pertimbangan prospek usaha ke depan seperti adanya peluang dan pangsa pasar yang aman dan besar. Jenis usaha yang dilakoni juga disesuaikan dengan minat dan hobi. Usaha ini mereka jalani juga sebagai pembelajaran dan pengembangan jiwa wirausaha.

7.3 Hubungan Skala Usaha dengan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran