58
6.2.2 Kendala Indukan Adenium dan Aglaonema
Indukan aglaonema yang dimiliki oleh Istana Alam Dewi Tara awalnya diimpor dari luar negeri kemudian setelah itu, Istana Alam Dewi Tara
memperbanyak indukan aglaonema tersebut yang akan dijadikan stok dalam produksi. Bibit yang digunakan untuk produksi adenium dan aglaonema diperoleh
dengan cara mengimpor dari Thailand. Indukan untuk grafting adenium awalnya juga diperoleh dengan cara mengimpor. Dikarenakan indukan yang digunakan
diperoleh melalui impor maka indukan aglaonema dan adenium dijadikan sebagai sebuah kendala.
Perhitungan kendala indukan ini sangat memperhatikan tingkat keberhasilannya. Untuk aglaonema tingkat keberhasilannya yaitu mencapai 85
persen sedangkan untuk adenium tingkat keberhasilannya mencapai 98 persen. Indukan adenium dan aglaonema dapat digunakan sampai sepuluh kali proses
produksi. Perumusan kendala tersebut adalah sebagai berikut. a Kendala Indukan Adenium untuk grafting
Koefisien variabel untuk indukan grafting diperoleh dengan menghitung kebutuhan satu tanaman terhadap indukan berdasarkan pot. Kemudian setelah itu
dikalikan dengan tingkat keberhasilan kehidupan yaitu sebesar 98 persen. Indukan tersebut dapat digunakan hingga sepuluh kali proses produksi. Nilai RHS
merupakan jumlah ketersediaan indukan adenium yang terdapat pada Istana Alam Dewi Tara. Kebutuhan satu tanaman berdasarkan pot terhadap indukannya dapat
dilihat pada Tabel 12. Ketersediaan indukan berdasarkan ukurannya dapat dilihat pada Lampiran 7.
Perumusan kendala indukan adenium adalah sebagai berikut. 0,011X21 = 2
0,011X171 = 16 0,011X31 = 14
0,001X191 = 1 0,034X41 = 18
0,011X201 = 7 0,011X51 = 29
0,011X211 + 0,102X213 = 25 0,034X61 = 21
0,011X221 = 12 0,003X71 = 35
0,034X231 = 1 0,003X91 = 19
0,034X12 = 2
59 0,011X111 = 18
0,034X22 = 2 0,011X121 + 0,304X122 = 31
0,034X42 = 5 0,011X131 = 19
0,011X81 + 0,034X82 = 3 0,011X141 = 33
0,304X102 = 7 0,011X151 = 18
0,011X181 + 0,034X182 = 4 0,011X161 = 12
0,013X183 = 3
Tabel 12. Perhitungan Penggunaan Indukan Adenium untuk Setiap Ukuran pada Istana Alam Dewi TaraTahun 2009
Ukuran Pot S
M L
S
3 1
M
9 3
1
L
30 10
3
Hasil Indukan XL
75 25
8
S 0,034
0,102 M
0,011 0,034
0,102 L
0,003 0,010
0,034
Kebutuhan Indukan XL
0,001 0,004
0,013
Sumber : Istana Alam Dewi Tara 2009 diolah
b Kendala Indukan Aglaonema Satu indukan aglaonema yang terdiri dari dua anakan akan mampu menghasilkan
aglaonema ukuran S dengan jumlah delapan atau aglaonema ukuran M atau L dua buah. Kebutuhan satu tanaman aglaonema dengan ukuran pot S terhadap
indukannya yaitu 0,015 sedangkan kebutuhan satu tanaman aglaonema dengan ukuran pot M atau L terhadap indukannya yaitu 0,059. Koefisien tersebut
diperoleh dengan membagi satu indukan dapat digunakan untuk menghasilkan berapa tanaman baru dan dikalikan dengan tingkat keberhasilan kehidupan
tanaman sebesar 85 persen. Nilai RHS merupakan ketersediaan indukan pada Istana Alam Dewi Tara. Berikut ini merupakan perumusan kendala indukan
aglaonema. 0,015X241 + 0,059X243 = 25
60 0,015X251 = 1
0,015X261 = 20 0,015X271 = 5
0,015X281 = 25 0,015X291 = 10
0,015X301 = 10
6.2.3 Kendala Media Tanam