tua ke bagian-bagian yang muda atau dari bagian bawah bergerak ke bagian ujung tanaman Tisdale et al., 1999. Unsur kalium memegang peranan relatif banyak
dalam kehidupan tanaman, transportasi unsur hara dari akar ke daun, maupun dalam proses kerja berbagai enzim pertumbuhan Masdar, 2003.
Tanah-tanah di daerah tropik basah termasuk Indonesia umumnya mempunyai kandungan K sangat rendah. Kalium tanah berasal dari dekomposisi
mineral primer, yang ketersediaannya kecil. Berdasarkan ketersediaannya bagi tanaman K-tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu K tidak dapat
dipertukarkan non-exchangeable, yaitu K-mineral yang pelepasannya lambat dan K-difiksasi oleh mineral tipe liat 2 : 1 seperti vermikulit, mineral intergrade,
illit hidus mika dan khlorit biasanya lebih aktif dan lebih cepat dilepaskan, sedangkan K dapat dipertukarkan exchangeable yaitu bentuk K tersedia dan
merupakan bentuk yang labil yang cepat tersedia readily available serta ada yang lambat tersedia relatif tersedia, dan bentuk terakhir yaitu K-larutan,
tanaman menyerap k dalam bentuk larutan.
2.6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan K bagi Tanaman
Faktor-faktor yan mempengaruhi ketersediaan K bagi tanaman antara lain faktor tanah seperti jenis mineral liat, Kapasitas Tukar Kation KTK, jumlah K-
dapat dipertukarkan, kapasitas untuk fiksasi K, K-lapisan bawah dan kedalaman perakaran, kelembaban tanah, aerasi, suhu tanah, reaksi tanah, pengaruh Kalsium
dan Magnesium, pengaruh unsur lain dan pengaruh pengolahan tanah. Sedangkan faktor tanaman yang mempengaruhi ketersediaan K , antara lain kapasitas tukar
kation akar, sistem perakaran, varietas atau hibrida, populasi tanaman dan jarak tanam, tingkat produksi, faktor waktu, dan konsumsi mewah atau pengambilan K
melampaui kebutuhan tanpa penambahan produksi.
2.7. Tanaman Tomat Lycopersicon esculentum Mill.
Tomat Lycopersicon esculentum Mill adalah salah satu jenis sayuran yang banyak digemari orang, sudah lama dibudidayakan oleh para petani di Indonesia.
Tomat termasuk sayuran yang dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi biasa dibudidayakan dengan baik di dataran tinggi Rudiyanto,
2003.
Waktu tanam yang baik dua bulan sebelum musim hujan berakhir. Hal ini untuk menghindari tumbuh suburnya patogen atau penyakit yang biasa menyerang
seperti cendawan Fusarium Sp. terutama saat musim hujan Cahyono, 2008. Masa tanamnya singkat 3-4 bulan. Umur tanaman tomat berkisar 60-100 hari
sampai panen pertama dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan sejak benih disebar. Tingginya dapat mencapai 0,5-2,5 meter Makmun, 2007 sehingga tomat
perlu diberi penopang atau ajir yang terbuat dari bambu atau turus kayu agar tidak roboh dan tetap berdiri tegak secara vertikal ke atas Cahyono, 2008, pemberian
ajir dilakukan saat tanaman tomat berumur 3-4 minggu Makmun, 2007. Benih tomat diperbanyak secara generatif atau dengan biji.
2.8. Tanaman Kailan Brassica alboglabra
Kailan atau Brassica alboglabra. Bentuknya yang mirip dengan sawicaisim atau kembang kol atau biasa disebut dengan sawi cina. Berasal dari Mediterania
Timur dan merupakan bahan makanan utama sejak 4000 tahun lalu. Meskipun di Indonesia kailan tergolong jenis sayuran baru, dan termasuk sayuran daun yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Daunnya panjang dan melebar seperti caisim. Sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol.
Kailan merupakan sayuran dataran tinggi yang dapat tumbuh sepanjang tahun, semusim atau berumur pendek, tumbuh baik pada suhu udara 15-25
C dan pada ketinggian 300-1900 meter di atas permukaan laut dpl. Kailan sebaiknya
ditanam pada akhir musim hujan antara bulan Maret sampai bulan April. Pagi atau sore hari adalah waktu yang tepat untuk penanaman dari bibit ke lapang. Kailan
menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur dengan pH 5,5-6,5. Kailan mulai dipanen umur 25 hari setelah tanam, tingginya berkisar 35-45 cm
www.cherryfarms.co.ukkailan.html.. Adapun pemanenan dilakukan dengan cara dicabut.
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian di lapang dilakukan sejak dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2009. Lokasi penelitian terletak di kebun percobaan pertanian organik Permata
Hati Farm, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang berada pada ketinggian sekitar 984 m di atas permukaan laut. Tanahnya adalah Inceptisol
dan tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah tomat dan kailan. Analisis kimia tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah
Balittanah Bogor, dari bulan Mei sampai November 2009. Tata letak dari petak percobaan disajikan pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan
U
S U
0,5 m
0,5 m
0,5 m 10 m
1 m
F2 KT
AT F3
10 m 1 m
F2 F1
F4 F3
10 m 1 m
0,3 m
KP KT
KS F3
F4 AP
0,3 m
AT
10 m 1 m
K F1
F2
10 m 1 m
F1 KS
F4 AP
10 m 1 m
KT AT
KS AP
0,3 m
K
10 m 1 m
K KP
KP
III
II
I