Perumusan Masalah Strategi Pengembangan Usaha Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram Putih di Agria Mushroom Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor

7

1.2 Perumusan Masalah

Agria Mushroom merupakan salah satu perusahaan baglog jamur tiram putih yang terletak di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Usaha yang pertama kali dijalankan oleh Agria Mushroom adalah budidaya jamur tiram putih pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2006 perusahaan mencoba untuk membuat bibit dan baglog jamur tiram putih sendiri. Hal ini dilakukan karena produksi jamur tiram putih segar dipengaruhi oleh baglog yang dibudidayakan serta adanya keterkaitan antara produksi jamur segar dengan baglog yang dibudidayakan. Akan tetapi pada tahun berikutnya karena keterbatasan waktu yang dimiliki pemilik dan masih tingginya tingkat kontaminasi bibit jamur tiram putih, sehingga perusahaan tidak memproduksi dan memutuskan membeli bibit jamur tiram putih kepada produsen lain dengan harga Rp 4.000 per botol. Pemilik perusahaan baglog jamur berharap pasar memberikan keuntungan dalam menjalankan usahanya. Keuntungan merupakan kekuatan yang mendorong perusahaan tetap menjalankan usahanya. Dalam menjalankan usahanya, Agria Mushroom mempunyai permasalahan yang menggangu jalannya usaha. Salah satu permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah produksi dan penjualan baglog yang belum memenuhi target perusahaan berdasarkan kapasitas perusahaan yaitu sebesar 30.000 baglog per bulan, sementara saat ini rata-rata produksi per bulan sebesar 60 . Tabel 7. Produksi dan Penjulan Baglog Agria Mushroom Bulan Mei 2011 No Bulan Produksi Penjualan 1 Mei 18.000 17.800 2 Juni 18.000 17.000 3 Juli 19.000 18.000 4 Agustus 18.000 17.000 5 September 19.000 18.000 6 Oktober 18.000 18.000 7 November 17.000 16.600 8 Desember 17.000 16.000 Jumlah 144.000 138.400 Sumber: Agria mushroom 2011 8 Pada Tabel 7 diketahui bahwa masih adanya perbedaan penjualan baglog dikarenakan masih adanya baglog yang terkontaminasi atau jelek. Baglog yang tidak laku terjual akan disimpan di dalam kumbung untuk dibudidayakan sendiri atau untuk memenuhi pemesanan berikutnya, sedangkan baglog yang terkontaminasi akan dibuang untuk mencegah terjadinya penularan antara baglog jamur tiram putih. Selain itu penurunan terjadi pada bulan November dan Desember dikarenakan masih adanya jamur yang mati disebabkan tingkat curah hujan yang tinggi pada bulan tersebut. Penurunan ini juga dipengaruhi beberapa faktor, baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Di lingkungan internal perusahaan mengalami beberapa kendala yaitu adanya rangkap jabatan dimana pemilik melakukan sendiri dalam hal administrasi, keuangan, dan pemasaran. Lemahnya manajemen keuangan juga menjadi faktor kendala dalam melakukan pengembangan usaha, hal ini dikarenakan pemilik melakukan kesalahan dalam pengelolaan kekayaan perusahaan. Keuntungan perusahaan yang terus meningkat mendorong pemilik untuk melakukan pembelian kendaraan, sehingga perusahaan memiliki keterbatasan modal untuk pengembangan usaha. Kondisi persaingan juga memberikan pengaruh bagi Agria Mushroom dalam upaya pengembangan kegiatan usahanya, hal ini terlihat dari jumlah pesaing yang ada di wilayah tersebut sebanyak 5 produsen. Jika dibandingkan dengan produsen lainnya, harga yang ditawarkan oleh Agria Mushroom lebih mahal yaitu Rp 1.900 per baglog, sementara pesaing lainnya Rp 1.700-1.800 per baglog . Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan strategi pengembangan usaha yang tepat agar mampu bertahan di tengah persaingan yang ada. Strategi pengembangan usaha yang baik dan tepat yaitu strategi yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada di dalam lingkungan eksternal perusahaan, yang selalu berubah dan kompetitif. 9 Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah: 1. Faktor- faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Agria Mushroom ? 2. Faktor-faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi Agria Mushroom ? 3. Strategi pengembangan usaha apa yang tepat untuk diterapkan oleh Agria Mushroom ?

1.3 Tujuan