Latar Belakang Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Pasca Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kota Bekasi

5

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai kerugian ekonomi pasca banjir di Kelurahan Jatirasa, Bekasi tersebut dikaitkan dengan: 1. Mengidentifikasi karakteristik sosial dan ekonomi masyarakat yang terkena dampak banjir. 2. Mengestimasi seberapa besar biaya kerugian ekonomi masyarakat yang ditimbulkan akibat banjir. 3. Mengidentifikasi upaya program pemerintah dalam meminimalir dampak banjir.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya menghitung kerugian ekonomi masyarakat per periode banjir pada 18 Januari, 4 Februari dan 12 Februari 2013. Penelitian ini dilakukan di perumahan PGP, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi mengingat wilayah ini merupakan wilayah yang rawan dan parah terkena banjir di Kota Bekasi. Banjir di Perumahan PGP mencakup tiga RW yang terdiri dari 26 RT. Responden dalam penelitian ini adalah rumah tangga. Kerugian ekonomi dalam penelitian ini hanya menghitung kerugian langsung direct. Nilai tangible dalam penelitian ini dibagi menjadi dua direct dan indirect. Kerugian langsung direct dalam penelitian ini mencakup biaya kehilangan perabotan rumah tangga dan perbaikan perabotan rumah tangga dan bangunan. Kerugian tidak langsung indirect mencakup biaya pengobatan, kehilangan pendapatan dan biaya tambahan. Perhitungan kerugian ekonomi ini berdasarkan pengeluaran aktual yang dikeluarkan rumah tangga. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Banjir Luapan Sungai

Ada dua peristiwa banjir, yaitu pertama peristiwa banjir atau genangan yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir dan kedua peristiwa banjir terjadi karena limpasan air banjir dari sungai karena debit air tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari kapasitas pengaliran sungai yang ada Kodoatie dan Sugiyanto 2002. Banjir luapan sungai atau banjir kiriman merupakan jenis banjir yang biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran dikarenakan peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu- minggu sebelumnya. 7 Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada daerah-daerah lembah. Banjir Sungai biasanya disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di daerah aliran sungai DAS secara luas dan berlangsung lama. Selanjutnya, air sungai yang ada meluap dan menimbulkan banjir dan menggenangi daerah di sekitarnya. Tidak seperti banjir bandang, banjir sungai biasanya akan menjadi besar secara perlahan-lahan, dan sering kali merupakan banjir musiman dan bisa berlanjut sampai berhari-hari atau berminggu-minggu Yulaelawati dan Syihab 2008.

2.2 Penyebab Banjir

Banyak faktor penyebab terjadinya banjir. Namun, secara umum penyebab terjadinya banjir dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu banjir yang disebabkan oleh sebab-sebab alami dan banjir yang diakibatkan oleh tindakan manusia Kodoatie dan Sugiyanto 2002. Penyebab banjir alami diantaranya adalah curah hujan, pengaruh fisiografi, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai, dan kapasitas drainasi yang tidak memadai. Selain itu, adapun sebab-sebab banjir karena tindakan manusia antara lain perubahan kondisi Daerah Pengaliran Sungai 7 http:balisafety.baliprov.go.idEdukasi.aspx?ida=138id=5 diunduh pada tanggal 8 Februari 2013.