52
6.2.3 Kebijakan Pemerintah
Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor
politik, pemerintah dan hukum dapat merepresentasikan peluang dan ancaman utama, baik organisasi kecil maupun besar. Setiap kebijakan yang dikeluarkan
sangat mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Dengan adanya kebijakan yang membebani maka setiap pelaku usaha akan merasa khawatir terhadap
keberlangsungan usahanya. Kondisi ini juga berlaku sebaliknya. Beberapa kebijakan dan peraturan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha
Agria Mushroom yaitu kebijakan skim kredit. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro,
Kecil dan Menengah UKM pemerintah membuat kebijakan untuk membina UKM dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Untuk dapat menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan usahanya pemerintah juga mengeluarkan bentuk-bentuk perkreditan seperti kredit usaha rakyat KUR yang
disalurkan melalui Bank BRI, BNI, Mandiri, BTN, Bukopin, BNI Syariah dan Bank Pembangunan Daerah.
Target penyaluran KUR tahun 2013 sebesar Rp 36 Trilliun, hal ini berdasarkan penyaluran KUR tahun 2012 yang melampaui target yaitu sebesar Rp
34.230 Trilliun. Menurut Menteri koordinator bidang perekonomian suku bunga KUR tahun 2013 untuk sektor retail yaitu 0,57 dan sektor mikro 0,95
2
. Adanya kebijakan pemerintah dalam hal pemberian kredit tersebut menjadi peluang
bagi perusahaan termasuk di dalamnya Agria Mushroom sebagai penyedia media tanam jamur tiram putih untuk mengembangkan usahanya.
6.2.4 Teknologi
Salah satu kekuatan yang paling berpengaruh dalam membentuk kehidupan manusia adalah teknologi. Teknologi senantiasa berkembang, harus selalu diikuti
2
www.komite kur.com. pemerintah naikkan target kur 2013 menjadi Rp 36 Trilliun [3 April 2013]
53 oleh setiap perusahaan yang ingin maju dan berkembang. Perkembangan teknologi
di bidang informasi dan komunikasi dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Adanya alat-alat komunikasi dan
media informasi seperti telepon, faksimili dan internet dapat mempercepat proses komunikasi antara produsen dengan pemasok maupun dengan pembeli, sehingga
dapat menghemat waktu serta biaya yang dikeluarkan
6.2.5 Analisis Lingkungan Industri
Persaingan dalam industri ditentukan oleh 5 kekuatan persaingan yaitu persaingan industri yang telah ada, ancaman pendatang baru, ancaman produk
pengganti, daya tawar menawar pemasok dan daya tawar menawar pembeli. a
Persaingan Antara Industri yang Telah Ada Persaingan yang digerakkan oleh satu perusahaan dapat dipastikan
mempengaruhi para pesaingnya, hal ini juga berlaku pada industri jamur. Seiring dengan meningkatnya jumlah produsen media tanam jamur tiram, maka meningkat
pula persaingan dari perusahaan-perusahaan yang ada. Hal ini disebabkan produsen baru sering kali mencoba masuk industri dengan berbagai produk yang ditawarkan
serta dengan harga yang beragam. Kondisi ini merupakan ancaman bagi perusahaan karena harus memperebutkan pasar yang sama.
Secara umum persaingan yang terjadi pada industri media tanam adalah persaingan pangsa pasar, produk dan harga. Persaingan pangsa pasar terjadi jika
jumlah pelaku usaha yang beroperasi semakin banyak, sehingga para pelaku usaha harus jeli dan berhati-hati dalam menentukan target pasar serta wilayah
pemasarannya. Persaingan produk terjadi karena setiap produsen berlomba-lomba untuk membuat produk yang dapat diterima dengan baik oleh konsumen, baik dari
segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karenanya, produsen harus mampu melihat peluang yang ada serta membaca trend perkembangan usaha jamur. Disamping itu
terjadi persaingan dimana setiap perusahaan berusaha mencari harga yang terjangkau dengan kualitas yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan hasil wawancara
dengan penyuluh pertanian Kabupaten Bogor jumlah pesaing Agria Mushroom yang berada di wilayah tersebut berjumlah 5 produsen. Jika dibandingkan dengan
54 produsen lainnya, harga yang ditawarkan oleh Agria Mushroom lebih tinggi yaitu
Rp 1.900 per baglog, sementara pesaing lainnya Rp 1.700-1.800 per baglog. b
Ancaman pendatang baru Ancaman pendatang baru ke dalam suatu industri sangat tergantung pada
hambatan-hambatan yang mungkin ada untuk memasuki industri tersebut. Pendatang baru pada suatu industri memungkinkan memiliki kemampuan produksi
yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang sudah ada. Hal ini tentunya merupakan ancaman bagi perusahaan yang telah ada, sebab pendatang baru tersebut
tentunya memiliki keinginan untuk merebut pasar serta sering kali mempunyai sumberdaya yang lebih besar dibandingkan pesaingnya.
Beberapa rintangan untuk memasuki lingkungan industri antara lain modal, diferesiasi produk, akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah. Dari segi
modal, sebenarnya modal yang diperlukan untuk masuk ke industri jamur tidak diperlukan modal yang terlalu besar untuk membangun perusahaan. Seorang
produsen jamur tidak membutuhkan lahan yang luas dan dalam menghasilkan produknya dapat menggunakan alat sederhana, seperti penggunaan alat sterilisasi
yang paling sederhana adalah drum bekas. Hambatan masuk industri dari uraian di atas dapat dikatakan kecil, karena
modal untuk mendirikan usaha jamur cukup terjangkau, untuk skala kecil membutuhkan modal Rp 10.000.000. Jumlah tersebut tidak terlalu besar untuk
masuk dalam industri jamur, berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa ancaman pendatang baru besar.
c Ancaman Produk Pengganti
Berdasarkan permintaannya, hubungan dua barang atau lebih dapat dikatakan bersubtitusi apabila jika salah satu barang sebagai akibat perubahan
kondisi, dapat menggantikan penggunaan barang lainnya Porter, 1991. Pengaruh permintaan yang saling bersubtitusi dapat dilihat dari terpengaruhnya harga dan
kuantitas permintaan oleh permintaan salah satu barang. Produk subtitusi muncul dalam bentuk yang berbeda, tetapi dapat memberikan fungsi yang sama dari produk
lain.
55 Media jamur tiram putih mempunyai ancaman produk pengganti yaitu media
tanam jenis jamur lainnya seperti media tanam jamur kuping, shiitake, merang dan lainnya. Apabila kondisi di pasaran harga jamur lainnya meningkat dari harga jamur
tiram maka petani dapat beralih untuk membudidayakan jenis jamur yang sedang trend saat ini di pasaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
ancaman produk pengganti menjadi ancaman bagi Agria Mushroom. d
Daya Tawar Menawar Pemasok Pemasok memegang peranan penting dalam suatu kegiatan produksi, maka
dari itu kehadiran pemasok sangat diperlukan dalam kegiatan produksi media tanam jamur tiram. Bahan baku yang digunakan Agria Mushroom dalam menghasilkan
produksinya adalah serbuk kayu yang merupakan limbah dari industri pemotongan kayu.
Agria Mushroom memiliki beberapa pihak yang menjadi pemasok tetap dari perusahaan ini. Perusahaan memperoleh serbuk kayu tersebut dari pemotongan kayu
yang berada di sepanjang jalan Cijeruk hingga Cicurug Sukabumi. Setiap pemasok menawarkan jenis serbuk kayu yang menjadi limbah pemotongan kayu, seperti
acasia, mahoni dan pinus. Sedangkan bahan baku pendukungnya seperti bekatul yang juga merupakan limbah industri penggilingan padi yaitu dedak padi, kapur dan
casting yang keberadaanya mudah ditemukan di Indonesia, Agria Mushroom
memperoleh bahan-bahan tersebut dari pasar Sukasari dan sekitar. Banyaknya ketersediaan bahan baku di pasaran membuat daya tawar pemasok rendah, hal ini
dikarenakan perusahaan dengan mudah mencari pemasok lainnya dengan harga yang lebih murah.
e Daya Tawar Menawar Pembeli
Pembeli dalam industri pembuatan media tanam Agria Mushroom adalah petani budidaya jamur sehingga produk yang dibelinya dari Agria Mushroom
merupakan produk yang penting bagi pembeli. Dengan demikian pembeli akan membeli produk dengan harga yang menguntungkan serta memiliki kualitas yang
baik. Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli potensial yang dapat memberikan
satu keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu pelayanan yang diberikan harus lebih
56 baik agar pelanggan menjadi lebih nyaman dan loyal terhadap perusahaan.
Disamping itu perusahaan juga harus menjaga hubungan kedua belah pihak agar komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Banyaknya produsen baglog di
pasaran membuat daya tawar pembeli tinggi, hal ini dikarenakan pembeli dengan mudah mencari produsen baglog dengan harga yang lebih murah. Faktor lingkungan
eksternal yang menjadi peluang dan ancaman usaha Agria Mushroom dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 . Hasil Analisis Faktor Lingkungan Eksternal Agria Mushroom
Faktor Peluang
Ancaman Ekonomi
1. Peningkatan permintaan
jamur 2.
Peningkatan PDRB Bogor
Sosial 3.
Trend pola hidup sehat Kebijakan
Pemerintah 4.
Kebijakan tentang skim kredit
Teknologi 5.
Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi
Analisis lingkungan industri
6. Daya tawar pemasok
rendah 1.
Persaingan antar
perusahaan 2.
Ancaman masuknya pendatang baru
3. Ancaman produk
pengganti 4.
Daya tawar pembeli tinggi
VII ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
7.1 Analisis Matriks IFE