kayaindustrialis justru
akan mengurangi
defisit perdagangan,
karena bertambahnya permintaan produk ekspor dari negara kaya tersebut.
Hal yang serupa juga dilakukan oleh Aristovnik 2006 dengan melakukan pengujian pada negara-negara Eropa Timur dan Uni Soviet tentang hubungan
antara defisit perdagangan dan pertumbuhan output domestik. Hasil yang didapat sejalan dengan penelitian sebelumnya, yaitu bahwa defisit perdagangan akan
meningkat jika output domestik dan pengeluaran pemerintah meningkat melebihi batas kewajarannya. Bussiere, Fratzscher dan Muller 2004 dalam penelitiannya
yang berjudul “Current Account Dynamic in OECD and EU Acceding Countries – an Intertemporal Approach”
dengan metode panel GMM juga menyatakan bahwa negara-negara dengan pendapatan riil per kapita dan rasio investasi
terhadap PDB yang tinggi justru akan meningkatkan defisit perdagangan.
2.12 Kerangka Pemikiran
Alur pemikiran dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan alir sebagaimana disajikan pada Gambar 7. Bermula dari dampak kebijakan fiskal
ekspansif terhadap perekonomian yang ambigu. Disatu sisi peningkatan pengeluaran
pemerintah akan
mendorong agregat
demand mengalami
peningkatan dan akan meningkatkan output. Sementara disisi lain ketika pengeluaran pemerintah meningkat secara drastis dalam waktu yang relatif lama
tanpa disertai peningkatan penerimaan pajak justru akan menghambat perekonomian Abimanyu, 2003.
Perdebatan ini semakin menarik, setelah krisis ekonomi 1997 melanda kawasan Asia. Ketika penanggulangan krisis memerlukan biaya yang sangat
tinggi sementara penerimaan negara mulai berkurang, itulah yang menjadi sumber permasalahan. Kondisi keseimbangan fiskal terganggu dan menyebabkan
terjadinya defisit fiskal yang cukup parah, khususnya di negara-negara ASEAN+3.
Defisit fiskal yang berkelanjutan akan berdampak terhadap beberapa variabel makroekonomi diantaranya adalah neraca perdagangan dan pertumbuhan
ekonomi. Pengujian terhadap hubungan ketiga variabel tersebut dilakukan menggunakan dua model. Model pertama untuk menguji pola hubungan defisit
fiskal dan defisit perdagangan atau dikenal dengan istilah twin deficit, dengan
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
variabel tambahan yaitu PDB negara lain, suku bunga dan nilai tukar yang kesemuanya dalam nilai riil.
Kondisi pasca krisis ekonomi Gambar 7 Kerangka Pemikiran.
Pengujian dengan model kedua untuk melihat dampak kedua defisit tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketika benar bahwa defisit fiskal menyebabkan
defisit perdagangan twin deficit hypothesis, maka dampak negatifnya akan jauh
Ambiguitas Kebijakan Fiskal Ekspansif
Menstimulasi Perekonomian
Menghambat Perekonomian
Keseimbangan Fiskal Terganggu
GT
Defisit Fiskal
Pertumbuhan Ekonomi
Defisit perdagangan
Defisit perdagangan Tahun Sebelumnya
Pertumbuhan Ekonomi Tahun Sebelumnya
PDB Negara Lain Suku Bunga
Inflasi Utang Pemerintah
Dummy Krisis
Implikasi Kebijakan
Nilai Tukar
Aktifitas Perekonomian Negara-Negara ASEAN+3
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
lebih besar. Hal ini berarti sumber-sumber pendanaan negara baik dari sisi fiskal maupun sisi perdagangan internasional sudah tidak lagi mampu mencukupi
pembiayaan pembangunan, yang mengindikasikan terganggunya kestabilan perekonomian di negara yang bersangkutan. Dengan penambahan beberapa
variabel pendukung yaitu inflasi, rasio utang terhadap PDB dan dummy krisis, dilakukan pengujian dampak kedua defisit terhadap pertumbuhan ekonomi yang
di proksi dengan PDB riil pada masing-masing negara. Setelah dilakukan pengujian, diharapkan penyusunan kebijakan akan lebih tepat, efektif dan efisien
untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan kedua defisit tersebut terhadap perekonomian suatu negara.
2.13 Hipotesis