Fasilitas Perbaikan Kapal Docking

Sumber : UPT PKPI Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta 2001

4.4.3. Fasilitas Tempat Pendaratan Ikan TPI

Kegiatan di pendaratan ikan terdiri atas kegiatan untuk memuat, mendaratkan, menyimpan, melelang dan pengawetan ikan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibutuhkan fasilitas penunjang seperti yang tercantum pada Tabel 5 Tabel 5. Fasilitas yang ada di TPI Muara Angke No. Jenis Fasilitas Volume 1 Jetty kayu 2.250 m 3 2 Turap 600 m 3 3 Alur Pelabuhan 850 4 Fender 100 m 2 5 Tiang pengikat kapal 1.000 m 3 6 Kantor UPT PKPI 63.993 m 2 7 Jalan 450 m 2 8 Tangki air 88 buah 2 9 Saluran air 1.420 m 2 10 Instalasi listrik 48 m 2 11 Kantor UPT PKPI 200 m 2 12 Jalanpengkapalan 2.946 m 2 13 SPBU 1 unit 14 Tangki air 2 unit 15 Saluran air 1.753 m 2 16 Instalasi listrik 1 Sumber : UPT PKPI Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta 2001

4.4.4. Fasilitas Perbaikan Kapal Docking

Fasilitas perbaikan kapal di Muara Angke seluas 803 m 2 . Namun demikian, docking kapal ini hanya diperuntukkan bagi kapal-kapal ikan yang mempunyai bobot mati kurang dari 30 GT, sedangkan bagi kapal perikanan yang memiliki bobot mati melebihi 30 GT dilakukan di pelabuhan Muara Baru. Fasilitas docking di Muara Angke dapat dilihat pada Tabel 5. Frekuensi kapal yang melakukan docking rata-rata 720-960 kapal pertahun, pada saat ini terdapat 5 unit dock, sedangkan tenaga kerja yang dapat diserap rata-rata per unit docking 20-30 orang, selain itu fasilitas docking dilengkapi dengan tempat perbaikan alat penangkapan, ruang perbaikan mesin kapal, tempat persediaan suku cadang, ruang pelatihan dan kamar tidur untuk peserta pelatihan nelayan. Tabel 6. Fasilitas docking kapal di Muara Angke No Nama Docking Kapal Unit Luas m 2 1 UPMB Unit Penyuluhan Modernisasi Bertahap 2 4500 2 Fan Marine Shipyard 1 4500 3 PT. Kara Teknik Utama 2 4500 Sumber: UPT-UPBM Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta, 2001 4.4.5. Fasilitas Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional Fasilitas untuk kegiatan pengolahan ikan mempunyai luas 5 ha, tempat ini berupa bangunan untuk tempat istirahat dan unit pengolahan yang berukuran 5 x 20 m sebanyak 196 unit. Tempat pengolahan ikan tersebut, selain untuk kegiatan mengolah ikan juga berfungsi sebagai tempat tinggal pekerja, gudang dan penjualan ikan. Tempat pengolahan ikan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang kegiatan. PHPT Muara Angke mempunyai lahan seluas 5 ha. Di atas lahan tersebut dibangun 203 unit tempat pengolahan ikan. Setiap unit terdiri dari rumah kerja berlantai 2 berukuran 5 x 6 meter persegi dan tempat penjemuran ikan seluas 75 m2. Peruntukan rumah kerja lantai bawah untuk kegiatan pengolahan, sedangkan lantai atas untuk istirahat para pekerja. Kepada para pemakai fasilitas tersebut dikenakan sewa sebesar Rp. 40.000,- per bulan. Selain pengolahan ikan dengan bentuk pengeringan, pembuatan terasi, di PHPT juga dilakukan penyamakan kulit ikan pari untuk diolah menjadi kerajinan tangan berupa tas, dompet dan lain-lain untuk diekspor ke negara-negara Taiwan, Jepang dan Philipina. jenis olahan ikan yang ada di PHPT seperti yang tercantum dalam Tabel 7. Tabel 7. Jenis olahan ikan No. Jenis Olahan Jumlah Unit Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengolah ikan asin Pengolah ikan pindang Pengolah terasi Pengolah kerupuk kulit pari Penyamakan kulit pari Pengolah limbah ikan 189 1 2 5 3 3 Sumber : UPT PKPI Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta 2001

4.4.6. Tempat Pelelangan Ikan TPI