9 3. Bagaimana jika terjadi perubahan akan berpengaruh pada kondisi produksi
optimal awal Istana Alam Dewi Tara?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghitung tingkat produksi optimal adenium dan aglaonema pada Istana
Alam Dewi Tara. 2. Menganalisis sumber daya yang menjadi kendala pembatas dalam kegiatan
produksi adenium dan aglaonema pada Istana Alam Dewi Tara. 3. Menganalisis pengaruh yang terjadi pada kombinasi produksi awal Istana
Alam Dewi Tara apabila terdapat perubahan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Istana Alam Dewi Tara sebagai salah satu acuan dalam menentukan keputusan
produksinya sehingga jumlah produk yang dihasilkan dapat optimal dan dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat
untuk menambah pengalaman dan sebagai media dalam penerapan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Selain itu penulis juga
memperoleh tambahan pengetahuan tentang bagaimana berproduksi secara optimal agar keuntungan yang diperoleh maksimal. Dan bagi pembaca, hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi penelitian selanjutnya dan menambah wawasan pembaca.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam hal ini peneliti hanya akan melakukan optimalisasi produksi tanaman hias jenis adenium dan aglaonema. Variabel yang diamati berjumlah tiga
puluh jenis tanaman adenium dan delapan jenis tanaman aglaonema dimana kedua jenis tersebut telah mampu dijual oleh Istana Alam Dewi Tara. Untuk tanaman
yang belum terjual tidak dilakukan analisis dikarenakan variabel yang diamati terlalu banyak dan software LINDO Linier Interactive and Discrete Optimizer
memiliki keterbatasan variabel dan kendala dalam pengolahannya.
10 Pemilihan kedua jenis tanaman hias tersebut dikarenakan jumlah produksi
terbanyak pada Istana Alam Dewi Tara adalah adenium, sedangkan aglaonema merupakan jenis tanaman hias yang baru dikembangkan oleh Istana Alam Dewi
Tara. Selain itu, karena keterbatasan yang dimiliki peneliti maka peneliti hanya memfokuskan kegiatan penelitian pada dua jenis tanaman hias. Dengan spesifikasi
tersebut diharapkan penyimpangan dalam pengolahan data yang dihasilkan pada penelitian akan semakin kecil sehingga hasil yang diperoleh menjadi akurat.
Peramalan permintaan yang dilakukan pada penelitian ini juga dibatasi hanya untuk melihat kecenderungan terjadi kenaikan atau penurunan permintaan.
Variabel dalam penelitian ini dibentuk dengan menggunakan linear programming
yang memiliki beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang digunakan adalah linearity dan deterministic. Linearity berarti bahwa model yang dibuat
adalah berbentuk linier, padahal dalam dunia nyata keadaan selalu berubah dinamis. Deterministic berarti bahwa semua koefisien dalam model telah
diketahui dengan pasti melalui pendugaan perhitungan, padahal dalam dunia nyata hal tersebut mungkin saja dapat berubah. Kedua hal itu merupakan kelemahan
dari penelitian ini. Model yang dibentuk dalam penelitian ini merupakan hasil pendugaan dan analisis yang dilakukan oleh penulis. Oleh karena itu,
dimungkinkan dibentuk model lain dengan metode yang berbeda untuk dapat menganalisis kondisi tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Hias