Hambatan Pe Biaya Pelaksan

5.3 Hambatan Pe

UMKM merup jauh dari kompleksi sebagai unit usaha t usahanya. Berbagai ke beberapa kendala besa Berdasarkan G dalam pengembanga mengalami keterbatas produksi yang jauh da Masalah lain yang ha modal dan pendana keterbatasan anggara seringkali diprioritaska Masalah lain UMKM dalam bidang yang dikembangkan pengembangan usah 23.34 10 Gamba Pengembangan Usaha rupakan jenis usaha yang dijalankan dengan ksitas layaknya usaha besar. Meskipun dem tidak luput dari kendala yang menghambat i kendala yang dihadapi UMKM dapat dikel besar yang divisualisasikan pada Gambar 6. Gambar 6, diketahui bahwa kendala terbesar gan usaha adalah masalah pemasaran. Bebe tasan pengetahuan dan informasi dalam hal pem uh dari target pasar juga seringkali memperpa hampir dirasakan oleh setiap UMKM adal naan. Terbatasnya modal dan pendanaan aran pemasaran. Ketersediaan dana yang kur skan untuk keperluan produksi. in yang cukup menghambat pengembangan us ng teknologi dan sumber daya manusia. Meski n umumnya adalah usaha sederhana, namun aha dan peningkatan daya saing, UMKM 56.67 10 pem mod tekn sumb mbar 6. Hambatan dalam Pengembangan Usaha Ketera 51 an kesederhanaan, demikian, UMKM bat pengembangan kelompokkan pada ar yang dirasakan berapa responden pemasaran. Lokasi parah kondisi ini. dalah keterbatasan n mengakibatkan kurang memadai n usaha dirasakan skipun jenis usaha un dalam upaya M membutuhkan masaran odal knologi mber daya manusia aha rangan: teknologi yang memadai. Untuk mendukung tujuan ini, kapasitas tenaga kerja juga perlu ditingkatkan. Meskipun tidak membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal secara langsung, namun kegiatan operasional UMKM tetap memerlukan keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh tenaga kerja. PELAKSA USAHA

6.1 Bauran Komu

Usaha Mikro badan usaha yang be tersebut, maka UMK komunikasi pemasara pasar yang menjadi beraneka ragam ide, de digunakan untuk men sasaran. Hasil peneliti pemasaran UMKM be pada Gambar 7. 41.1 Gambar BAB VI KSANAAN KOMUNIKASI PEMASAR HA MIKRO KECIL DAN MENENGA omunikasi Pemasaran UMKM o Kecil dan Menengah UMKM merupakan berorientasi pada pencapaian profit. Untuk m KM melakukan komunikasi pemasaran. Upa aran ini dilakukan UMKM untuk membina hubung di target. UMKM sebagai pihak pemasar , desain, pesan, media, format, dan warna seba engkomunikasikan produk dan citra usahanya ke litian menunjukkan bahwa secara keseluruha belum dilaksanakan secara optimal. Data ini 41.17 41.17 17.64 bar 7. Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran UMK Optimal Belum Op Tidak mel Keterangan: SARAN GAH n salah satu jenis uk mencapai tujuan paya pelaksanaan hubungan dengan r mengumpulkan bagai saluran yang a kepada khalayak uhan, komunikasi ni divisualisasikan MKM ptimal elaksanakan n: Gambar 7 me melaksanakan komuni komunikasi pemasara Namun 41,17 persen 17,64 persen lainnya t Terdapat beb digunakan UMKM, di masyarakat, penjualan promosi memiliki ke antara satu dengan ya sasaran pelaksanaan. pemasaran pada UMK Dari Gambar paling banyak diguna penjualan personal, persen dan 30 persen bauran yang belum 30 Gambar 8. P enunjukkan sebanyak 41,17 persen dari total unikasi pemasaran dengan baik, baik dari ke aran, frekuensi pelaksanaan, maupun biaya ya sen belum melaksanakannya secara optimal. a tidak melaksanakan komunikasi pemasaran. beberapa jenis bauran komunikasi pemasara , diantaranya adalah periklanan, promosi penjua lan personal, dan pemasaran langsung. Berag kelebihan dan kekurangan yang membedak n yang lainnya. Penggunaannya disesuaikan den n. Berikut adalah proporsi penggunaan bau KM binaan IPB yang divisualisasikan dalam G bar 8 diketahui bahwa bauran komunikasi pe unakan oleh UMKM binaan IPB adalah jenis l, yakni persentase masing-masing mencapa en dari total jumlah UMKM pelaksana. Sem um banyak dilakukan adalah public relation. 32.85 21.42 4.28 11.42 bar 8. Penggunaan Bauran Komunikasi Pemasar perikla promo public penjua pemas Keterang al responden telah keragaman bauran yang dikeluarkan. al. Sementara itu, ran yang umum njualan, hubungan agam jenis bauran dakan karakteristik dengan tujuan dan bauran komunikasi Gambar 8. pemasaran yang nis periklanan dan pai angka 32.85 mentara itu, jenis on. Selain bauran aran klanan osi penjualan ic relation ualan personal asaran langsung ngan: komunikasi pemasar mengandalkan komuni

6.1.1 Periklanan a

Periklanan m barang, atau jasa yan UMKM menggunaka maupun elektronik. binaan IPB, diantaran baliho, iklan di sura menggunakan media seperti facebook, twi lainnya. Penggunaan pe yang digunakan UM total jumlah UMKM dikatakan efektif untuk Gambar 9 yang menun bidang usaha. 17.39 Gam saran yang umum digunakan, hampir se unikasi word of mouth dalam upaya pemasarann advertising merupakan segala bentuk kehadiran dan pr ang bersifat non personal oleh suatu pihak ter unakan komunikasi pemasaran jenis ini dalam k. Media cetak yang digunakan dalam peri anya adalah leaflet, pamflet, brosur, spanduk, urat kabar, dan tabloid. Sementara itu, jenis pe dia elektronik, diantaranya adalah penggunaan twitter, blog, website , dan beberapa media pe n periklanan mendominasi jenis bauran komuni MKM binaan IPB, yakni mencapai angka 32, M yang melaksanakan. Bauran komunikasi pe untuk seluruh jenis bidang usaha. Hal ini divisua enunjukkan porsi penggunaan periklanan be 34.78 30.43 7.39 17.39 pan jas per ker ambar 9 Presentase Penggunaan Bauran Periklana Keter 55 seluruh UMKM annya. promosi dari ide, tertentu. Beberapa am bentuk cetak periklanan UMKM nduk, banner, catalog, s periklanan yang an media internet, pemasaran online unikasi pemasaran 32,85 persen dari i periklanan dapat visualisasikan pada berdasarkan jenis pangan jasa pertanian kerajinan nan erangan: Komunikasi pemasaran melalui bauran periklanan dapat dikatakan efektif karena mampu menjangkau khalayak dalam jangkauan geografis yang luas. Dengan daya jangkau yang luas, periklanan yang dilakukan secara non personal masal dapat dikategorikan jenis promosi yang relatif murah. Penggunaan media periklanan seperti leaflet juga seringkali digunakan sebagai media komunikasi pendamping bauran komunikasi pemasaran lainnya. Misalnya pembagian leaflet pada saat pameran. Namun, jika ditilik pada sisi lain, komunikasi non personal ini justru menjadi kekurangan dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran karena sifatnya yang searah. Pelaksanaan periklanan secara masal juga kurang mempertimbangkan keragaman khalayak penerima pesan, sehingga hanya dapat dikatakan sangat efektif untuk beberapa segmentasi khalayak.

6.1.2 Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek yang mendorong konsumen untuk segera mencoba atau membeli sebuah produk atau jasa. Beberapa jenis promosi penjualan yang pernah dilakukan UMKM mitra binaan IPB untuk menarik minat konsumen adalah pemberian sampel produk, kupon atau voucer, dan hadiah. Sampel produk biasanya diberikan pihak pemasar kepada konsumen agar konsumen mencicipi produk yang dipasarkan untuk diarahkan pada pembelian. Kegiatan promosi ini pernah dilakukan oleh UMKM Fruity Fir. Pemberian sampel gratis ini diterapkan pada awal periode pendirian UMKM. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Kusumastuti 2009 bahwa biasanya perusahaan yang meluncurkan produk baru yang sering menggunakan teknik pemberian sampel gratis. Produk rokok, permen, sampo, deterjen merupakan produk yang sering menggunakan teknik pemberian contoh gratis. UMKM Fruity Fir merupakan jenis UMKM pangan dengan produk yang dapat dikatakan baru dan memiliki keunikan penambahan kefir pada jus buah, sehingga perlu dilakukan upaya pengenalan produk kepada konsumen. Namun, Kusumastuti 2009 juga menyebutkan bahwa sampel gratis bukan hanya untuk produk yang baru diluncurkan, tetapi juga untuk produk-produk yang sudah lama ada. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada konsumen secara terus- menerus. Fungsi sampel gratis untuk produk yang lama adalah hampir sama dengan iklan, yaitu untuk mengingatkan konsumen. Kupon atau voucer merupakan bentuk insentif yang diberikan kepada konsumen untuk memperoleh potongan harga pada saat melakukan pembelian produk. Pemberian voucer ini pernah dilakukan oleh Kantin Dilla. Dengan mendapatkan voucer ini, kosumen dapat mendapatkan potongan harga saat membeli produk. Sementara itu, jenis insentif lainnya adalah hadiah. Pemberian hadiah menjadi salah satu strategi Bimbel Katalis. Hadiah diberikan kepada calon konsumen yang berhasil menjawab pertanyaan kuis pada twitter yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai mata kuliah yang menjadi subjek pelajaran di bimbel ini. Beberapa jenis hadiah menarik ditawarkan kepada calon konsumen, agar memiliki ketertarikan terhadap produk yang dipasarkan. Persentase penggunaan bauran promosi penjualan didasarkan pengelompokan jenis bidang usaha dapat diamati pada Gambar 10. Berdasarkan penjualan lebih cocok jasa. Kedua bidang us diperkenalkan denga sasaran. Hal ini sesua bahwa produsen yan sebaiknya menggunak Berbagai sara motivasi pembelian y menggunakan alat pr kuat dan lebih cepat. dapat memberikan ins dengan tujuan prom bertujuan memotivasi Beberapa UM perantara. Potongan ha perantara dalam mela 13.34 Gambar 10. P n hasil penelitian diketahui bahwa jenis ba ok dan lebih banyak diterapkan pada bidang us g usaha ini merupakan jenis bidang usaha yang gan cara pemberian sampel dan insentif pa suai dengan pendapat Kusumastuti 2009 yan ang menghasilkan consumer goods yang tida unakan periklanan dan promosi penjualan. arana promosi tersebut juga memberikan ko n yang memberikan nilai tambah kepada konsum promosi penjualan ini untuk menciptakan respons . Selain promosi penjualan kepada konsume insentif kepada perantara dan tenaga penjualan. omosi penjualan kepada konsumen, promos vasi penjualan. MKM memberikan diskon atau potongan harga n harga ini diharapkan menjadi motivasi yang elakukan penjualan produk. Sementara itu, ins 33.34 33.34 34 20 10. Presentase Penggunaan Bauran Promosi P pang jasa perta keraj Ketera 58 bauran promosi usaha pangan dan ng potensial untuk pada konsumen ang menyebutkan tidak tahan lama kontribusi dalam umen. Perusahaan espons yang lebih en, UMKM juga lan. Tidak berbeda osi penjualan ini rga kepada penjual ng lebih baik bagi insentif juga perlu Penjualan angan asa ertanian erajinan rangan: diberikan kepada ten penjual pada saat pa penjual dalam melakuka

6.1.3 Hubungan M

Hubungan ma yang dilakukan de perusahaan dan mas perusahaan yang posi angin, laporan, serta Berdasarkan pada cir UMKM sebagai upay sebagai upaya komuni Gambar 11. Gambar 11 m kerajinan yang perna masyarakat. Bentuk pr adalah sponsorship. Spons Gambar 11. P tenaga penjual. Misalnya pemberian bonus pameran. Pemberian bonus ini dapat memicu kukan komunikasi pemasaran kepada calon kons Masyarakat public relation asyarakat public relation merupakan sarana dengan menjalin hubungan dengan berba asyarakat umum, dengan tujuan untuk me positif agar mendapat publisitas yang luas, dan m rta kejadian-kejadian yang tidak sesuai den ciri ini, pelaksanaan public relation belum ba aya komunikasi pemasaran. Porsi penggunaan unikasi pemasaran UMKM binaan IPB dapa menunjukkan hanya UMKM bidang usaha pa rnah menerapkan bentuk komunikasi pemas uk promosi hubungan masyarakat yang paling um Sponsorship adalah suatu bentuk dari promos 34 33 33 pan jasa kera 11. Presentase Penggunaan Bauran Hubungan Masy Kete 59 bonus kepada tenaga icu kinerja tenaga on konsumen. na promosi massal rbagai konsumen membangun citra n mengatasi kabar dengan kenyataan. banyak dilakukan an public relation dapat diamati pada pangan, jasa, dan asaran hubungan umum digunakan osi merek dengan pangan jasa kerajinan syarakat terangan: cara memberikan bantuan keuangan dari sebuah organisasi, perorangan, atau kegiatan yang menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olahraga, hiburan, budaya, sosial, atau jenis public activity yang menimpulkan ketertarikan yang tinggi dengan memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan. Bentuk promosi ini pernah dilakukan oleh beberapa UMKM, diantaranya Kantin Dilla, Green.Co, dan Orenz. Dalam pelaksanaannya, UMKM ini memberikan sejumlah dana atau dapat juga berupa voucer kepada penyelenggara suatu kegiatan. Tujuannya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan yang disponsori. Hal ini dilakukan untuk membentuk citra usaha yang baik di mata konsumen, memperkenalkan berbagai produk dan membina hubungan baik dengan calon konsumen.

6.1.4 Penjualan Personal personal selling

Penjualan personal merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif dengan tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan pesanan. Menurut Machfoedz 2010, personal selling merupakan elemen termahal dalam bauran komunikasi. Meskipun demikian, personal selling merupakan wahana komunikasi paling efektif dalam proses pembelian. Bentuk promosi penjualan personal yang paling umum dilakukan UMKM adalah pameran dan pertemuan penjualan. Pameran adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan produk kepada calon relasi atau pembeli. Prisgunanto 2006 mengungkapkan bahwa sarana personal selling memilki efek langsung pada proses penjualan berdasarkan sales forces. Memang keandalan personal selling yang paling utama adalah mampu mendekatkan pelanggan dengan penjualan lewat penggunaan jalur-jalur distribusi barang dan produk yang ada. Pameran memainkan peranan sebagai jalur distribusi barang dan produk yang mampu mendekatkan pelanggan dengan penjualan. Oleh karena itu, meskipun beberapa responden telah menuturkan bahwa bauran komunikasi pameran merupakan jenis bauran komunikasi pemasaran termahal dibandingkan dengan jenis bauran komunikasi pemasaran lainnya, sebagian besar UMKM tetap memilihnya sebagai salah satu upaya komunikasi pemasaran. Pertemuan penjualan adalah salah satu bentuk promosi, dimana terjadi pertemuan tatap muka antara produsen dengan pelanggan untuk membina hubungan baik. Pelanggan adalah orang atau instansi atau lembaga yang membeli barang dan jasa kita secara rutin atau berulang-ulang, karena barang dan jasa kita memiliki manfaat. Pertemuan penjualan ini diterapkan oleh beberapa UMKM mitra binaan IPB, terutama pada bidang usaha jasa dan pertanian. Pertemuan penjualan dilakukan dalam bentuk pertemuan antara pelaku usaha dengan pelanggan. Pada pertemuan ini, biasanya pelaku usaha dan pelanggan hanya mematangkan berbagai hal yang sudah diinformasikan sebelumnya. UMKM Ikhtiar Farm, merupakan salah satu UMKM jenis pertanian yang melakukan budidaya ayam. Ikhtiar Farm secara rutin melakukan pertemuan dengan pelanggannya. Pertemuan rutin ini dilakukan sesaat sebelum panen ayam. Dalam pertemuan ini, pelaku usaha dan pelanggan melakukan kesepakatan dan pemantapan kualitas, kuantitas dan harga produk. Bagi usaha pertanian, pertemuan ini penting, karena harga hasil pertanian yang bersifat fluktuatif. Pelaksanaan pertemuan penjualan ini juga relevan untuk jenis-jenis usaha lain yang menggunakan ja pertemuan ini dapat pelanggan. Walaupun bia banyak perusahaan m utama. Porsi pelaksana diamati pada Gambar Penggunaan t hampir seluruh bidang komunikasi pemasar penggunaan bauran pe komunikasi tatap muka bidang usaha lainn dilaksanakan dengan 19.04 Gambar 12. n jasa penjual kembali reseller. Selain mencap pat menjadi upaya untuk menjaga hubunga biaya lebih tinggi dibandingkan dengan alat p n menggunakan penjualan tatap muka sebag anaan penjualan personal berdasarkan jenis bida ar 12. n tatap muka sebagai alat promosi utama di dang usaha. Penggunaan bauran tatap muka mendom aran yang dilaksanakan UMKM mitra bina n periklanan. Bagi jenis usaha pangan dan k uka dilaksanakan melalui pameran. Sementara nnya, yaitu jasa dan pertanian, komunika n metode pertemuan penjualan. 38.09 19.04 9.04 23.80 12. Presentase Penggunaan Bauran Penjualan Pers Ke 62 ncapai kesepakatan, gan baik dengan t promosi lainnya, bagai alat promosi bidang usaha dapat diterapkan pada endominasi upaya inaan IPB, selain n kerajinan, upaya ara, bagi dua jenis kasi tatap muka pangan jasa pertanian kerajinan rsonal eterangan:

6.1.5 Pemasaran L

Pemasaran la individu yang menjadi dan membangun hubun menyebutkan bahwa spesifik. Namun, pe disesuaikan dengan diperbaharui secara ce Pemasaran lan komunikasi pemasar konsumen sasaran. komunikasi pemasara Jenis komuni UMKM bidang usah bauran ini dirasa lebi target penjualan. M konsumen sasaran, U usaha mendata bebe 37 Gambar 13. P Langsung langsung merupakan hubungan langsung den njadi target secara hati-hati untuk mendapatka hubungan pelanggan yang langgeng. Kusumas a alat promosi ini hanya dapat menjangkau pesan yang disampaikan melalui direct m n karakter dan respon konsumen yang dituj cepat pula. langsung yang paling umum diterapkan UMKM aran dilakukan dalam bentuk kunjungan la n. Porsi penggunaan pemasaran langsung ran UMKM mitra binaan IPB dapat diamati pa unikasi pemasaran langsung lebih banyak aha jasa dan pertanian. Pada kedua bidang bih efektif untuk membidik konsumen sasara Misalnya pada UMKM budidaya puyuh. U n, UMKM ini melakukan metode jemput bola. berapa konsumen sasaran yang potensial. K 12.5 50 37.5 13. Presentase Penggunaan Bauran Pemasaran Lang K 63 dengan konsumen kan respon segera astuti 2009 juga u konsumen yang marketing dapat dituju serta dapat KM sebagai upaya langsung kepada g sebagai upaya pada Gambar 13. k digunakan oleh ng usaha ini, jenis ran dan mencapai Untuk mencapai a. Artinya, pelaku . Kemudian pihak pangan jasa pertanian ngsung Keterangan: UMKM melakukan kunjungan langsung kepada konsumen sasaran yang telah ditetapkan, memberikan penjelasan produk dan melakukan follow up. Harapan pelaksanaan pemasaran langsung ini adalah membentuk kesepakatan jual beli.

6.1.6 Word of mouth

Chalpham 1991 menyebutkan bahwa tingkat keterbukaan di pasar konsumen rendah karena perusahaan tidak memiliki peluang yang cukup pada masyarakat umum dan sejauh ini hanya beberapa pameran dagang khusus, pameran tetap atau kampanye penjualan saja yang pernah diadakan. Konsumen dalam negeri, terutama di daerah kota, sering kurang mengetahui produk-produk yang dihasilkan perusahaan kecil dan menengah dalam negeri atau sangat tidak percaya dan penuh prasangka terhadap produk-produk ini bila diukur menurut standar mutu internasional. Penuturan Chalpham 1991 mengenai keterbatasan UMKM dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran ini masih menjadi kendala yang dihadapi UMKM mitra binaan IPB. Sebagian UMKM dari total responden telah melakukan komunikasi pemasaran dengan baik, beberapa telah melaksanakan meskipun tergolong belum optimal, sementara sebagian lainnya memilih untuk tidak melaksanakan komunikasi pemasaran. Sebagai unit usaha yang tergolong kecil dan terhambat oleh berbagai keterbatasan, UMKM mengandalakan komunikasi pemasaran word of mouth WOM. WOM tidak hanya diandalkan oleh UMKM yang tidak melakukan upaya komunikasi pemasaran, melainkan juga diandalkan oleh UMKM yang telah menggunakan beberapa bauran komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya. Word of mouth merupakan jenis komunikasi pemasaran yang ampuh, efektif, dan berbiaya paling murah. Word of mouth marketing adalah iklan yang dilakukan oleh konsumen ke konsumen lain tanpa campur tangan siapapun. Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk cenderung akan mempromosikan produk tersebut kepada konsumen lain. Kotler 2005 juga menyebutkan bahwa pelanggan yang puas akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama, serta akan membicarakan hal yang baik tentang perusahaan. Dalam hal ini, tentu UMKM sebagai pelaku usaha tidak lagi memiliki kontrol secara langsung. Keandalan WOM sebagai upaya komunikasi pemasaran tidak terbantahkan lagi. Meskipun jenis komunikasi ini dapat dilakukan dengan biaya yang sangat minim, bahkan tanpa biaya, WOM memiliki peranan yang baik dalam memasarkan produk. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan terhadap UMKM mitra binaan IPB. Beberapa usaha yang tidak melakukan komunikasi pemasaran masih terus berdiri dan melanjutkan usahanya. UMKM Catering Evrina merupakan jenis usaha yang bergerak pada bidang usaha pangan dan telah menjalankan usaha selama lima tahun. Selama menjalankan usahanya, pelaku UMKM tidak pernah sekalipun menggunakan bauran komunikasi pemasaran sebagai upaya pemasaran produk dan usahanya. Selama ini, pelaku usaha hanya mengandalkan WOM dalam memperoleh pelanggan. Ibu Lina, pelaku usaha mengakui ketergantungannya pada komunikasi pemasaran WOM sebagai berikut: “Saya mah nggak pernah bikin-bikin iklan, Neng. Selama ini cum baru saya tahu catering Hal ini sejala Amelia, 2009, bahw dalam membangun m puas. Konsumen ini buka konsumen yang berse

6.2 Biaya Pelaksan

Biaya promos keberhasilan perusaha kebanyakan UMKM operasional promosi. pemasaran bukan kur karena mereka tidak berlaku bagi UMKM m 2 Hasil wawancar Oktober 2010. 41,17 20,58 Gambar 14. A uma mengandalkan iklan dari mulut ke mulut ring saya dari pelanggan lama”. 2 alan dengan pendapat Chandra 2008, sepe hwa WOM merupakan komunikasi pemasar un merek yang kokoh karena dilandasi konsum ni bukan saja konsumen yang loyal, tetapi juga be sedia menjadi agen pemasar gratis. aksanaan osi sering menjadi unsur yang berpengaruh usahaan dalam mengembangkan pangsa pas belum mengalokasikan anggaran biaya yang osi. Syarif 2009 menyatakan adanya indikasi kurang diminati oleh kalangan UMKM, melai dak mampu membayar biaya kegiatan tersebut mitra binaan IPB. Hal ini divisualisasikan pa cara dengan Hj. Lina, pemilik UMKM Catering Evrina p 26,47 11,76 58 tinggi sedang rendah tidak men 14. Anggaran Biaya Pelaksanaan Komunikasi P Keterangan: ut saja. Pelanggan perti dikutip oleh aran yang efektif umen yang sangat uga berperan sebagai uh nyata terhadap pasarnya. Namun, ng memadai untuk si bahwa promosi lainkan umumnya ebut. Kondisi ini n pada Gambar 14. a pada tanggal 16 engeluarkan biaya Pemasaran ngan: Sebagian besar responden menyatakan kesulitan dalam hal modal dan pendanaan. Menurut penuturan beberapa responden, keuangan yang minim ini hanya cukup untuk biaya produksi. Beberapa diantara mereka bahkan tidak memiliki anggaran untuk melaksanakan kegiatan pemasaran. Relatif mahalnya biaya promosi, menyebabkan sebagian besar UMKM terutama pengusaha mikro dan kecil, tidak mampu untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Umumnya, bagi UMKM yang memiliki target pasar yang lebih luas membutuhkan biaya komunikasi pemasaran yang lebih besar. Hal ini lebih dirasakan oleh UMKM dengan bidang usaha kerajinan, misalnya UMKM Fit Pot. Usaha ini bergerak dalam pembuatan dan penjualan rangkaian pot tanaman hias yang unik dengan inovasi teknologi, misalnya kemampuan sistem pot yang dapat menyiram tanaman secara otomatis pada waktu-waktu tertentu. Biaya produksi produk ini tergolong tinggi, sehingga harga jualnya menjadi tinggi pula. Pemakaian teknologinya juga menghabiskan biaya yang besar. Oleh karena itu, sasaran konsumennya adalah konsumen dengan status sosial menengah ke atas. Pelaku UMKM menyebutkan bahwa Fit Pot lebih efektif dipromosikan melalui bauran pameran. Selain dapat memamerkan produknya, pihak UMKM juga dapat menjelaskan secara langsung kepada konsumen mengenai keunikan produk ini. Namun, untuk mencapai konsumen sasaran, pelaksanaan pameran juga harus mempertimbangkan waktu, tempat, dan biaya. Desi, pelaku UMKM menyatakan keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam upaya komunikasi pemasaran sebagai berikut: “Saya kurang tertarik berpartisipasi pada pameran yang dilaksanakan di kampus, seerti bazaar-bazar sederhana. Mengingat sasaran konsumen berstatus sosial menengah ke atas, maka pameran harus dilaksanakan Square atau pa ini belum mem tersebut”. 3

6.3 Frekuensi Pel