Prosedur Analisis METODE PENELITIAN

6. Nilai tukar riil merupakan perkalian nilai tukar nominal dengan rasio harga barang dan jasa dalam US dibanding harga barang dan jasa domestik. Sedangkan nilai tukar nominal sendiri adalah harga mata uang negara-negara ASEAN+3 terhadap mata uang US. Peningkatan nilai tukar riil berarti mata uang domestik mengalami apresiasi, daya saing produk domestik di pasar internasional turun sehingga menyebabkan penurunan output atau PDB Blanchard, 2009. 7. Indeks harga konsumen IHK perbandingan nilai konsumsi bulan berjalan dengan nilai konsumsi pada tahun dasar dikalikan dengan 100. Pada tahun dasar, IHK akan bernilai 100. Dalam penelitian ini tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2005. IHK dipakai untuk mengukur rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakatrumah tangga di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. IHK digunakan sebagai proksi variabel inflasi. Sedangkan inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dalam perekonomian yang berlangsung terus-menerus. 8. Keterbukaan perdagangan dihitung berdasarkan proporsi perdagangan luar negeri nilai ekspor ditambah nilai impor terhadap PDB.

3.6 Prosedur Analisis

Keempat model pada persamaan diatas akan diestimasi dengan menggunakan metode data panel statis maupun dinamis. Metode data panel statis meliputi pooled LS OLS, fixed effect model FEM dan random effect model REM. Tahap pertama yang dilakukan adalah uji Chow untuk memilih model terbaik antara OLS dan FEM. Uji dilakukan dengan membandingkan nilai F- hitung dan F-statistik. Hipotesis yang digunakan adalah: H : á 1 = á 2 = … = á i memiliki nilai intercept sama H 1 : sekurang-kurangnya ada 1satu intercept yang berbeda Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil uji, dengan melihat kondisi sebagai berikut: • Jika F-hitung F-tabel maka dikatakan terima H tidak signifikan, artinya model PLS lebih baik daripada FEM. • Jika F-hitung F-tabel maka dikatakan tolak H signifikan, artinya FEM lebih baik daripada OLS. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Tahap Kedua adalah uji Hausman untuk menentukan model yang lebih baik antara FEM dan REM. Uji dilakukan dengan menggunakan hipotesa sebagai berikut: H0: Eôi | xit = 0 atau REM adalah model yang tepat H1: Eôi | xit 0 atau FEM adalah model yang tepat Sebagai dasar penolakan H digunakan statistik Hausman dan membandingkannya dengan Chi square ÷ 2 . Jika nilai ÷ 2 hitung hasil pengujian lebih besar dari ÷ 2 tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H sehingga pendekatan yang digunakan adalah FEM, begitu juga sebaliknya. Ketika lag dari peubah dependen dimasukkan sebagai regresor dalam regresi, akan mengakibatkan munculnya masalah endogeneity. Sehingga bila model tersebut diestimasi dengan menggunakan metode data panel statis FEM atau REM akan menghasilkan penduga yang bias dan tidak konsisten. Untuk memecahkan masalah ini, Arellano dan Bond mengusulkan pendekatan methods of moments atau yang biasa disebut dengan Generalized method of moments GMM sebagai metode data panel dinamis, yang terdiri dari first differences- generalized method of moments FD-GMM dan system-generalized method of moments Sys-GMM. Pertama, estimasi dilakukan dengan metode FD-GMM, kemudian dilakukan uji ketidakbiasan, validitas dan konsistensi instrumen yang digunakan. Apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa estimasi bias dan tidak memperoleh instrumen yang valid sekaligus konsisten pada metode ini, maka akan dilanjutkan dengan penggunaan metode Sys-GMM. Uji validitas dan konsistensi juga dilakukan pada metode Sys-GMM. Hasil estimasi tidak bias ketika nilai estimator koefisien lag variabel dependen berada diantara nilai estimator dengan metode PLS dan FEM. Untuk menguji validitas instrumen digunakan uji Sargan. Uji Sargan untuk overidentifying restriction merupakan suatu pendekatan untuk mendeteksi apakah ada masalah dengan validitas instrumen. Hipotesis nol untuk uji ini menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan validitas instrumen instrumen valid dalam artian bahwa instrumen tersebut tidak berkorelasi dengan error pada model. Hasil uji yang diharapkan adalah terima H pada taraf nyata 5 persen. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Sementara itu, untuk melihat konsistensi hasil estimasi yang dihasilkan model dapat dilakukan dengan uji autokorelasi menggunakan statistik uji Arrellano-Bond m 1 dan m 2 . Hipotesis nol dari uji Arelano-Bond adalah terjadi autokorelasi pada error, dengan hipotesis untuk m 1 menyatakan bahwa rata-rata autocovariance dari error pada ordo 1 adalah nol sedangkan hipotesis untuk m 2 adalah rata-rata autocovariance dari error pada ordo 2 adalah nol. Konsistensi hasil estimasi model ditunjukkan oleh nilai statistik m 1 yang signifikan dan nilai statistik m 2 yang tidak signifikan. Seluruh pengolahan data, baik pada model data panel statis maupun dinamis, akan dilakukan dengan bantuan program komputer STATA v10.0 dan Eviews 6.0. Pemilihan program ini dikarenakan ketersedian tools untuk pengolahan data sekaligus pengujian berbagai asumsi yang disyaratkan. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com

IV. ANALISIS DESKRIPTIF

4.1 Kerjasama Regional Kawasan ASEAN+3 Memasuki awal abad 21 dunia ditandai dengan terjadinya proses integrasi di berbagai belahan dunia, khususnya dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan masing-masing kawasan untuk bisa bersaing dengan kawasan lainnya dalam menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Kisah sukses integrasi kawasan dicontohkan oleh Uni Eropa UE yang mampu menyatukan 15 negara Eropa Barat ke dalam satu kesatuan pasar, yang ditandai dengan diciptakannya mata uang bersama Euro. Keberhasilan EU membentuk satu pasar tunggal mengilhami ASEAN untuk melakukan hal yang sama. Pada KTT ASEAN oktober 2002 di Kamboja, PM Singapura Goh Cok Tong mengusulkan agar tahun 2020 dibentuk apa yang disebutnya sebagai pasar tunggal ASEAN mencontoh keberhasilan pembentukan pasar tunggal Eropa yang diberlakukan di kawasan Uni Eropa. Ide ini akhirnya terwujud dengan ditandatanganinya Bali Concorde II pada tanggal 7 Oktober 2003, yang menyepakati terbentuknya ASEAN Community pada tahun 2020 dengan tiga pilar utama: ASEAN Security Community, ASEAN Economic dan ASEAN Socio- Culture Community. Penyatuan ASEAN ke dalam ASEAN Community ini tentunya akan membawa dampak yang luar biasa besar, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga dalam segala aspek kehidupan lainnya. Dari sisi ekonomi misalnya, penyatuan ini akan menciptakan pasar yang mencakup wilayah seluas 4,5 juta km dengan populasi sekitar 500 juta jiwa, total perdagangan lebih dari US 720 miliar per tahun serta PDB lebih dari US 737 miliar. Sebagai gambaran, kesepakatan perdagangan bebas ASEAN mampu meningkatkan perdagangan intra ASEAN dari US 43,26 miliar pada tahun 1993 menjadi US 80 miliar pada tahun 1996, atau dengan rata-rata pertumbuhan 28,3 persen per tahun ADB, 2007. Lebih jauh lagi, Mr. Osamu Watanabe Presiden Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang JETRO memimpikan terjadinya integrasi ekonomi ASEAN+3 yaitu negara ASEAN ditambah China, Jepang dan Korea. ASEAN+3 akan menghasilkan pasar yang jauh lebih besar dengan populasi lebih dari 3 PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com