32
Tabel 10
. Format Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation
Faktor Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang Opportunities -
-
Ancaman Threats -
-
Total
Sumber : David 2009
Total nilai tertimbang matriks IFE dan EFE berkisar antara 1 sampai dengan 4 dan rata-rata 2,5. Jika total skor IFE 3,0–4,0 yaitu kondisi internal
perusahaan tinggi atau kuat, kemudian jika 2,0–2,99 yaitu kondisi internal perusahaan rata-rata atau sedang dan 1,0–1,99 yaitu kondisi internal perusahaan
rendah atau lemah. Sedangkan jika total skor EFE 3,0–4,0 yaitu perusahaan merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan,
kemudian jika 2,0–2,99 yaitu perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi dan 1,0–1,99 yaitu perusahaan tidak dapat
merespon terhadap peluang dan ancaman yang ada.
4.3.2.2 Tahap Pencocokan Matching Stage
Tahap pencocokan merupakan tahapan untuk menghasilkan alternatif strategi dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang telah
dihasilkan pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini digunakan alat analisis matriks IE dan SWOT.
1. Matriks Internal-Eksternal IE
Menurut David 2009, Matriks IE adalah alat analisis yang digunakan untuk memetakan posisi perusahaan. Matriks IE didasari pada dua dumensi, yaitu
total nilai tertimbang IFE dan total nilai tertimbang EFE. Total nilai tertimbang IFE ditetapkan pada sumbu x dan total nilai tertimbang EFE pada sumbu y.
Matriks IE mempunyai 9 sel strategi dapat dikelompokan menjadi 3 sel strategi utama yaitu:
a. Growth Strategy, dapat disebut tumbuh dan bina. Divisi ini berada pada
sel I, II atau IV.
33
Kuat 3,0-4,0
Rata-rata 2,0-2,99
Lemah 1,0-1,99
b. Stability Strategy, dapat dikelola dengan strategi pertahanan dan
pemeliharaan. Divisi ini masuk dalam sel III, Vdan VII c.
Retrenchment Strategy, dapat disebut pula dengan strategi panen atau
divestasi. Divisi ini masuk ke dalam sel VI, VIII atau IX.
Gambar 4. Matriks IE
Sumber : David 2009
2. Matriks SWOT Strengths, Weaknesses, Oppurtunities and Threats
Matriks SWOT didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Kombinasi faktor-faktor internal dan eksternal dalam matriks SWOT terdiri atas strategi kekuatan-peluang SO, strategi kelemahan-peluang W-O,
strategi kelemahan-ancaman W-T dan strategi kekuatan-ancamanS-T. Analisis matriks SWOT akan menghasilkan beberapa alternatif strategi yang dapat dipilih
perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Terdapat delapan langkah dalam membuat matriks SWOT yaitu:
1. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
2. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan
3. Membuat daftar peluang kunci eksternal perusahaan.
4. Membuat daftar ancaman kunci eksternal perusahaan.
5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan
mencatat hasilnya dalam sel strategi SO. Grow and
Build Grow and
Build Hold and
Maintain I
II III
Grow and Build
Hold and Maintain
Harvest and Divest
IV V
VI Hold and
Maintain Harvest and
Divest Harvest and
Divest VII
VIII IX
Total Nilai IFE yang Diberi Bobot
Tinggi 3,0-4,0
4,0
3,0
2,0
1,0 Sedang
2,0-2,99 Rendah
1,0-1,99
T o
ta l N
ila i E
F E
y a
n g
D ib
e r
i
B ob
ot
34 6.
Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam sel strategi WO.
7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal
dan mencatat hasilnya dalam sel strategi ST. 8.
Mencocokan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam sel strategi WT.
Tiap strategi SO, ST, WO, WT dilengkapi contoh-contoh matching antara faktor-faktor eksternal dan internal utama dalam rangka memfomulasikan strategi-
strategi alternatif yang ada. a.
Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Pada umumnya,
perusahaan berusaha melaksanakan strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak
kelemahan, maka perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan
harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang- peluang yang ada.
b. Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena adanya
kelemahan-kelemahan internal. c.
Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan yang kuat pasti selalu menghadapi ancaman frontal dalam lingkungan eksternal.
d. Strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik defensive
yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman lingkungan. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah
kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Perusahaan harus berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan
melakukan strategi-strategi seperti merger.
35
Tabel 11
. Format Matriks SWOT
Internal Eksternal
Strengths-S
Kekuatan-keuatan internal perusahaan.
Weaknesses-W
Kelemahan-kelemahan internal perusahaan.
Opportunities-O
Peluang-peluang eksternal yang ada.
Strategi SO
Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang.
Strategi WO
Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang.
Threats-T
Ancaman-ancaman eksternal yang ada.
Stategi ST
Menggunakan kekuatan untuk menghindari
ancaman.
Strategi WT
Memperkecil kelemahan dan menghindari
ancaman.
Sumber : David 2009
4.3.2.3 Tahap keputusan decision stage