Keterkaitan Defisit Fiskal, Defisit Perdagangan dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara-Negara ASEAN+3

dalam kondisi sedang dilanda krisis ekonomi maupun krisis keuangan global sekalipun Ministry of Trade and Industry Singapore, 2010. 4.4 Keterkaitan Defisit Fiskal, Defisit Perdagangan dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara-Negara ASEAN+3 Keterkaitan defisit fiskal dengan defisit perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dengan plot regresi maupun uji kausalitas Granger di masing-masing negara ASEAN+3. Plot diagram antara defisit fiskal dan defisit perdagangan di kawasan ASEAN+3, seperti terlihat pada Gambar 23, menunjukkan seolah-olah tidak ada keterkaitan antara kedua defisit. Pada tahun 1998 ketika kawasan ASEAN+3 dilanda krisis ekonomi, terlihat bahwa arah pergerakan kedua defisit tidak sama. Biaya penanggulangan krisis yang besar menimbulkan anggaran pemerintah mengalami defisit, sedangkan disisi lain depresiasi nilai tukar membuat kinerja ekspor masing-masing negara membaik dan mampu menciptakan surplus perdagangan sebesar 9,9 persen. Begitupun ketika krisis keuangan global pada tahun 2009, defisit fiskal yang terjadi ternyata tidak diikuti dengan defisit perdagangan. Sumber : World Bank 2012 Gambar 23 Plot diagram antara defisit fiskal dan defisit perdagangan kawasan ASEAN+3 periode 1993-2010 persen terhadap PDB. Keterkaitan defisit fiskal terhadap defisit perdagangan di masing-masing negara ASEAN+3 digambarkan melalui plot regresi kedua variabel selama periode penelitian 1993-2010. Hasil plot regresi kedua defisit, seperti terlihat pada Gambar 24, memiliki tanda negatif yang berarti defisit fiskal justru akan mengurangi defisit perdagangan di semua negara-negara ASEAN+3, kecuali di negara China. Defisit fiskal di negara ini menyebabkan terjadinya defisit perdagangan atau berlaku twin deficits hypothesis TDH. Hubungan positif kedua defisit di China juga ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi Pearson yang -5 5 10 15 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 te rh ad ap PD B Defisit Perdagangan Defisit Fiskal PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com dinyatakan dengan simbol r bertanda positif dan signifikan pada á 1 persen sebesar 0,596. Kesignifikanan koefisien ini dapat diartikan bahwa kedua defisit mempunyai kekuatan hubungan yang erat. Sumber : World Bank 2012 Keterangan : : signifikan pada á 1 : signifikan pada á 5 Gambar 24 Plot regresi antara defisit fiskal dan defisit perdagangan di negara- negara ASEAN+3 periode 1993-2010. Rezim fixed exchange rate yang dianut negara China membuat defisit fiskal akan menghasilkan pendapatan riil yang jauh lebih tinggi, sehingga permintaan baik pada barang domestik maupun impor meningkat yang pada akhirnya akan memperburuk kondisi neraca perdagangan Bose dan Jha, 2011. Nilai impor -5 5 10 15 -4 -2 2 4 De fis it Pe rd ag an ga n In do ne sia Defisit Fiskal r = -0,804 -10 10 20 30 -10 -5 5 De fis it Pe rd ag an ga n M al ay sia Defisit Fiskal r = -0,837 -15 -10 -5 -6 -4 -2 2 De fis it Pe rd ag an ga n Ph ili pi na Defisit Fiskal r = -0,529 10 20 30 40 10 20 30 De fis it Pe rd ag an ga n Sin ga pu ra Defisit Fiskal r = -0,466 -10 10 20 -15 -10 -5 5 De fis it Pe rd ag an ga n Th ai la nd Defisit Fiskal r = -0,821 -5 5 10 -4 -2 2 De fis it Pe rd ag an ga n Ch in a Defisit Fiskal r = 0,596 1 2 3 4 -15 -10 -5 5 De fis it Pe rd ag an ga n Je pa ng Defisit Fiskal r = -0,088 -5 5 10 15 -6 -4 -2 2 4 De fis it Pe rd ag an ga n Ko re a Defisit Fiskal r = -0,121 PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com barang dan jasa negara China merupakan yang terbesar diantara negara-negara di kawasan ASEAN+3 lainnya yaitu mencapai besaran 1,52 triliun US, sementara nilai impor negara-negara lainnya hanya mencapai kisaran miliar US World Bank , 2012. Hubungan defisit fiskal dan defisit perdagangan di masing-masing negara ASEAN+3 pada periode 1993-2010 juga ditunjukkan dengan uji kausalitas Granger. Dari kedelapan negara anggota ASEAN+3, tiga negara diantaranya yaitu Philipina, Singapura dan Thailand mempunyai pola hubungan defisit fiskal tidak menyebabkan defisit perdagangan. Pola hubungan dua arah atau saling menyebabkan antara kedua defisit terjadi di negara Indonesia, Malaysia, China dan Korea, sementara pola hubungan satu arah yaitu defisit perdagangan menyebabkan defisit fiskal terjadi di negara Jepang Tabel 5. Tabel 5 Uji kausalitas Granger antara defisit fiskal dan defisit perdagangan di negara-negara ASEAN+3 periode 1993-2010 Lag H Indonesia Malaysia Philipina Singapura Thailand China Jepang Korea 1 FD TD 0,2143 1,0650 0,4250 1,5331 0,7273 0,9451 0,5622 6,3343 TD FD 1,4119 6,2790 1,1727 0,0011 1,5782 3,9306 1,7714 8,3287 2 FD TD 0,1411 0,3959 0,1674 0,8111 0,4141 0,2547 2,3685 2,0176 TD FD 1,1642 3,0128 0,0565 1,0215 1,1926 0,5996 2,1899 3,0133 3 FD TD 3,6929 1,4955 0,2293 0,6555 0,4709 0,0171 2,5799 1,1977 TD FD 2,9402 1,3977 0,1481 1,2095 0,8277 1,1506 1,7327 4,6849 4 FD TD 1,9391 4,5526 0,2795 0,2686 0,3111 0,7974 2,7926 0,5161 TD FD 0,9774 4,0216 0,3147 0,4181 0,3781 0,6978 1,5765 1,9768 5 FD TD 0,8938 3,0058 3,2753 3,4515 0,3846 16,1772 1,3462 1,8538 TD FD 2,3207 23,9901 0,1913 0,5773 0,4577 3,4327 39,7284 2,3585 Keterangan : F statistik yang ditampilkan : signifikan pada á 5 : signifikan pada á 10 Jepang dalam politik luar negerinya menjadikan hubungan ekonomi sebagai prioritas utama. Jumlah ekspor Jepang yang tinggi terutama produk-produk elektronik serta sebagai penyedia sumberdaya kelautan terbesar di dunia membuat perdagangan luar negeri Jepang meningkat pesat. Tingkat keterbukaan yang tinggi membuat pemerintah Jepang sangat memerhatikan kondisi neraca perdagangan sehingga diperlukan suntikan dana dari pemerintah untuk menutup setiap defisit yang terjadi, sehingga dapat dikatakan negara Jepang menganut trade targeting Hook et al, 2005. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Sumber : World Bank 2012 Keterangan : : signifikan pada á 1 : signifikan pada á 5 Gambar 25 Plot regresi antara defisit perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di negara- negara ASEAN+3 periode 1993-2010. Sama seperti sebelumnya, hubungan antara defisit perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara ASEAN+3 dapat dilihat melalui plot regresi maupun uji kausalitas Granger. Permintaan impor yang lebih besar daripada ekspor atau kondisi defisit perdagangan, sesuai dengan hipotesis awal, akan mengurangi pertumbuhan ekonomi semua negara di kawasan ASEAN+3 kecuali di negara Singapura dan China. Namun begitu, hubungan positif antara defisit perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut memiliki kekuatan yang sangat lemah, ditunjukkan dengan besaran koefisien korelasi -20 -10 10 -5 5 10 15 Pe rtu m bu ha n Ek on om i In do ne sia Defisit Perdagangan r = -0,589 -10 -5 5 10 15 -10 10 20 30 Pe rtu m bu ha n Ek on om i M al ay sia Defisit Perdagangan r = -0,537 -5 5 10 -15 -10 -5 5 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Ph ili pi na Defisit Perdagangan r = -0,289 -5 5 10 15 20 10 20 30 40 pe rtu m bu ha n Ek on om i Sin ga pu ra Defisit Perdagangan r = 0,033 -20 -10 10 20 -10 10 20 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Th ai la nd Defisit Perdagangan r = -0,600 5 10 15 -5 5 10 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Ch in a Defisit Perdagangan r = 0,054 -5 5 10 1 2 3 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Je pa ng Defisit Perdagangan r = -0,426 -10 10 20 -5 5 10 15 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Ko re a Defisit Perdagangan r = -0,607 PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Pearson sebesar 0,033 untuk Singapura dan 0,054 untuk China yang secara statistik tidak signifikan. Uji kausalitas Granger pada kedua variabel menemukan pola hubungan dua arah atau saling memengaruhi. Selain defisit perdagangan memengaruhi pertumbuhan ekonomi, sebaliknya juga pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3 memengaruhi defisit perdagangan. Salah satu faktor yang menentukan impor suatu negara adalah pendapatan nasional negara tersebut. Ketika pendapatan suatu negara tinggi yang berarti mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi, maka permintaan barang dan jasa negara tersebut baik terhadap produk domestik maupun produk impor juga akan meningkat. Sehingga benar bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara akan memengaruhi kondisi neraca perdagangannya. Tabel 6 Uji kausalitas Granger antara defisit perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3 periode 1993-2010 Lag H Indonesia Malaysia Philipina Singapura Thailand China Jepang Korea 1 G TD 1,0415 0,5586 0,3249 0,0013 6,4045 4,9101 0,6983 2,0435 TD G 1,4304 0,1618 0,5371 0,4418 1,8235 0,1523 1,6116 3,8786 2 G TD 3,5424 0,2591 1,2484 0,3632 2,9021 2,0702 0,7397 0,3927 TD G 0,4846 0,4069 0,4285 3,1477 0,7181 0,0063 3,4756 1,6011 3 G TD 0,2967 0,6579 0,6872 0,1884 1,5144 2,0507 0,2352 0,1297 TD G 1,0116 2,9043 0,3606 1,8132 1,7823 0,0076 10,8469 1,3136 4 G TD 0,1031 0,3111 0,4887 2,9250 0,9071 1,4993 0,4554 0,6739 TD G 0,6642 0,3441 0,8387 3,5037 2,0634 0,4592 6,4192 0,7428 5 G TD 0,4989 3,2885 3,1158 0,2018 1,7401 0,2316 3,1647 3,4162 TD G 2,9775 0,3199 2,9347 16,4960 7,8384 3,0069 2,0395 7,1748 Keterangan : F statistik yang ditampilkan : signifikan pada á 5 : signifikan pada á 10 Pandangan kaum Keynesian yang menyatakan bahwa kebijakan fiskal ekspansif dalam jangka pendek ditujukan untuk meningkatkan agregate demand untuk mendorong perekonomian berlaku pada semua negara-negara di kawasan ASEAN+3. Dalam batas yang aman, defisit fiskal yang dilakukan oleh masing- masing negara terbukti efektif dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil plot regresi dan koefisien korelasi Pearson antara defisit fiskal dan pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara ASEAN+3 kesemuanya bertanda positif. Hubungan yang sangat erat antara dua variabel, PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi, terjadi di empat negara yaitu Indonesia, Singapura, Thailand, China dan Korea. Sumber : World Bank 2012 Keterangan : : signifikan pada á 1 : signifikan pada á 5 Gambar 26 Plot regresi antara defisit fiskal dan pertumbuhan ekonomi di negara- negara ASEAN+3 periode 1993-2010. Uji kausalitas Granger antara variabel defisit fiskal dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3 juga menemukan hasil yang sama, yaitu terdapat pola hubungan dua arah atau saling menyebabkan antara defisit fiskal dan pertumbuhan ekonomi. Defisit fiskal akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan sebaliknya tingkat pertumbuhan ekonomi akan memengaruhi kondisi kesimbangan fiskal suatu negara. -20 -10 10 20 -4 -2 2 4 Pe rtu m bu ha n Ek on om i In do ne sia Defisit Fiskal r = 0,462 -10 -5 5 10 15 -10 -5 5 Pe rtu m bu ha n Ek on om i M al ay sia Defisit Fiskal r = 0,392 -5 5 10 -6 -4 -2 2 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Ph ili pi na Defisit Fiskal r = 0,146 -5 5 10 15 20 10 20 30 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Sin ga pu ra Defisit Fiskal r = 0,554 -20 -10 10 20 -15 -10 -5 5 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Th ai la nd Defisit Fiskal r = 0,535 5 10 15 -4 -2 2 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Ch in a Defisit Fiskal r = 0,682 -5 5 10 -15 -10 -5 5 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Je pa ng Defisit Fiskal r = 0,105 -10 -5 5 10 15 -6 -4 -2 2 4 Pe rtu m bu ha n Ek on om i Ko re a Defisit Fiskal r = 0,422 PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Tabel 7 Uji kausalitas Granger antara defisit fiskal dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3 periode 1993-2010 Lag H Indonesia Malaysia Philipina Singapura Thailand China Jepang Korea 1 G FD 2,1229 1,0426 0,6543 0,4721 24,7009 3,5354 0,0224 2,9052 FD G 0,4076 0,0041 1,1053 0,1597 0,8564 0,2463 0,0983 0,5858 2 G FD 0,8814 1,2722 0,3660 1,1953 10,5962 11,5074 0,0328 1,2172 FD G 0,2745 0,0629 0,4598 0,7890 0,0973 1,1668 0,3346 0,5849 3 G FD 4,8333 0,8923 0,4747 1,1564 6,1502 7,3186 0,0524 1,0348 FD G 6,8498 0,5228 0,9742 1,3914 0,5239 0,8065 1,4647 3,3867 4 G FD 1,8315 0,4534 0,1758 0,5884 8,0187 3,9775 0,2658 1,0139 FD G 4,4851 0,8719 1,9567 3,9893 2,9942 0,3445 3,4028 0,1813 5 G FD 3,5813 2,9871 2,9568 3,6532 2,7994 0,8973 3,6412 0,9565 FD G 2,3659 6,6343 4,4607 47,0496 0,7654 3,1141 1,3944 1,7805 Keterangan : F statistik yang ditampilkan : signifikan pada á 5 : signifikan pada á 10 PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com

V. ANALISIS PANEL DINAMIS