1. Merit system, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif, dan hasil prestasi
kerjanya. Sistem ini termasuk dasar rotasi yang baik karena dapat meningkatkan semangat kerja dan disiplin pegawai sehingga
prestasi kerjanya meningkat. 2. Seniority system, yaitu perpindahan jabatan yang dilaksanakan
atas dasar masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari jabatan yang bersangkutan. Sistem ini tidak objektif karena kecakapan
orang yang dipindahkan didasarkan pada senioritas dan belum tentu mampu memangku jabatan yang baru.
3. Spoil system, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem ini kurang baik karena didasarkan
atas pertimbangan suka atau tidak suka like or dislike.
2.1.3 Cara-cara Rotasi Jabatan
Terdapat 2 dua cara rotasi yang dilakukan di dalam organisasi menurut Hasibuan 2003, yaitu:
1. Cara tidak ilmiah Rotasi dengan cara tidak ilmiah dilakukan dengan:
a. Tidak didasarkan kepada normastandar kriteria tertentu b. Berorientasi semata-mata pada masa kerja dan ijazah, bukan
pada prestasi atau faktor-faktor riil c. Berorientasi kepada banyaknya anggaran yang tersedia bukan
atas kebutuhan riil pegawai d. Berdasarkan spoil system sistem kekeluargaan
2. Cara ilmiah Rotasi dengan cara ilmiah didasarkan atas metode ilmiah sebagai
berikut: a. Berdasarkan norma atau standar kriteria tertentu, seperti
analisis pekerjaan. b. Berorientasi kepada kebutuhan yang riilnyata
c. Berorientasi pada formasi riil kepegawaian d. Berorientasi pada tujuan yang beraneka ragam
e. Berdasarkan objektivitas yang dapat dipertanggung jawabkan Menurut Manullang 2001 bahwa rotasi jabatan dapat
digolongkan menjadi 3 tiga cara: 1. Rotasi jabatan yang didasarkan atas unit aktivitas dimana pegawai
melakukan pekerjaannya. Rotasi ini digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu rotasi jabatan antarseksi, rotasi jabatan antarbagian,
dan rotasi jabatan antarperusahaan. 2. Rotasi jabatan atas dasar maksud atau tujuan dari rotasi tersebut
dibedakan atas: a. Production transfers, yaitu pemindahan pegawai dari jabatan
satu ke jabatan yang sama dalam lingkungan produksi yang berbeda.
b. Replacement transfers, yaitu pemindahan pegawai yang sudah lama dinasnya kepada jabatan yang sama pada departemen
yang lain untuk menggantikan pegawai yang sedikit masa dinasnya dan diberhentikan.
c. Versality transfers, yaitu pemindahan pegawai agar pegawai yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau ahli dalam
berbagai lapangan pekerjaan. d. Shift transfers, yaitu pemindahan pegawai dari shift satu ke
shift yang lain. e. Remedial transfers, yaitu pemindahan pegawai dari satu
jabatan ke jabatan lainnya atau jabatan yang sama dalam departemen yang berlainan dengan tujuan agar pegawai
tersebut dapat bekerja sama dengan rekan kerjanya. 3. Rotasi jabatan atas dasar lamanya pegawai tersebut memangku
jabatan yang baru. Rotasi jabatan ini digolongkan menjadi: a. Temporary transfers, yaitu pemindahan pegawai hanya untuk
sementara waktu. b. Permanent transfers, yaitu pemindahan pegawai untuk
memangku jabatan yang baru untuk selama-lamanya sampai tiba saat pegawai itu dapat dirotasi kembali.
2.1.4 Sebab dan Alasan Rotasi Jabatan