II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peranan Pemerintah
Pemerintah adalah satu institusi yang dapat melakukan beberapa hal lebih baik dari swasta atau individu. Pemerintah melalui kebijakan fiskal mempunyai
tiga fungsi utama yaitu fungsi alokasi, fungsi stabilisasi dan fungsi distribusi. Fungsi alokasi berkaitan dengan cara pemerintah membelanjakan anggarannya
secara efektif dan efisien ditinjau dari sudut sektoral maupun daerah. Fungsi stabilisasi berkaitan dengan penentuan arah pertumbuhan dalam mencapai
kestabilan perekonomian nasional yang mengarah pada pemanfaatan sumberdaya secara penuh full employment.
Sedangkan fungsi distribusi bertujuan untuk menghasilkan distribusi kekayaan dan pendapatan yang merata antar golongan ekonomi dalam
masyarakat, karena kekuatan dan mekanisme pasar diyakini tidak akan pernah dapat mewujudkannya. Distribusi pendapatan yang relatif merata merupakan satu
fenomena yang diinginkan oleh masyarakat secara umum. Tugas pemerintah adalah memastikan bahwa terdapat pembagian pendapatan yang lebih merata di
antara kelompok-kelompok masyarakat. Analisis Keynes dalam The General Theory
, mengemukakan bahwa pemerintah dapat menggunakan kekuatan
perpajakan dan pengeluaran untuk meningkatkan pengeluaran agregat dalam resesi dan depresi. Pemerintah dapat memengaruhi perekonomian makro melalui
dua saluran kebijakan: kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal merujuk kepada perilaku pemerintah di bidang pengeluaran dan perpajakan,
dengan kata lain kebijakan anggarannya. Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori, yaitu:
a. kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atau barang dan jasa;
b. kebijakan yang menyangkut perpajakan, dan c.
kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer seperti kompensasi pengangguran, tunjangan keamanan sosial, pembayaran kesejahteraan, dan
tunjangan veteran kepada rumah tangga. Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai
pelaku sektor publik. Pada prinsipnya kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
mengatur tentang penerimaan dan pengeluaran negara. Kebijakan fiskal dalam hal penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara untuk mengukur mobilisasi
sumber dana domestik, dengan instrumen utamanya perpajakan. Perpajakan mempunyai tujuan ganda, yaitu menyediakan dana untuk kepentingan umum dan
memengaruhi tingkah laku ekonomi. Tingkat pajak dapat ditingkatkan untuk menurunkan permintaan apabila ekonomi sedang baik dan diturunkan kalau ingin
meningkatkan permintaan pada waktu resesi. Berdasarkan sisi pengeluaran, dilihat penggunaan dari dana yang diperoleh, yang ditujukan untuk mendukung
tercapainya sasaran dan tujuan negara. Sumber-sumber penerimaan negara antara lain dari pajak, penerimaan
bukan pajak serta bantuanpinjaman dari luar negeri. Pengeluaran dibagi menjadi dua kelompok besar yakni pengeluaran yang bersifat rutin seperti membayar gaji
pegawai dan belanja barang serta pengeluaran yang bersifat pembangunan. Secara umum, kebijakan fiskal merupakan kebijakan pengelolaan keuangan negara dan
terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara.
2.2 Defisit Fiskal