Analisis Primal Analisis Dual

37

4.4 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dijabarkan secara deskriptif yaitu mengenai gambaran umum dan kondisi perusahaan. Sedangkan data kuantitatif diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel dan Minitab 14. Kemudian data diolah menggunakan program linier LINDO Linier Interactive and Discrete Optimizer. Data kuantitatif diperoleh melalui waancara langsung dan laporan perusahaan. Dari pengolahan LINDO akan dihasilkan kombinasi output optimal yang akan menghasilkan keuntungan maksimal. Sedangkan dari Minitab 14 akan diperoleh hasil peramalan penjualan.

4.4.1 Analisis Primal

Analisis primal dilakukan untuk menentukan tingkat kombinasi produk optimal yang akan memaksimalkan keuntungan dengan kendala-kendala yang dihadapi. Hasil analisis primal akan dibandingkan dengan kombinasi produk aktual yang dihasilkan perusahaan. Dengan pembandingan ini maka akan diketahui apakah perusahaan telah berproduksi optimal atau belum. Menurut Gass 1975 dalam Maryati 2008, analisis primal yaitu jumlah setiap output yang harus diproduksi dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai dari total produksi.

4.4.2 Analisis Dual

Analisis nilai dual dilakukan untuk mengetahui sumberdaya yang langka ketersediaanya dan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara melihat nilai slack surplus dan nilai dualnya pada setiap jenis kendala. Slack merupakan variabel bernilai positif yang ditambahkan pada sisi kiri pertidaksamaan kendala yang mempunyai tanda = untuk merubahnya menjadi persamaan pada metode simplek. Sedangkan surplus merupakan variabel yang ditambahkan pada sisi kiri pertidaksamaan kendala yang mempunyai tanda = untuk merubahnya menjadi persamaan pada metode simplek Soekartawi, 1995. Shadow price dapat berarti harga bayangan dari sebuah variabel. Nilai slack surplus yang lebih besar dari nol dan nilai dual shadow price sama dengan nol maka sumber daya tersebut merupakan sumber daya yang berlebihan. Dan jika nilai slack surplus sama dengan nol dan nilai dual lebih besar dari nol, maka sumber daya tersebut 38 termasuk dalam sumber daya yang langka atau terbatas jumlahnya dan termasuk dalam jenis kendala yang membatasi nilai fungsi tujuan Z. Nilai dual juga menggambarkan harga tertinggi suatu sumber daya yang bersedia di beli perusahaan, sehingga dengan nilai dual tersebut perusahaan akan bersedia untuk menambah ketersediaan sumber daya yang langka jika nilai dualnya lebih besar daripada harga beli satu satuan sumber daya langka Nasendi dan Anwar, 1985. Menurut Siswanto 2008, bila dalam kasus pemrograman pertama disebut primal maka kasus pemrograman linier kedua disebut dual sehingga penyelesaian kasus primal secara otomatis akan menyelesaikan kasus dual dan sebaliknya. Bentuk hubungan primal dan dual adalah jumlah kendala primal akan sama dengan jumlah variabel keputusan dual dan jumlah variabel keputusan primal akan sama dengan jumlah kendala dual.

4.4.3 Analisis Sensitivitas