1992 bahwa perpindahan pegawai dapat mengurangi rasa jenuh yang mungkin timbul, menambah pengalaman, dan kegairahan kerja sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja pegawai
berhubungan dengan rotasi jabatan sebagai pendorongpemicu pegawai untuk dapat bekerja lebih optimal sebagai wujud untuk membentuk prestasi
kerja pegawai yang lebih baik.
2.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian terdahulu dapat berfungsi sebagai
referensi untuk penelitian yang sedang disusun. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang menjadi referensi:
1. Kristianti 2011 melakukan penelitian mengenai Hubungan Rotasi Jabatan dengan Prestasi Kerja Karyawan di Laboratorium Klinik Prodia
Cabang Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dan analisis koefisien korelasi Pearsons Corellation. Hasil
analisis koefisien korelasi Pearsons Corellation menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja
karyawan. Hubungan Rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan memiliki hubungan positif sebesar 0.668 dengan signifikansi 0.000
dengan taraf signifikansi 0.05 0.000 0.05 pada pengujian terhadap 78 responden. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.668 berada pada interval
0.60-0.79 yang termasuk dalam tingkat hubungan yang kuat. Berdasarkan uji koefisien determinasi digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel rotasi jabatan X terhadap naik turunnya variabel prestasi kerja karyawan Y. Hasil
perhitungan uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel X memiliki hubungan dengan variabel Y sebesar 44.6, sedangkan sisanya
sebesar 55.4 dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan minat karyawan, kemampuan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas serta peran dan
tingkat motivasi seorang karyawan.
2. Kurniati 2008 dalam penelitiannya yang berjudul hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan di PT. INTI Persero bandung.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi rank spearman. Dari hasil korelasi rank spearman diperoleh nilai sebesar 0.46
yang berada pada interval 0.40 –0,59 yang termasuk pada tingkat
hubungan sedang. Nilai 0.46 ini berarti menunjukkan adanya hubungan positif antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan dengan
tingkat hubungan sedang. Hasil uji hipotesis diperoleh t
hitung
= 3.6616, sedangkan t
tabel
= 2.0105 artinya t
hitung
t
tabel
yang berarti H
o
yang menyatakan tidak terdapat hubungan ditolak dan H
a
diterima. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis dalam penelitian ini yang dilakukan
terhadap variabel prestasi kerja menunjukan tidak terdapat perbedaan prestasi kerja antara laki-laki dan perempuan.
3. Silitonga 2008 dalam penelitian mengenai analisis hubungan penilaian prestasi kerja dengan promosi jabatan karyawan studi kasus PT. Bank
Rakyat Indonesia Persero, Tbk cabang bogor. Analisis yang digunakan untuk penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan adalah analisis
deskriptif, sedangkan untuk mengetahui hubungan anatara penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan menggunakan Rank Spearman by
software Microsoft Excel dan SPSS 15.0 for Windows. Berdasarkan analisis deskriptif, persepsi karyawan terhadap pelaksanaan penilaian
prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk adalah baik, sedangkan Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan
angka 0.906 dengan signifikansi 0,000 0,05 α = 0,05, diperoleh nilai
t
hitung
t
tabel
= tolak H , dengan nilai t
hitung
= 15,13 dan t
tabel
= 1,96 pada α = 0,05, bahwa antara penilaian prestasi kerja dan promosi memiliki
korelasi yang sangat kuat dan positif. Artinya semakin baik atau tinggi nilai dari penilaian prestasi kerja seorang karyawan, maka semakin besar
pula kesempatan promosi jabatan yang diperolehnya, begitu pula sebaliknya.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi sebagai pedoman dan landasan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan.
PKT Kebun Raya Bogor-LIPI memiliki visi menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika,
pendidikan lingkungan dan pariwisata. Pencapaian visi dan misi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI sangat dipengaruhi oleh pegawai yang terdapat
didalamnya, sehingga pegawai tersebut harus dikelola serta dikembangkan dengan baik agar memiliki kecakapan, pengetahuan dan pengalaman yang
luas sehingga dapat berpengaruh dalam perkembangan PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. PKT Kebun Raya Bogor-LIPI membawahi Bidang Konservasi
Ex-situ dan Bidang Tata Usaha. Rotasi jabatan merupakan suatu program pengembangan karir
pegawai yang memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, meningkatkan kompetensi dan kecakapan
dalam bekerja, dan mengurangi hambatan psikologis. Hal ini sangat diperlukan karena setiap pegawai dapat mengembangkan kemampuan dan
mengurangi hambatan dalam melakukan pekerjaan sehingga prestasi kerjanya dapat meningkat.
Prestasi kerja menurun dapat disebabkan adanya hambatan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Hambatan tersebut dapat berupa rasa
jenuh dalam melakukan pekerjaan, ketidakcocokan dengan atasan, kurangnya kontribusi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Prestasi kerja
yang buruk tersebut dapat merugikan, sehingga PKT Kebun Raya Bogor- LIPI memberikan sanksi dengan melakukan rotasi terhadap pegawai
tersebut. Rotasi jabatan dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam melakukan pekerjaan sehingga peningkatan kinerja terhadap prestasi kerja
pegawai dapat berpengaruh dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta berdampak positif terhadap pencapaian visi dan misi dari PKT Kebun Raya