49 lebih disebabkan tidak adanya pelatihan terdahulu dan tingkat pendidikan karyawan
yang masih rendah yang pada akhirnya menyebabkan karyawan sulit untuk mengatasi berbagai masalah terutama yang berhubungan kegiatan operasional.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan diperoleh beberapa faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Agria
Mushroom. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha Agria Mushroom dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13
. Hasil Analisis Faktor Lingkungan Internal Agria Mushroom Faktor
Kekuatan Kelemahan
Manajemen 1. Komunikasi yang baik
antara pemilik dan
karyawan 1.
Adanya jabatan rangkap pemilik
Pemasaran 2.
Kualitas produk baik 3.
Garansi Produk 2.
Harga baglog mahal Keuangan
4. Pembayaran 20 di
muka 3.
Keterbatasan modal 4.
Pencatatan data
dan keuangan masih sederhana
Produk dan Operasi 5.
Persediaan bahan baku kurang baik
SDM 6.
Kualitas ketermapilan karyawan masih rendah
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci
yang menjadi peluang dan ancaman bagi usaha Agria Mushroom.
6.2.1 Ekonomi
Pada umumnya kondisi ekonomi secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah tertentu.
50 Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan ke arah
positif maka kondisi tersebut dapat mendukung kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok
usaha yang baru. Akan tetapi jika perekonomian cenderung menunjukkan ke arah negatif maka akan terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat menghambat
kelancaran suatu usaha bahkan dapat melumpuhkan kelompok usaha tetentu. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi ekonomi suatu daerah antara lain:
a Peningkatan permintaan jamur tiram
Berdasarkan Tabel 6 sebelumnya, potensi permintaan jamur tiram putih khususnya di Jawa Barat dan sekitarnya masih tinggi. Terjadinya peningkatan
yang besar akan konsumsi jamur tiram diharapkan mendorong niat petani untuk meningkatkan volume produksi jamur yang akan dibudidayakanya sehingga
peluang perusahaan untuk terus memproduksi media tanam yang siap panen tetap besar.
b Peningkatan PDRB Kabupaten Bogor
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2012, perekonomian Indonesia diukur dari Produk Domestik Bruto PDB Kabupaten Bogor mengalami
peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Angka pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, nilai PRDB atas harga berlaku tahun
2009 sampai tahun 2011 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 25,64 . Adanya pertumbuhan ekonomi menunjukkan terjadinya peningkatan kondisi
ekonomi yang semakin membaik seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat memungkinkan adanya peluang perusahaan dalam mengembangkan
usahanya untuk terus memproduksi dan menjual media tanam jamur tiram putih di masa yang akan datang.
51
Tabel 14. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011 juta rupiah
Lapangan Usaha 2009
2010 2011
1 Sektor Primer 3.704.823,94
4.126.719,61 4.493.720,78
-Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan
perikanan 2.904.499,04
3.220.968,78 3.388.169.73
-Pertambangan dan penggalian 800.324,90
905.750,83 1.105.551,05
2 Sektor Sekunder 45.023.126,00 49.692.185,76 55.358.466,18
-Industri Pengolahan 40.428.260,00 44.425.400,00 49.345.343,11
-Listrik, Gas dan Air Bersih 2.129.821,35
2.315.428,96 2.539.801,98
-Bangunan 2.465.044,65
2.951.356,80 3.473.321,08
3 Sektor Tersier 17.355.838,61 19.981.795,18 23.180.272,72
-Perdagangan Hotel dan Restoran
11.435.852,36 13.301.311,06 15.685.507,78 -Pengangkutan Komunikasi
2.798.037,98 3.161.728,43
3.575.300,56 -Keuangan, Persewaan Jasa
Perusahaan 992.733,03
1.120.181,38 1.251.936,06
-Jasa-jasa 2.129.215,24
2.398.574,32 2.667.528,31
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
66.083.788,55 73.800.700,55 83.032.459,68
Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2012
6.2.2 Sosial