82 dilakukan oleh Istana Alam Dewi Tara, hal ini dikarenakan cara pemerolehan
pupuk tersebut relatif mudah karena banyak tersedia di pasaran. Sedangkan diazinon, agrimek, kelthane, previcure, dan konfidor merupakan kendala tidak
aktif karena ketersediaannya masih bersisa banyak dan memiliki nilai dual price sama dengan nol.
Tabel 22. Tingkat Penggunaan Pestisida dalam Kondisi Aktual dan Optimal Istana Alam Dewi Tara
Aktual Optimal
Sumber daya
Ketersedi aan
Terpa- kai
Sisa Ketersedi
aan Terpa-
kai Sisa
Dual Price
Pegasus ml
213 211.10
1.9 213
213 0.000000
324633.750000
Diazinon ml
800 420.12
379.88 800
424.7198 375.280182
0.000000
Agrimek ml
200 90.18
109.82 200
100.8041 99.195900
0.000000
Kelthane ml
2000 177.73
1822.272 2000
200 1800.000000
0.000000
Demiter ml
200 177.73
22.27 200
200 0.000000
179879.125000
Pegasus ml
800 484.24
315.76 800
224.7198 575.280212
0.000000
Diazinon ml
144 120.93
23.07 144
112.1959 31.804098
0.000000
Secara umum, penggunaan pestisida pada kondisi aktual dan optimal adalah hampir sama. Hal ini dilihat dari sedikitnya perbedaan penggunaan pada
tabel diatas. Oleh karena itu penggunaan pestisida pada keadaan aktual adalah mendekati penggunaan dalam keadaan optimalnya. Namun, semua pestisida
tersebut ketersediaannya masih melimpah baik dalam kondisi aktual maupun kondisi optimal.
7.3.7 Penggunaan Bonggol Adenium Optimal
Bonggol adenium digunakan sebagai batang bawah dalam proses grafting. Istana Alam Dewi Tara tidak membeli bonggol adenium ini melainkan
memproduksi sendiri. Produksi bonggol dilakukan sejak perusahaan sebelum perusahaan berproduksi atau pada saat awal pendirian karena bonggol ini
83 dijadikan sebagai salah satu input produksi dan penanamannya pun membutuhkan
waktu yang cukup lama. Bonggol adenium ini tersedia dalam tiga ukuran yaitu S, M, dan L. Penggunaan bonggol adenium dalam kondisi optimal dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 23. Tingkat Penggunaan Bonggol Adenium dalam Kondisi Aktual dan Optimal Istana Alam Dewi Tara
Aktual Optimal
Sumber daya
Keter sedia
an Terpa-
kai Sisa
Keter sedia
an Terpa-
kai Sisa
Dual Price
Ukuran S 24280 2659.14
21620.86 24280 1352.52 22927.480469
0.0000 00
Ukuran M 2515
625.26 1889.74
2515 468.965
1 2046.034912
0.0000 00
Ukuran L 648
16.32 631.68
648 287.847
4 360.152588
0.0000 00
Berdasarkan Tabel 23, semua bonggol adenium merupakan kendala tidak aktif. Hal ini dapat dilihat dari nilai dual price yang sama dengan nol. Baik dalam
keadaan aktual maupun optimal ketersediaan bonggl adenium adalah melimpah. Penggunaan bonggol adenium ukuran S pada keadaan aktual lebih banyak
daripada keadaan optimalnya. Hal ini dikarenakan memang jumlah total produksi adenium ukuran S pada keadaan aktual lebih banyak dibadingkan optimalnya.
Namun untuk bonggol adenium ukuran M dan L penggunaan pada keadaan optimalnya adalah lebih banyak jika dibandingkan dengan keadaan aktualnya.
7.3.8 Penggunaan Tenaga Kerja Optimal
Tenaga kerja dalam kegiatan produksi adenium dibagi ke dalam tenaga kerja grafting, prunning, weding, potting, dan penyiraman serta penyemprotan.
Sedangkan tenaga kerja dalam kegiatan produksi aglaonema dibagi ke dalam tenaga kerja prunning, potting, dan penyiraman serta penyemprotan. Masing-
masing kegiatan memiliki tenaga kerja sendiri. Namun, tenaga kerja ini sewaktu- waktu juga dapat ditarik untuk melakukan kegiatan produksi yang lain. Berikut ini
merupakan penggunaan tenaga kerja pada Istana Alam Dewi Tara.
84
Tabel 24. Tingkat Penggunaan Tenaga Kerja dalam Kondisi Aktual dan Optimal Istana Alam Dewi Tara
Aktual Optimal
Sumber daya
Keter sedia
an Terpak
ai Sisa
Keter sedia
an Terpakai
Sisa Dual
Price
Grafting
2138 134.18 2003.82
2138 109.4093
2028.590698 0.000000
Prunning
348 43.45
304.55 348
58.66443 289.335571
0.000000
Weding
1426 152.07 1273.93
1426 514.6148
911.385193 0.000000
Potting
1728 94.80
1633.2 1728
69.66077 1658.339233
0.000000
Siram Adenium
172 3.68
168.32 172
4.06015 167.939850
0.000000
Siram Aglaonema
86 2.18
83.82 86
1.519997 84.480003
0.000000
Penyempro tan
86 3.90
82.1 86
3.497871 82.502129
0.000000
Berdasarkan data diatas, maka semua tenaga kerja merupakan kendala tidak aktif. Hal ini dilihat dari nilai dual price yang sama dengan nol. Artinya jika
terdapat penambahan pada sumberdaya tenaga kerja maka tidak akan memberikan peningkatan atau tambahan keuntungan. Sebagian besar penggunaan tenaga kerja
lebih banyak pada kondisi optimal. Hanya tenaga kerja potting yang penggunaan dalam keadaan aktual lebih besar daripada keadaan optimalnya. Karena masih
tersisanya jam tenaga kerja maka diharapkan Istana Alam Dewi Tara dapat menggunakan kelebihan tenaga kerja tersebut secara lebih baik lagi.
7.3.9 Permintaan Optimal