Keputusan Produksi Optimal KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL 7.1 Keputusan Produksi Aktual

VII. KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL 7.1 Keputusan Produksi Aktual

PT. Istana Alam Dewi Tara melakukan kegiatan produksi adenium dan aglaonema pada bulan Juni 2008 sampai Mei 2009 sebanyak 104 jenis tanaman yang terbagi dalam sembilan puluh jenis adenium dan empat belas jenis jenis aglaonema dengan klasifikasi ukuran pot yaitu ukuran S, M, dan L. Namun dalam penelitian ini hanya dilakukan analisis optimalisasi produksi untuk tiga puluh delapan jenis tanaman yang terbagi menjadi tiga puluh jenis adenium dan delapan jenis aglaonema. Hal ini dikarenakan hanya ketiga puluh delapan jenis tanaman ini yang memiliki permintaan di pasar dan keterbatasan software dalam pengolahan data. Selama proses produksi tersebut dapat dianalisis bahwa dalam satu tahun PT. Istana Alam Dewi Tara melakukan kegiatan produksi selama enam kali produksi, namun proses produksi ini tidak kontinu. Produksi adenium ukuran S dan M membutuhkan waktu selama 1 bulan dan untuk ukuran L membutuhkan waktu 2 bulan. Sedangkan produksi aglaonema membutuhkan waktu 4 bulan untuk semua ukuran. Pada kondisi aktual, PT. Istana Alam Dewi Tara mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 99.420.440 selama Juni 2008 sampai Mei 2009.

7.2 Keputusan Produksi Optimal

Variabel tujuan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah kombinasi produksi optimal yang dapat diproduksi oleh Istana Alam Dewi Tara berdasarkan sumberdaya yang dimiliki. Kombinasi produksi optimal ini akan memberikan keuntungan yang maksimal bagi Istana Alam Dewi Tara. Berdasarkan hasil olahan program LINDO dihasilkan kombinasi produk optimal yang seharusnya diproduksi oleh Istana Alam Dewi Tara berdasarkan produksi bulan Juni 2008 sampai Mei 2009. Istana Alam Dewi Tara seharusnya mampu memperoleh keuntungan sebesar Rp. 161.378.600 jika berproduksi pada kondisi optimal dan semua produk yang dihasilkan terjual di pasar. 73 Tabel 16.Kombinasi Produksi Aktual dan Optimal pada Istana Alam Dewi Tara Juni 2008 – Mei 2009 Jenis Tanaman Ukuran Variabel Aktual Optimal Selisih Bangna S X21 35 16 19 Charina S X31 70 45 25 Clausa S X41 353 30 323 Dandiva S X51 254 20 234 Daun Plastik S X61 18 22 -4 Doxon S X71 35 155 -120 Eye OTS S X81 25 210 -185 Fortuna S X91 49 133 -84 Indira S X111 91 13 78 Inory S X121 109 186 -77 Kathleen S X131 30 109 -89 Katupia S X141 234 37 197 Mickey Mouse S X151 127 4 123 Raibenna S X161 263 5 258 Shaji S X171 99 44 55 Silviana S X181 92 189 -97 Sofara S X191 150 33 117 Sunshine S X201 62 20 42 Variegata S X211 157 48 109 Verona S X221 134 5 129 Wha-la S X231 220 2 218 9 M X12 20 59 -39 Bangna M X22 69 58 10 Clausa M X42 28 147 -119 Eye OTS M X82 138 20 118 Geisha M X102 94 23 71 Inory M X122 211 95 116 Silviana M X182 53 56 -3 Silviana L X183 5 230 -226 Variegata L X213 11 51 -40 Legacy S X241 306 216 90 Legacy Hijau S X251 16 7 9 SP S X261 122 1 121 Jubile S X271 50 35 15 Chocin S X281 25 1 24 Pride Sumatera S X291 17 41 -24 Lipstik S X301 4 27 -23 Legacy L X243 5 15 -10 Keuntungan Rp 99.420.440 161.378.600 61.958.16 Sumber : output LINDO diolah, dibulatkan ke atas, dibulatkan ke bawah Berdasarkan tabel 16 diperoleh hasil bahwa terdapat lima belas variabel yang masih diproduksi dibawah jumlah produksi optimal yaitu daun plastik S, doxon S, eye OTS S, fortuna S, inory S kathleen S, silviana S, 9 M, clausa M, silviana M, silviana L, variegata L, pride sumatera S, lipstik S, dan legacy L. Sementara produksi jenis tanaman yang lain telah melebihi 74 produksi optimalnya. Perusahaan akan memperoleh keuntungan optimal sebesar Rp. 161.378.600 jika jumlah produksi seluruhnya dapat terjual. Selisih keuntungan aktual dan optimal yaitu senilai Rp. 61.958.160 atau sebesar 62,32 persen dari keuntungan aktualnya. Beberapa variabel memiliki selisih yang cukup signifikan antara produksi aktual dan optimalnya seperti clausa S dan Dandiva S memiliki jumlah produksi aktual yang lebih besar dari optimalnya. Hal ini dimungkinkan karena pada saat melakukan produksi, perusahaan tidak memperhatikan permintaan sehingga jumlah produk yang dihasilkan menjadi berlebih. Silviana L memiliki jumlah produksi optimal yang lebih besar darin aktualnya. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan model dimasukkan kendala permintaan dan nilai keuntungan dari silviana L cukup besar. Model linear programming dan hasil input LINDO pada kondisi optimal dapat dilihat pada Lampiran 10.

7.3 Analisis Penggunaan Sumberdaya