Tabel 5. Sumbangan Hara dari BahanPupuk Organik yang Diberikan ke Dalam Tanah
N P
2
O
5
K
2
O Kode
Perlakuan Perlakuan
……….… kgpetak ………... F1
Kotoran ayam + sekam + kompos Tithonia + fosfat alam + dolomit
0,14 0,14
0,12 F2
Kotoran kambing + abu sekam + kompos Tithonia + fosfat alam + dolomit
0,11 0,07
0,11 F3
Kotoran ayam + sekam + kompos kirinyu + fosfat alam + dolomit
0,10 0,12
0,10 F4
Kotoran kambing + sekam + kompos kirinyu + fosfat alam + dolomit
0,07 0,05
0,09 AT
Kotoran ayam + sekam + hijauan Tithonia + kompos sisa tanaman
0,14 0,17
0,13 KT
Kotoran kambing + abu sekam + hijauan Tithonia + kompos sisa tanaman
0,10 0,08
0,12 KS
Kotoran kambing + abu sekam + kompos sisa tanaman
0,07 0,07
0,11 AP
Kotoran ayam + sekam 25 kgpetak 0,49
0,81 0,54
KP Kotoran kambing + abu sekam 25 kgpetak
0,30 0,33
0,45 K
Kontrol, tanpa dipupuk -
- -
4.3. Kandungan Nitrogen Total dalam Tanah
N total tanah terdiri atas N organik dan N-inorganik. Adapun tanaman menyerap N dalam bentuk N-inorganik NO
3 -
dan NH
4 +
. Pemberian beberapa bahanpupuk organik ke dalam tanah akan terjadi penambahan jumlah nitrogen.
Pengaruh perlakuan beberapa bahan organik terhadap N total dalam tanah sebelum perlakuan dan setelah diberi perlakuan 30 HST disajikan pada Gambar
3 berikut ini.
0,00 0,05
0,10 0,15
0,20 0,25
0,30 0,35
F1 F2 F3 F4 AT KT KS AP KP K
N Total
Perlakuan
Sebelum Perla kua n Setela h Perla kua n 30 HST
Gambar 3. Kandungan N total dalam Tanah Sebelum Pemberian Perlakuan dan Setelah Pemberian Perlakuan 30 HST
Hasil analisis ragam Tabel Lampiran 13 menunjukkan bahwa kandungan N-total tanah pada beberapa bahanpupuk organik tidak berbeda nyata. Hal ini
diduga karena jumlah N-total tanah termasuk sedang N-total tanah adalah 0,26, sehingga pemberian bahan organik ke dalam tanah tidak memperlihatkan
hasil yang nyata. Kandungan N-total tertinggi setelah diberi perlakuan bahanpupuk organik
terdapat pada perlakuan AP, yaitu kotoran ayam yang bercampur dengan sekam 25 kgpetak sebesar 0,30. Kandungan N-total terkecil terdapat pada perlakuan
F3, yaitu kotoran ayam yang bercampur dengan sekam diperkaya kompos kirinyu + fosfat alam + dolomit sebesar 0,21.
Sumbangan N-total dari kotoran ayam yang bercampur dengan sekam pada perlakuan AP menyumbangkan 0,49 kg Npetak lebih tinggi dibandingkan
kotoran ayam pada perlakuan F1, F3 dan AT masing-masing menyumbangkan 0,14 kg Npetak, 0,10 kg Npetak dan 0,14 kg Npetak. Adapun sumbangan N-
total dari kotoran kambing ditambah abu sekam pada perlakuan KP menyumbangkan 0,30 kg Npetak lebih tinggi dibandingkan kotoran kambing
lainnya pada perlakuan F2 dan F4 masing-masing menyumbangkan 0,11 kg Npetak dan 0,07 kg Npetak serta untuk perlakuan KT dan KS masing-masing
menyumbangkan 0,10 kg Npetak dan 0,07 kg Npetak. Secara umum perlakuan bahan organik yang diberikan tidak memberikan
pengaruh yang nyata dibandingkan dengan kontrol terhadap kandungan N-total
dalam tanah. Di antara perlakuan bahan organik, pemberian kotoran ayam yang bercampur dengan sekam menyumbangkan N-total lebih tinggi terhadap
kandungan N-total dalam tanah. Hal ini sesuai dengan Tabel 5 sumbangan N- total tertinggi diperoleh dari kotoran ayam yang bercampur dengan sekam. Bahan
organik berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan kesuburan tanah. Dengan pemberian bahan organik yang lebih banyak diduga kondisi tanah secara
fisik dan kimia menjadi lebih baik sehingga berpengaruh terhadap kandungan N- total dalam tanah.
4.4. Kandungan P Potensial dan Tersedia dalam Tanah