ketidakseimbangan neraca perdagangan di Amerika Serikat dan Jepang yang sangat besar. Sementara defisit perdagangan Amerika Serikat mencapai titik
terendah, di lain pihak surplus transaksi berjalan Jepang mencapai titik puncaknya. Yang menjadi masalah adalah karena surplus ekspor Jepang sebagian
besar bersumber dari pasar Amerika Serikat, sehingga Jepang menjadi sasaran utama kemarahan penduduk Amerika Serikat.
Beberapa pembuat kebijakan internasional menuding ketidakseimbangan transaksi berjalan tersebut sebagai penyebab utama meningkatnya defisit anggaran
pemerintah di Amerika Serikat dan mengurangi defisit anggaran pemerintah Jepang. Dari hasil kajian teori berdasarkan data-data yang tersedia, tanpa
dilakukan pengujian empiris, disimpulkan bahwa di Amerika Serikat defisit fiskal bukan merupakan penyebab terjadinya defisit perdagangan, tetapi karena ada
faktor lain yaitu lonjakan investasi domestik akibat pemberlakuan keputusan pemotongan pajak yang memberikan banyak insentif investasi. Sedangkan untuk
kasus negara Jepang didapatkan kesimpulan bahwa perubahan-perubahan dalam defisit anggaran pemerintah Jepang merupakan faktor penting yang sangat
memengaruhi posisi transaksi berjalannya Krugman dan Obstfeld, 2005. Perbedaan hubungan defisit fiskal dan defisit perdagangan di kedua negara
inilah yang menjadi awal kemunculan penelitian-penelitian berikutnya. Penelitian yang akan dilakukan ini tidak hanya menguji secara empiris hubungan kedua
defisit pada masing-masing negara ASEAN+3, tetapi melakukan pengujian lebih lanjut tentang dampak yang ditimbulkan oleh kedua defisit terhadap pertumbuhan
ekonomi, secara ringkas kajian penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 1. Untuk lebih memperjelas, tinjauan penelitian terdahulu dibagi menjadi tiga
bagian:
2.11.1 Defisit Fiskal dan Defisit Perdagangan
Penelitian yang dilakukan oleh Baharumshah, Lau dan Khalid 2006 menguji fenomena twin deficits hypothesis di empat negara ASEAN
menggunakan metode VAR dengan data triwulanan dari tahun 1976:1-2000:4. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara defisit
fiskal dan defisit perdagangan dalam jangka panjang, hubungan tersebut dijelaskan melalui variabel suku bunga dan nilai tukar. Di Thailand hubungan
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
yang terjadi adalah defisit fiskal memengaruhi defisit perdagangan, sedangkan di Indonesia arah hubungan adalah sebaliknya Indonesia menganut trade targeting.
Sementara di Malaysia dan Filipina kedua defisit mempunyai hubungan kausalitas dua arah atau saling menyebabkan satu sama lain.
Ardiyanto 2006 melakukan penelitian mengenai hubungan defisit perdagangan dan defisit fiskal di Indonesia. Hasil analisis dengan metode VAR
selama periode 1981-2004 menunjukkan bahwa suku bunga signifikan memengaruhi kedua defisit. Di Indonesia terdapat hubungan satu arah antara
kedua defisit yaitu defisit perdagangan menyebabkan defisit fiskal, sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baharumshah, Lau dan Khalid pada tahun
2006. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Bartolini dan Lahiri 2006
dengan menggunakan metode data panel Fixed Effect Model FEM pada negara- negara OECD tahun 1972-2003. Variabel yang digunakan adalah defisit fiskal,
defisit perdagangan, konsumsi, tabungan, pertumbuhan penduduk dan hutang. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan defisit fiskal yang terjadi pada negara-
negara OECD akan meningkatkan tingkat konsumsi dan mengurangi tabungan nasional. Selanjutnya peningkatan defisit fiskal sebesar 1 persen akan
menyebabkan defisit perdagangan di negara yang bersangkutan meningkat sebesar 0,6 persen.
Chang dan Hsu 2006 melakukan studi “Causality Relationships Between the Twin Deficits in the Regional Economy”
. Studi ini mengambil 5 negara Eropa Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, 4 negara macan Asia
Hongkong, Korea, Singapura, Taiwan dan Amerika Serikat. Twin deficit hypothesis
terbukti di semua negara yang diteliti, dengan kekuatan hubungan yang berbeda di masing-masing negara. Dengan obyek penelitian yang jauh lebih
banyak yaitu 176 negara, Abbas et al 2010 melakukan pengujian dengan menggunakan dua metode ekonometrik yang berbeda sekaligus yaitu VAR dan
panel data. Penelitian ini menggunakan lima variabel yaitu defisit fiskal, defisit perdagangan, PDB riil per kapita, keterbukaan perdagangan serta keterbukaan
finansial dengan periode waktu dari tahun 1980-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dua metode ekonometrik yang berbeda ternyata
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
memberikan kesimpulan yang sama yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kedua defisit. Kenaikan defisit fiskal 1 persen akan meningkatkan defisit
perdagangan sebesar 0,2-0,3 persen.
2.11.2 Defisit Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi