V GAMBARAN UMUM USAHA
5.1 Sejarah Agria Mushroom
Agria Mushroom merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis yang memfokuskan pada usaha penyediaan media tanam
baglog jamur tiram. Usaha ini di dirikan pada tahun 2004 yang merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Tanjiat dengan modal awal
membangun usaha ini menggunakan dana pribadi mandiri yaitu sebesar Rp 10.000.000 yang digunakan sebagai pembuatan kumbung dengan ukuran 10 x 11
meter persegi, membeli peralatan produksi seperti drum, kotak inokulasi, tungku atau kompor, alat gelas cawan petri, tabung reaksi dan botol, sprayer, bunsen,
skalpel, jarum inokulasi dan bahan baku pembuatan baglog jamur tiram putih. Pada awalnya usaha ini membuat sendiri bibit jamur tiram putih, akan
tetapi dengan tingkat kontaminasi yang masih tinggi yaitu di atas 30 maka pemilik memutuskan membeli bibit jamur tiram putih dalam botol dengan harga
Rp 4.000 per botol, satu botol bibit tersebut digunakan untuk memproduksi baglog
sebanyak 25-30 buah.
5.2 Visi dan Misi Agria Mushroom
Visi dan misi perusahaan Agria Mushroom didapat melalui wawancara dengan pemilik perusahaan, yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar, memperoleh laba, memperluas segmen pasar baru serta dapat mengembangkan usahanya. Misi Agria Mushroom secara umum adalah
mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan sehingga konsumen dapat loyal terhadap produk yang dihasilkan.
5.3 Struktur Organisasi Agria Mushroom
Agria Mushroom adalah suatu usaha perorangan dengan usaha baglog jamur tiram putih, dimana usaha ini masih beroperasi dalam skala kecil dan
pemilik bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dalam kegiatan yang dilakukan. Konsep yang diterapkan dalam menjalankan usaha ini adalah
38 pendekatan kekeluargaan. Agria Mushroom belum memiliki struktur organisasi
yang jelas, hal ini berpengaruh pada kegiatan usaha yang mengakibatkan kinerja usaha menjadi kurang optimal. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas
mengakibatkan adanya rangkap jabatan, dimana pemilik melakukan beberapa tugas yaitu dalam administrasi, keuangan dan pemasaran.
Karyawan yang bekerja di Agria Mushroom berasal dari lingkungan sekitar perusahaan dengan jumlah pekerja 6 orang dan 5 orang pegawai borongan.
Para pekerja tersebut merupakan orang-orang yang putus sekolah dengan taraf pendidikan paling tinggi adalah SMA. Sistem pemberian upah karyawan
dilakukan dua minggu sekali sebesar Rp 250.000, sedangkan pegawai borongan didasarkan pada jumlah baglog yang dihasilkan yaitu Rp 50 per baglog.
Kebutuhan tenaga kerja ini dapat disesuaikan dengan jumlah pesanan, apabila pesanan bertambah maka jumlah tenaga kerja borongan dapat bertambah hingga 7
orang. Struktur organisasi Agria Mushroom dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur Organisasi Agria Mushroom
Setiap bagian dari struktur organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Berikut deskripsi kerja dari masing-masing bagian:
1. PemilikPimpinan, memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan garis
umum kebijakan dan mengambil keputusan dalam segala bidang aktivitas yang dilakukan Agria Mushroom. Pengambilan keputusan pemilik terlebih
dahulu melakukan diskusi dan konfirmasi dengan supervisor sebagai pihak yang mengetahui kondisi lapang.
Pemilik Supervisor
Produksi Pengantongan dan Pembibitan
39 2.
Supervisor, bertugas sebagai pengawas dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan, dan di bawah pengawasan pemilik serta membantu
bagian produksi. 3.
Bagian produksi, bertugas dalam persiapan dan pencampuran bahan baku dalam membuat baglog, bagian ini merupakan bagian terpenting dalam
menentukan kualitas dan kuantitas jamur tiram putih segar yang akan dihasilkan.
4. Bagian pengantongan dan pembibitan, bertugas melakukan pengisian dan
pemadatan media baglog. Plastik yang digunakan yaitu plastik tahan panas. Kegiatan yang dilakukan yaitu memasukkan bibit ke dalam media yang telah
disterilisasi terlebih dahulu.
5.4 Kegiatan Operasional Agria Mushroom