Kajian Mengenai Lingkungan Internal Jamur Tiram Kajian Mengenai Lingkungan Eksternal Jamur Tiram

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Jamur Tiram

Menurut Pasaribu 2002, jamur merupakan tanaman yang mempunyai sel berspora tetapi tidak berklorofil, yang hidup diantara jasad hidup biotik atau mati abiotik. Salah satu jenis jamur pangan adalah jamur tiram Pleurotus Ostreatus yang berasal dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dengan diameter 5-20 cm. Manfaat jamur tiram sendiri mempunyai khasiat untuk kesehatan yaitu sebagai protein nabati yang tidak mengandung kolestrol sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung serta diabetes. Kandungan asam folatnya tinggi sehingga dapat menyembuhkan anemia dan obat anti tumor 1 . Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B1 tiamin, vitamin B2 riboflavin, niasin dan provitamin D2 ergosterol. Mineral yang terkandung dalam jamur tiram yaitu: Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70 dari total abu dengan kadar K mencapai 45 . Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jamur tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.

2.2 Kajian Mengenai Lingkungan Internal Jamur Tiram

Kajian mengenai analisis lingkungan internal jamur tiram dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang mencakup beberapa aspek dalam perusahaan yaitu manajemen, keuangan, produksi, pemasaran dan SDM. Menurut Harahap 2011 dan Anggiadinta 2012 faktor internal yang menjadi kekuatan utama dari jamur tiram yaitu kualitas produk baik. Wisandhini 2008 menyatakan bahwa mampu memproduksi dan menjual bibit sendiri juga merupakan kekuataan bagi industri jamur tiram. Selain itu Wibowo 2011 menyatakan dalam penelitianya bahwa komunikasi yang terjalin baik antara 1 www.wikipedia.org. Manfaat jamur tiram. [26 April 2011] 11 pemilik dan karyawan menjadi faktor kekuataan penting lainnya dalam usaha jamur tiraam putih. Faktor kelemahan perusahaan berbeda-beda pada setiap perusahaan jamur tiram, akan tetapi kelemahan tersebut sering terdapat pada aspek produksi dan SDM. Wisandhini 2008 dan Wibowo 2011 menganalisis mengenai usaha pembibitan dan media tanam jamur tiram menyatakan bahwa kelemahan utama yang menyebabkan kapasitas produksi belum optimum yaitu keterampilan karyawan masih rendah dan penggunaan teknologi masih sederhana. Adanya rangkap jabatan juga mempengaruhi kelemahan suatu perusahaan Harahap, 2011

2.3 Kajian Mengenai Lingkungan Eksternal Jamur Tiram

Analisis lingkungan eksternal jamur tiram terdiri dari faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, ancaman pendatang baru, persaingan diantara perusahaan yang telah ada, ancaman produk pengganti, kekuatan penawaran pemasok, dan kekuatan penawaran pembeli. Menurut Anzarus 2012, Harahap 2011 dan Wisandhini 2008 menyatakan bahwa peluang utama dalam usaha jamur tiram yaitu adanya peningkatan permintaan jamur yang terus meningkat. Dengan adanya peningkatan permintaaan terhadap jamur maka hal ini berpengaruh terhadap kebutuhan jamur yang ada di wilayah tersebut. Peningkatan pertumbuhan ekonomi positif juga menjadi peluang yang harus dimanfaatkan dalam industri jamur tiram Aggiandinta, 2012. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Wibowo 2011 menyatakan bahwa tersedianya kredit pinjaman melalui program kredit usaha rakyat merupakan peluang yang harus dimanfaatkan. Sedangkan menurut Wibowo dan Harahap 2011, ancaman dalam suatu usaha jamur yaitu ancaman pendatang baru, hal ini dikarenakan tidak adanya hambatan keluar masuk perusahaan sehingga setiap orang bebas untuk mengusahakannya. 12

2.4 Strategi Pengembangan Jamur Tiram