39 2.
Supervisor, bertugas sebagai pengawas dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan, dan di bawah pengawasan pemilik serta membantu
bagian produksi. 3.
Bagian produksi, bertugas dalam persiapan dan pencampuran bahan baku dalam membuat baglog, bagian ini merupakan bagian terpenting dalam
menentukan kualitas dan kuantitas jamur tiram putih segar yang akan dihasilkan.
4. Bagian pengantongan dan pembibitan, bertugas melakukan pengisian dan
pemadatan media baglog. Plastik yang digunakan yaitu plastik tahan panas. Kegiatan yang dilakukan yaitu memasukkan bibit ke dalam media yang telah
disterilisasi terlebih dahulu.
5.4 Kegiatan Operasional Agria Mushroom
5.4.1 Sarana dan Prasarana Perusahaan
Sarana produksi yang diperlukan sebaiknya dipersiapkan dahulu sebelum melakukan kegiatan produksi. Sarana produksi terdiri dari bangunan, peralatan
dan bahan-bahan induk. 1. Ruang persiapan
Ruang persiapan digunakan untuk persiapan media tanam. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengayakan, pengadukan, pewadahan dan sterilisasi. Ruang
persiapan digunakan juga dalam penyimpanan bahan baku pembuatan media tanam dan peralatan produksi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang inokulasi digunakan untuk menanam bibit pada media tanam jamur. Ruang inokulasi harus mudah dibersihkan serta tertutup dengan ruangan lainnya,
hal ini dilakukan untuk meminimalisasi tingkat kontaminan. 3.
Ruang Inkubasi Ruang inkubasi adalah ruang yang digunakan untuk menumbuhkan
misellia jamur tiram putih pada media tanam yang sudah diinokulasi. Ruangan ini
dilengkapi dengan rak-rak inkubasi untuk mendapatkan media tanam yang sudah diinokulasi.
40 Luas areal lahan yang dimiliki perusahaan Agria Mushroom adalah 1.500
m
2
yang terletak di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lahan yang digunakan untuk pembuatan kumbung yaitu 1.200 m
2
yang terdiri dari 3 kumbung, ruang produksi, serta ruang inokulasi. Kumbung dibuat
dengan bambu, sedangkan untuk dinding menggunakan setengah tembok pada bagian bawahnya dan setengah lagi terdiri dari bilik bambu dengan atap
menggunakan asbes dan genteng. Proses produksi baglog dalam usaha ini menggunakan beberapa alat seperti tiga drum sterilisasi berukuran 1,5 m
2
, 4 kompor semawar, tabung gas LPJ berukuran 3 kg sebanyak 25 buah, kipas angin,
timbangan, 3 buah sekop, 5 ember, 2 garpu dan 3 cangkul dan saringan.
5.4.2 Proses Pembuatan Baglog Jamur Tiram Putih
1. Persiapan
Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan seluruh bahan baku dan peralatan yang digunakan. Pekerjaan berikutnya adalah
melakukan pengayakan serbuk gergaji yang bertujuan agar serbuk kayu tersebut ukurannya seragam dan meminimumkan masuknya benda asing yang dapat
menimbulkan kontaminasi bagi pertumbuhan misellia jamur. 2.
Pengadukan Serbuk gergaji yang sudah disaring ditaburi kapur, kemudian diaduk
hingga merata. Penggunaan kapur berfungsi sebagai pengatur pH, sedangkan casting
digunakan sebagai bahan perekat. Serbuk gergaji yang sudah ditaburi kapur, selanjutnya ditambah bahan baku lainnya yaitu dedak dan casting.
Komposisi bahan-bahan tersebut terdiri dari sebuk gergaji 100 kg, dedak 60 kg, kapur 16 kg dan casting 1 kg.
3. Pengomposan
Bahan-bahan yang telah diaduk kemudian ditimbun diompos selama satu malam yang bertujuan untuk penguraian bahan-bahan tersebut serta melapukkan
serbuk kayu. Bahan baku yang sudah diomposkan selama 1 malam siap untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu pewadahan.
41 4.
PewadahanPengantongan Pewadahan dilakukan dengan menggunakan plastik polypropylene PP
ukuran 18 x 35 cm dengan volume 23 ukuran plastik. Hal ini bertujuan memberi ruang untuk inokulasi bibit yang akan dilakukan setelah proses sterilisasi baglog
tersebut. 5.
Sterilisasi Media tanam baglog disterilkan dengan menggunakan drum besar yang
dirancang sendiri oleh pemilik. Setiap drum mampu menampung 840-1.000 baglog
untuk sekali sterilisasi. Baglog tersebut dipanaskan selama 5 hingga 7 jam dengan menggunakan kompor semawar dan menggunakan gas tabung 3 kg
sebagai bahan bakarnya. 6.
Pendinginan Baglog
yang telah disterilkan dikeluarkan dari drum dan dipindahkan ke ruang produksi. Proses pendinginan dilakukan selama 1 hari dengan bantuan kipas
angin dan kondisi lingkungan yang sejuk untuk membantu mempercepat proses pendinginan.
7. Inokulasi
Inokulasi merupakan proses mencampurkan bibit ke dalam baglog yang telah disterilkan. Proses inokulasi dilakukan pada ruang khusus inokulasi, hal ini
dilakukan agar proses inokulasi tidak terkontaminasi. Teknik inokulasi yang dilakukan pada Agria Mushroom yaitu dengan cara menaburkan langsung, satu
botol bibit dibagi ke dalam 25-30 baglog. Bibit yang telah dicampur diikat menggunakan karet gelang dan diberi kapas di bagian tengahnya.
8. Inkubasi
Baglog yang telah diinokulasi disimpan di ruang inokulasi selama 3 hari,
kemudian disortir
misellia
yang tumbuh untuk dipindahkan ke ruang inkubasi. Masa inkubasi baglog dalam kumbung yang siap untuk dijual ± 1 bulan. Adapun
alur proses pembuatan baglog jamur tiram putih Agria Mushroom dapat dilihat pada Gambar 6.
42
Gambar 6. Alur Pembuatan Baglog Jamur Tiram Putih Agria Musroom
Pengomposan Pengadukan
Pewadahan Sterilisasi
Inokulasi Inkubasi
Serbuk Gergaji
Dedak Kapur
Casting
Persiapa
n
VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA
Analisis lingkungan usaha merupakan proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk menilai dan menganalisis lingkungan perusahaan
secara keseluruhan, baik faktor-faktor yang berada di luar perusahaan maupun yang berada di dalam perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Analisis
lingkungan usaha terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
6.1 Analisis Lingkungan Internal