Sosial Kebijakan Pemerintah Analisis Lingkungan Eksternal

51 Tabel 14. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011 juta rupiah Lapangan Usaha 2009 2010 2011 1 Sektor Primer 3.704.823,94 4.126.719,61 4.493.720,78 -Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan 2.904.499,04 3.220.968,78 3.388.169.73 -Pertambangan dan penggalian 800.324,90 905.750,83 1.105.551,05 2 Sektor Sekunder 45.023.126,00 49.692.185,76 55.358.466,18 -Industri Pengolahan 40.428.260,00 44.425.400,00 49.345.343,11 -Listrik, Gas dan Air Bersih 2.129.821,35 2.315.428,96 2.539.801,98 -Bangunan 2.465.044,65 2.951.356,80 3.473.321,08 3 Sektor Tersier 17.355.838,61 19.981.795,18 23.180.272,72 -Perdagangan Hotel dan Restoran 11.435.852,36 13.301.311,06 15.685.507,78 -Pengangkutan Komunikasi 2.798.037,98 3.161.728,43 3.575.300,56 -Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 992.733,03 1.120.181,38 1.251.936,06 -Jasa-jasa 2.129.215,24 2.398.574,32 2.667.528,31 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 66.083.788,55 73.800.700,55 83.032.459,68 Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2012

6.2.2 Sosial

Meningkatnya aktivitas masyarakat mengakibatkan perubahan pola makan yang cenderung ke arah kepraktisan seperti fastfood yang akan berdampak buruk kepada kesehatan sehingga dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit seperti kolesterol, jantung, stroke dan kanker. Kondisi tersebut menyadarkan masyarakat untuk memperbaiki pola hidup yaitu dengan cara mengkonsumsi sayur- sayuran yang berserat tinggi dan kaya akan vitamin. Trend pola hidup sehat menyebabkan permintaan akan sayur meningkat dan memberikan peluang bagi petani jamur untuk dapat meningkatkan volume penjualannya. Dengan demikian hal tersebut juga membawa dampak baik bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan produksi media tanam bibit jamur. 52

6.2.3 Kebijakan Pemerintah

Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor politik, pemerintah dan hukum dapat merepresentasikan peluang dan ancaman utama, baik organisasi kecil maupun besar. Setiap kebijakan yang dikeluarkan sangat mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Dengan adanya kebijakan yang membebani maka setiap pelaku usaha akan merasa khawatir terhadap keberlangsungan usahanya. Kondisi ini juga berlaku sebaliknya. Beberapa kebijakan dan peraturan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha Agria Mushroom yaitu kebijakan skim kredit. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah UKM pemerintah membuat kebijakan untuk membina UKM dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Untuk dapat menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan usahanya pemerintah juga mengeluarkan bentuk-bentuk perkreditan seperti kredit usaha rakyat KUR yang disalurkan melalui Bank BRI, BNI, Mandiri, BTN, Bukopin, BNI Syariah dan Bank Pembangunan Daerah. Target penyaluran KUR tahun 2013 sebesar Rp 36 Trilliun, hal ini berdasarkan penyaluran KUR tahun 2012 yang melampaui target yaitu sebesar Rp 34.230 Trilliun. Menurut Menteri koordinator bidang perekonomian suku bunga KUR tahun 2013 untuk sektor retail yaitu 0,57 dan sektor mikro 0,95 2 . Adanya kebijakan pemerintah dalam hal pemberian kredit tersebut menjadi peluang bagi perusahaan termasuk di dalamnya Agria Mushroom sebagai penyedia media tanam jamur tiram putih untuk mengembangkan usahanya.

6.2.4 Teknologi