Peramalan Penjualan METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

41 e jk = koefisien pupuk untuk setiap tanaman berdasarkan pot E = pupuk yang tersedia f. Kendala Pestisida    n j m k Xjk fjk 1 1 . ≤ F dimana : f jk = koefisien pestisida untuk setiap tanaman berdasarkan pot F = pestisida yang tersedia g. Kendala Bonggol Adenium    n j m k Xjk gjk 1 1 . ≤ G dimana : g jk = koefisien bonggol adenium untuk setiap tanaman adenium berdasarkan pot G = bonggol adenium yang tersedia h. Kendala Tenaga Kerja    n j m k Xjk hjk 1 1 . ≤ H dimana : h jk = koefisien jam tenaga kerja untuk setiap tanaman berdasarkan pot H = jam tenaga kerja yang tersedia i. Kendala Tingkat Permintaan X jk ≥ I jk dimana : X jk = jumlah produksi untuk setiap tanaman berdasarkan pot I jk = jumlah permintaan untuk setiap tanaman berdasarkan pot

4.6 Peramalan Penjualan

Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode trend kuadratik . Pemilihan metode ini dikarenakan memiliki nilai MSE Mean Square Error terkecil dibandingkan dengan metode lain. Sehingga metode trend kuadratik ini dapat merepresentasikan data pada masa lalu untuk menduga data 42 yang akan datang dengan error yang lebih kecil. Metode trend kuadratik ini dapat dihasilkan kecenderungan yang meningkat, menurun, atau konstan. Peramalan akan dilakukan untuk masing-masing variabel yang menjadi fungsi tujuan pada optimalisasi produksi adenium dan aglaonema Rumus MSE yaitu : MSE = keterangan : e t = error pada waktu ke t t = 1, 2, 3, ..., n waktuperiode n = jumlah error periode Rumus Trend Kuadratik yaitu : Ý t = a + b 1 t + b 2 t 2 keterangan : Ý t = nilai yang akan diramalkan a = konstanta b 1 dan b 2 = koefisien t = periode waktu   n e n t t  1 2

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Istana Alam Dewi Tara

Istana Alam Dewi Tara merupakan sebuah perusahaan berbentuk PT perseroan terbatas yang bergerak pada bidang tanaman hias. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 November 2006 oleh Bapak Ang Andi Bintoro sebagai pimpinan Olympindo Multi Finance Group diatas lahan seluas ± 3 hektar. Pada awalnya pemilik Olympindo Multi Finance Group mendirikan sebuah usaha yang bergerak dalam bidang leasing, namun dikarenakan perusahaan ini tidak mampu bertahan dan akhirnya mengalami kebangkrutan maka kemudian muncullah sebuah ide untuk mendirikan sebuah usaha tanaman hias. Pemilihan tanaman hias sebagai usaha baru yang akan dijalankan dikarenakan pemilik usaha merasa bahwa lokasi pada daerah tersebut cocok jika digunakan untuk memproduksi berbagai jenis tanaman hias. Saat ini Istana Alam Dewi Tara biasa disebut sebagai “Istana Alam Nursery”, dimana perusahan ini memfokuskan kegiatan usahanya pada bidang tanaman hias yang terlengkap dan memiliki banyak kelebihan- kelebihan dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Dalam perkembangannya, Istana Alam Dewi Tara melakukan penambahan lahan seluas ± 2 hektar. Lahan baru ini terletak tidak jauh dengan lokasi pertama. Produk tanaman hias yang dihasilkan oleh Istana Alam Dewi Tara adalah jenis tanaman indoor dan outdoor. Lahan pada lokasi pertama digunakan untuk jenis tanaman indoor dan outdoor, sedangkan lahan pada lokasi kedua lebih digunakan untuk jenis tanaman indoor dan lanskap. Istana Alam Dewi Tara memiliki konsep usaha yaitu sebagai perusahaan one stop shoping sehingga tidak hanya berproduksi tanaman hias saja tetapi menyediakan sebagian besar kebutuhan tentang tanaman. Terdapat showroom yang digunakan untuk tempat transaksi penjualan yang sekaligus digunakan untuk memajang dan menjual kebutuhan tentang tanaman hias seperti pot tanaman dan sarana produksi pertanian pupuk, hormon, dll. Selain itu, Istana Alam Dewi Tara juga menyediakan jasa salon tanaman sehingga konsumen dapat berkonsultasi tentang tanaman hias dan dapat melakukan perawatan untuk tanamannya seperti pemotongan batang dan grafting.