Hubungan Rotasi Jabatan dengan Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai

mereka mungkin menggunakan harapan budaya kepada seseorang yang memiliki kepercayaan atau perilaku yang berbeda. e. Prasangka Personal Ketidaksukaan penilai terhadap sebuah kelompok atau kelas orang dapat mendiskriminasi penilaian yang orang terima. Pada masalah ini maka akan mengabaikan penilaian efektif dan dapat melanggar hukum antidiskriminasi. Bila bias hello effect akan mengganggu penilaian individual, maka prasangka akan mempengaruhi penilaian terhadap kelompok.

2.3. Hubungan Rotasi Jabatan dengan Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai

Keterkaitan antara mutasi horizontal rotasi dengan prestasi kerja pegawai seperti yang dikemukakan oleh Siswanto 1992 Rotasi dan prestasi kerja pegawai mempunyai keterkaitan yang erat karena dapat termotivasi dan lebih bersemangat lagi untuk kerja secara optimal, sehingga dengan hasil kerja secara optimal tersebut dapat meningkatkan prestasi kerja yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Prestasi kerja pegawai merupakan kemampuan yang menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut pendapat Mangkunegara 2005 yang mengemukakan bahwa prestasi kerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pelaksanaan rotasi jabatan sangat berperan dalam prestasi kerja pegawai, karena pelaksanaan rotasi jabatan merupakan faktor yang dapat mendukung dalam peningkatan prestasi kerja pegawai yang pada akhirnya dapat mendukung suatu pencapaian tujuan organisasi. Rotasi jabatan juga dapat menghindari terjadinya kejenuhan dalam bekerja sehingga pegawai termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Kejenuhan tersebut dapat disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan pegawai dalam jangka waktu lama, lingkungan kerja yang tidak berubah, dan kondisi fisik dalam melakukan pekerjaan. Hal ini senada dengan pendapat Handayaningrat 1992 bahwa perpindahan pegawai dapat mengurangi rasa jenuh yang mungkin timbul, menambah pengalaman, dan kegairahan kerja sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja pegawai berhubungan dengan rotasi jabatan sebagai pendorongpemicu pegawai untuk dapat bekerja lebih optimal sebagai wujud untuk membentuk prestasi kerja pegawai yang lebih baik.

2.4. Penelitian Terdahulu