Skenario 1 Analisis Post Optimal

89 nilai fungsi tujuan dan nilai ruas kanan kendala. Dalam penelitian ini akan dilakukan dua skenario, yaitu : 1. Mengasumsikan harga produk turun sekitar 61 persen. Hal ini dilakukan berdasarkan pengalaman bahwa pernah terjadi penurunan harga sebesar 61 persen Lampiran 13 2. Perusahaan mengurangi jam tenaga kerja karyawan sebanyak 50 persen dikarenakan ketersediaan tenaga kerja yang masih sangat berlebih.

7.5.1. Skenario 1

Harga merupakan salah satu variabel yang akan berpengaruh langsung terhadap tingkat keuntungan yang diterima oleh perusahaan. Skenario satu dilakukan dengan asumsi terjadi penurunan harga sebesar 61 persen. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat tanaman hias merupakan salah satu produk yang harganya mengikuti tren yang ada di pasar. Dengan demikian fungsi tujuannya menjadi sebagai berikut : Max Z = 3142,52X21 + 11.174,89X31 + 9520,39X41 + 15.773,64X51 + 12.484,39X61 + 6328,62X71 + 5514,13X81 + 4728,96X91 + 13.494,39X111 + 9157,29X121 + 9864,87X131 + 8228,98X141 + 10.864,52X151 + 16.836,39X161 + 13.847,57X171 + 13.144,86X181 + 16.992,12X191 + 29.101,89X201 + 13.686,57X211 + 13.794,39X221 + 20.284,39X231 + 9217,58X12 – 2482,42X22 + 1417,58X42 – 2482,42X82 + 615,91X102 + 4196,33X122 + 19.221,33X182 + 16.585,16X183 + 15.141,95X213 + 67.798,58X241 + 21.653,74X251 + 203,74X261 + 11.229,26X271 + 9953,74X281 + 1363,28X291 + 4735,11X301 + 340.151,82X243 Perubahan koefisien fungsi tujuan meyebabkan perubahan pada tingkat keuntungan. Hal ini dikarenakan harga yang diterima menjadi lebih rendah. Berdasarkan hasil olahan LINDO skenario satu dapat dianalisis bahwa terdapat beberapa keputusan produksi optimal yang berbeda dari keputusan produksi optimal sebelumnya. Hasil olahan LINDO untuk skenario satu dapat dilihat dalam Lampiran 14. Perbandingan keputusan produksi optimal dengan produksi optimal skenario satu dapat dilihat pada Lampiran 15. 90 Variabel produksi yang berbeda jumlahnya dari kondisi optimal awal yaitu bangna M, clausa M, eye OTS M, geisha M, inory M, silviana L, dan variegata L. Variabel-variabel tersebut mangalami penurunan produksi. Terdapat satu variabel yang mengalami peningkatan produksi yaitu legacy L dari optimal awal sebanyak 15 buah menjadi 26 buah pada optimal skenario satu. Sedangkan jumlah produksi variabel yang lain adalah tetap. Selain terdapat perbedaan kombinasi produksi optimal, juga terjadi perbedaan keuntungan yang diterima perusahaan. Pada kondisi skenario satu keuntungan yang diterima jika seluruh produk terjual adalah Rp. 41.507.580. Keuntungan memiliki selisish sebesar 58,25 persen dari keuntungan aktual yang diterima oleh Istana Alam Dewi Tara. Sedangkan jika dibandingkan dengan keuntungan optimal awal yang diperoleh selisihnya cukup besar yaitu Rp. 119.871.020. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga memiliki peranan yang sangat penting dalam kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan. Jika terjadi penurunan harga maka dimungkinkan akan terjadi penurunan keuntungan dan perubahan pada jumlah produksi.

7.5.2. Skenario 2