berpengaruh antara ekosistem yang satu dengan lainnya. Dengan demikian, terjadinya kerusakangangguan pada ekosistem yang satu tentu saja akan
mengganggu ekosistem yang lain. Sebaliknya seperti diuraikan di atas keberhasilan dalam pengelolaan rehabilitasi hutan mangrove akan memungkinkan peningkatan
penghasilan masyarakat pesisir khususnya para nelayan dan petani tambak karena kehadiran hutan mangrove ini merupakan salah satu faktor penentu pada kelimpahan
ikan atau berbagai biota laut lainnya.
2.8. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi keijaksanaan penataan, pemanfaatan
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup adalah agar manusia hidup lebih nyaman, sehat, tenteram dan bebas
beraktivitas. Hal serupa juga dikemukakan oleh Sudarmadji 2002, bahwa dengan melakukan konservasi akan dapat mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber
daya alam dan keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mutu kehidupan manusia.
Sumberdaya alam sering dieksploitasi secara berlebihan, sehingga muncul ketidak seimbangan lingkungan. Salim dalam Handono 2009 mengatakan bahwa
hal yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan hidup adalah: 1 perkembangan teknologi yang berhasil diwujudkan oleh akal dan otak manusia, dan
2 adanya pertambahan jumlah penduduk. Selama pertambahan penduduk berada dalam batas kewajaran maka pertambahan relatif tidak mengganggu keseimbangan
lingkungan. Soemarwoto dalam Handono 2009 mengemukakan bahwa pembangunan
yang berwawasan lingkungan pada hakekatnya merupakan permasalahan ekologi antara pembangunan dan lingkungan. UU No. 23 tahun 1997 menyatakan bahwa
salah satu sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah terjaminnya kepentingan antara generasi masa kini dan generasi masa depan. Wawasan lingkungan yang
berkelanjutan merupakan suatu pandangan, dalam arti pandangan terhadap lingkungan yang merupakan suatu usaha tentang pendayagunaan lingkungan dengan
tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan, serta kelestarian fungsi dan kemampuannya sehingga dapat menunjang prinsip keadilan antar generasi sekarang
dan generasi masa datang. Selain itu Soemarwoto dalam Handono 2009 juga mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah perubahan positif sosial
ekonomi yang tidak mengabaikan sistem ekologi dan sosial masyarakat bergantung kepadanya. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan
proses pembelajaran sosial yang terpadu, viabilita politiknya tergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui pemerintahnya, kelembagaan sosialnya, dan
kegiatan dunia usahanya. Menurut Susilo dalam Handono 2009 mengemukakan laju pembangunan harus dikendalikan sebab jika tidak, pembangunan tidak lagi sebagai
cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun justru memproduksi kerusakan-kerusakan bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
2.9. Analisis Kebijakan