Inceptisol TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian Organik

Pupuk kandang ayam sebagai salah satu sumber bahan organik mengandung unsur hara P yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang lainnya. Pada kotoran ayam tercampur sisa-sisa makanan ayam serta sekam dari alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara kedalam pukan. Kandungan hara dalam pupuk kandang ayam ini sangat dipengaruhi oleh konsentrat yang diberikan. Pupuk kandang ayam lebih cepat terdekomposisi dan mempunyai kandungan hara yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lainnya, sehingga dalam beberapa hasil penelitian pupuk kandang ayam menunjukkan respon yang baik terhadap tanaman Hartatik dan Widowati, 2006. Adapun pupuk kandang kambing memiliki tekstur yang khas, berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan hara. Nilai rasio pupuk kandang kambing masih diatas 30 sehingga dalam penggunaannya akan lebih baik jika dikomposkan terlebih dahulu Hartatik dan Widowati, 2006. Pupuk organik berupa kombinasi kotoran dan hijauan Tithonia serta Kirinyu Chromolaena odorata dapat meningkatkan hara dalam tanah. Hijauan Tithonia mengandung hara P dan K relatif tinggi, mudah tumbuh, murah, dan banyak terdapat di sekitar lokasi lahan budidaya organik. Hijauan Tithonia berpotensi sebagai sumber N, P,dan K bagi tanaman. Hijauan Tithonia mengandung 3,5 N, 0,37 P, dan 4,10 K Hartatik, 2007. Tanaman kirinyu Chromolaena odorata menghasilkan biomas yang berlimpah sehingga dapat menyumbang bahan organik dalam tanah Tjitrosemito, 1996. Bahan organik tersebut dapat diperkaya dengan bahan amelioranpembenah tanah alami yang diperbolehkan dalam budi daya pertanian organik seperti fosfat alam dan dolomit. Bahan amelioran dapat mengantisipasi apabila terjadi kahat hara P pada tanah yang tidak dapat diatasi hanya dengan penambahan pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak saja. Bahan mineral seperti dolomit, dan fosfat alam diharapkan dapat meningkatkan kadar hara dalam pupuk organik Hartatik dan Setyorini, 2006. Pada dasarnya, kandungan unsur hara dalam bahan organik relatif kecil dan lambat tersedia. Penggabungan beberapa bahan organik yang memiliki komposisi fisik, kimia dan biologi yang sangat bervariasi tersebut diharapkan mampu mensuplai hara bagi tanaman, walaupun manfaatnya bagi tanaman umumnya tidak secara langsung sehingga respon tanaman relatif lambat. Selain itu, kandungan hara bahan organik yang cukup di dalam tanah mampu mempertahankan kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah yaitu dengan pengembalian sisa panenserasah tanaman ke dalam tanah dalam bentuk segar atau dikomposkan terlebih dahulu.

2.4. Nitrogen

Sumber nitrogen untuk tanaman adalah gas N 2 di udara yang menempati 78 dari kandungan gas atmosfer. Nitrogen dalam bentuk unsur tidak dapat digunakan oleh tanaman. Nitrogen harus diubah menjadi bentuk nitrat NO 3 - dan amonium NH 4 + melalui proses-proses tertentu. Pengadaan nitrogen di dalam tanah terjadi melalui proses mineralisasi N dari bahan organik dan immobilisasi, fiksasi N dari udara oleh mikroorganisme, melalui hujan dan bentuk-bentuk presipitasi lain, serta pemupukan.

2.4.1. Bentuk-bentuk Nitrogen di dalam Tanah

Nitrogen merupakan unsur penting bagi tanaman dan dapat tersedia melalui pemupukan Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Nitrogen di dalam tanah jumlahnya sedikit, sedangkan tanaman mengambil nitrogen dalam jumlah banyak Soepardi, 1983. Nitrogen tanah dibagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk organik dan anorganik. Bentuk organik di dalam tanah pada umumnya terdapat dalam bentuk asam-asam amino, protein, gula-gula amino dan lain-lain. Sedangkan bentuk anorganik yaitu NH 4 + , NO 2 - , NO 3 - , N 2 O, NO dan gas N 2 yang hanya dimanfaatkan oleh Rizhobium. Bentuk N 2 O dan N 2 merupakan bentuk-bentuk yang hilang dari tanah dalam bentuk gas sebagai akibat proses denitrifikasi. Tanaman mengambil nitrogen dari tanah dalam bentuk NH 4 + dan NO 3 - yang berasal dari pupuk-pupuk N dan bahan organik yang diberikan Tisdale et al., 1999.