78
Indukan 9 X12 2
0.68 1.32
2 2
0.000000 900005.625000
Indukan Bangna X22 2
2.346 -0.346
2 2
0.000000 17652.712891
Indukan Clausa X42 5
0.952 4.048
5 5
0.000000 311770.343750
Indukan Eye OTS X81 dan X82
3 4.97
-1.97 3
3 0.000000
17652.712891 Indukan Geisha X102
7 3.196
3.804 7
7 0.000000
28107.343750 Indukan Silviana X181
dan X182 4
2.81 1.19
4 4
0.000000 1377799.75000
Indukan Silviana X183
3 0.065
2.935 3
3 0.000000
270220.000000 Indukan Legacy X241
dan X242 25
4.89 20.11
25 4.150694
20.849306 0.000000
Indukan Legacy Hijau X251
1 0.24
0.76 1
0.105 0.895000
0.000000 Indukan SP X261
20 1.83
18.17 20
0.014999 19.985001
0.000000 Indukan Jubile X271
5 0.75
4.25 5
0.525 4.475000
0.000000 Indukan Chocin X281
25 0.375
24.625 25
0.014999 24.985001
0.000000 Indukan Pride Sumatera
X291 10
0.255 9.745
10 0.615
9.385000 0.000000
Indukan Lipstik X301 10
0.06 9.94
10 0.405
9.595000 0.000000
7.3.3. Penggunaan Media Tanam Optimal
Media tanam yang digunakan untuk produksi adenium terdiri dari sekam bakar dan pasir malang dengan perbandingan 2:1. Sedangkan media tanam yang
digunakan untuk produksi aglaonema adalah sekam bakar, pasir malang, dan cocopeat
dengan perbandingan 2:1:1. Penggunaan sumberdaya media tanam optimal dapat diketahui dengan melihat nilai slacksuplus.
Tabel 19. Penggunaan Media Tanam dalam Kondisi Aktual dan Optimal Istana Alam Dewi Tara
Aktual Optimal
Sumber daya
Ketersed iaan
Terpakai Sisa
Ketersedi aan
Terpakai Sisa
Dual Price
Pasir Malang cm3
1333333 1611994.31
-278661.31 1333333
1211826 121506.6875
Sekam Bakar kg
733 749.71
-16.71 733
616.568 116.432007
Cocopeat kg
1300 43.51
1256.49 1300
29.87512 1270.124878
Semua kendala media tanam yaitu pasir Malang, sekam bakar, dan cocopeat
pada kondisi optimal di Istana Alam Dewi Tara merupakan kendala
79 tidak aktif. Hal ini dilihat berdasarkan nilai dual price yang sama dengan nol.
Ketersediaan kendala media tanam tidak menjadi hambatan karena jumlahnya yang cukup berlebih. Jumlah ketersediaan media tanam masih lebih besar
dibandingkan dengan penggunaanya. Maka jika perusahaan menambah ketersediaan dari media tanam hal ini tidak akan memberikan penambahan
keuntungan terhadap perusahaan. Penggunaan media tanam aktual dan optimal adalah berbeda. Hal ini karena untuk saat ini jumla produksi actual dan optimal
masih lebih banyak aktualnya sehingga penggunaan sumber dayanya pun masih lebih banyak pada kondisi aktual.
Pada kondisi aktual, kebutuhan pasir malang dan sekam bakar ternyata mengalami kekurangan. Namun sebenarnya hal ini dapat diatasi oleh perusahaan
karena ketersediaannya yang masih ada. Hal ini dapat terjadi karena untuk variabel yang diamati menggunakan persentase untuk menentukan besarnya
ketersediaan yaitu sebesar sepertiga. Sehingga sebenarnya ketersediaan total untuk pasir malang dan sekam bakar masih ada. Sedangkan cocopeat, penggunaan pada
keadaan optimal dan aktual masih memiliki nilai sisa.
7.3.4 Penggunaan Pot Optimal