Hubungan Defisit Fiskal dan Defisit Perdagangan

2.4 Hubungan Defisit Fiskal dan Defisit Perdagangan

Hubungan defisit fiskal dan defisit perdagangan dapat dijelaskan secara lengkap melalui persamaan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka. Persamaan tersebut dapat dituliskan : Y = C + I + G + X – M …………………………………………… 2.4 dimana Y adalah pendapatan nasional, C adalah konsumsi swasta, I adalah investasi swasta, G adalah pengeluaran pemerintah, X adalah ekspor barang dan jasa serta M adalah impor barang dan jasa. Pada sisi lain tabungan swasta merupakan bagian dari pendapatan disposibel yang tidak digunakan untuk membiayai konsumsi. S = Y – T – C …………………………………………………….. 2.5 dimana T adalah tingkat pajak. Dengan pengaturan ulang kedua persamaan diatas, didapatkan persamaaan : Y – T – C = I + G – T + X – M ………………………………….. 2.6 S = I + G – T + X – M ………………....……………...... 2.7 X – M = S – I + T – G …………………....………………. 2.8 Persamaan diatas menunjukkan neraca perdagangan berhubungan dengan keseimbangan fiskal melalui perbedaan tabungan dan investasi swasta. Ketika pemerintah mengalami defisit fiskal T–G 0, dengan asumsi gap antara tabungan dan investasi swasta tetap, maka akan menghasilkan defisit perdagangan X–M 0. Tetapi ketika defisit fiskal dapat dibiayai dengan surplus sektor swasta, dengan tingkat tabungan lebih besar dari investasi, maka hal ini tidak akan menimbulkan defisit perdagangan Afonso dan Rault, 2008. Sementara surplus transaksi berjalan terjadi ketika tabungan nasional lebih besar dari investasinya. Ketika terjadi defisit fiskal yang mengurangi tabungan nasional, maka akan mengurangi investasi atau mengurangi ekspor neto ataupun mengurangi keduanya. Terdapat empat kemungkinan pola hubungan twin deficits, yaitu : 1. Tidak terdapat hubungan antara defisit fiskal dan defisit perdagangan. Pandangan ini sering disebut dengan Ricardian Equivalence Hypothesis REH. Mengacu pada persamaan 2.8 bahwa penurunan tingkat pajak sekarang akan diasumsikan sebagai penundaan tingkat pajak pada masa depan. Sehingga masyarakat akan menambah tingkat tabungan dengan mengurangi konsumsi PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Aliran modal keluar net t o, CF Ekspor net o, NX Kurs, e NX e LM 1 3 2 5 6 4 r sekarang untuk membayar peningkatan pajak di masa depan. Penurunan tabungan pemerintah akan di offside dengan peningkatan tabungan swasta, sehingga tabungan nasional tidak akan mengalami perubahan. Kehadiran defisit fiskal tidak akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan ketika negara tersebut mempunyai tingkat tabungan yang tinggi Barro, 1989. 2. Defisit fiskal menyebabkan defisit perdagangan. Dengan asumsi gap tabungan dan investasi tetap, maka defisit fiskal akan menyebabkan defisit perdagangan. Pandangan ini lebih dikenal dengan Keynessian Proposition . Defisit fiskal akan meningkatkan penyerapan domestik, sehingga akan memperluas impor dan memperburuk defisit perdagangan. Jadi defisit fiskal akan menyebabkan peningkatan pengeluaran domestik terhadap barang luar negeri, akan menekan ekspor ke bawah dan meningkatkan impor. Pandangan ini disebut dengan Twin Deficit Hypothesis. Hal ini juga dapat dijelaskan menggunakan analisis Mundell-Fleming framework , pada rezim nilai tukar mengambang dengan asumsi perekonomian terbuka kecil dan mobilitas modal sempurna. Defisit fiskal akibat peningkatan pengeluaran pemerintah atau penurunan tingkat pajak, akan mendorong ke atas tingkat suku bunga, seperti yang terlihat pada Gambar 4. a Model IS-LM b Aliran Modal Keluar Neto c Pasar Valuta Asing Sumber: Mankiw 2006 Gambar 4 Ekspansi fiskal dalam perekonomian terbuka dan kurs mengambang. Out put , Y r CF r PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Peningkatan tingkat suku bunga tersebut menyebabkan terjadinya arus modal masuk capital inflows dan membuat nilai tukar terapresiasi, dan berdampak pada penurunan daya saing produk domestik di pasar internasional, impor akan lebih besar daripada ekspor menyebabkan terjadinya defisit perdagangan. Di bawah rezim nilai tukar tetap, defisit fiskal akan menghasilkan pendapatan riil yang lebih tinggi dan akan memperburuk kondisi keseimbangan neraca perdagangan. Pada intinya, kehadiran defisit fiskal akan menyebabkan defisit perdagangan baik dibawah rezim nilai tukar tetap maupun mengambang dengan mekanisme yang berbeda Bose dan Jha, 2011. Selain itu, twin deficit hypothesis juga akan terjadi ketika institusi fiskal yaitu pemerintah di masing-masing negara kurang tanggap dalam merespon setiap surplus atau defisit fiskal yang terjadi. Kebijakan fiskal yang tidak responsif akan menyebabkan defisit fiskal memengaruhi tingkat suku bunga dan akan berdampak pada nilai tukar. Perubahan nilai tukar inilah yang rentan menyebabkan defisit perdagangan Artana, et.al, 2003. 3. Defisit perdagangan menyebabkan defisit fiskal. Terjadi ketika defisit perdagangan yang memperlambat pertumbuhan ekonomi dibiayai dengan peningkatan pengeluaran pemerintah sehingga menyebabkan defisit fiskal. Sering disebut dengan “trade targeting”. Kasus ini terutama terjadi pada perekonomian suatu negara yang sangat bergantung pada aliran modal asing foreign direct investment dan posisi anggarannya dipengaruhi oleh akumulasi hutang yang tinggi. Atau hal ini dialami oleh negara dengan tingkat keterbukaan yang besar atau tengah melakukan ekspansi pasar sehingga pemerintah negara yang bersangkutan merasa bahwa neraca perdagangan sangat penting dan diperlukan suntikan dana yang besar dari pemerintah untuk menutupi defisit perdagangan yang dialami negara tersebut Chang dan Hsu, 2009. 4. Hubungan kausalitas dua arah bi-directional antara defisit fiskal dan defisit perdagangan. Ketika masing-masing defisit saling dependen, dapat saling menyebabkan satu sama lain, sering disebut dengan Feldstein-Horioka Puzzle. Empat kemungkinan tipe hubungan twin deficits dapat dilihat pada Gambar 5. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com Sumber : Chang dan Hsu 2009 Gambar 5 Empat kemungkinan tipe hubungan twin deficits.

2.5 Teori Pertumbuhan Ekonomi Model Keynesian