36 cuci, rak piring, setrika, speaker, kasur kapuk, tempat tidur kerangka ranjang,
TV dan VCD. Pendekatan biaya kehilangan perabotan rumah tangga menggunakan penyusutan perabotan rumah tangga per tahunnya dengan metode
garis lurus. Penentuan umur ekonomis disesuaikan dari karakteristik suatu barang yang dimiliki responden.
Berdasarkan perhitungan, biaya kehilangan didapatkan dari jumlah seluruh responden yang mengalami kehilangan perabotan rumah tangga saja sebesar
Rp 57 035 975. Jumlah biaya ini dibagi 60 responden yang mengalami kerusakan perabotan sehingga didapat rata-rata biaya kehilangan perabotan sebesar
Rp 950 600KK
.
Jumlah proporsi masyarakat yang mengalami kehilangan perabotan rumah tangga sebesar 87 dari total populasi sebesar 1103 KK
sehingga didapat 959 KK. Total biaya kehilangan perabotan rumah tangga yang dialami masyarakat per periode banjir pada bulan Januari sampai Februari 2013
sebesar Rp 911 749 391 dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Total kehilangan perabotan rumah tangga
Hal Jumlah
Biaya kehilangan perabotan rumah tangga Rp 57 035 975
Jumlah responden KK 60
Rata-rata kehilangan perabotan responden RpKK 950 600
Jumlah proporsi yang mengeluarkan biaya kehilangan perabotan rumah tangga KK
959 Total kehilangan perabotan rumah tangga Rp
911 749 391 Sumber : data primer diolah, 2013
7.1.2 Perbaikan Perabotan Rumah tangga
Perbaikan perabotan rumah tangga perlu dilakukan responden agar perabotan rumah tangga dapat berfungsi kembali. Perabotan rumah tangga yang
diperbaiki meliputi pompa air, kendaraan pribadi motor, mobil, sepeda, buffet, mesin cuci, kipas angin, dispenser, lemari es, penanak nasi, radio, TV, komputer,
handphone dan rak sepatu. Biaya pengeluaran perabotan rumah tangga dihitung berdasarkan responden yang melakukan perbaikan barang di tempat servis.
Berdasarkan perhitungan, jumlah biaya perbaikan perabotan rumah tangga seluruhnya sebesar Rp 14 950 000 dengan jumlah responden 39 KK sehingga
diperoleh rata-rata biaya perbaikan perabotan responden per periode banjir sebesar
37 Rp 383 333KK. Jumlah proporsi masyarakat yang mengeluarkan biaya perbaikan
perabotan rumah tangga sebesar 57 dari total populasi sebesar 1103 KK sehingga didapat 623 KK. Total biaya perbaikan perabotan rumah tangga yang
dialami masyarakat per periode banjir pada bulan Januari sampai Februari 2013 sebesar Rp 238 983 126 dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19 Total biaya perbaikan perabotan rumah tangga
Hal Jumlah
Biaya perbaikan perabotan rumah tangga Rp 14 950 000
Jumlah responden KK 39
Rata-rata biaya perbaikan perabotan rumah tangga RpKK 383 333
Jumlah proporsi yang melakukan perbaikan perabotan KK 623
Total perbaikan perabotan rumah tangga Rp 238 983 126
Sumber : data primer diolah, 2013
7.1.3 Perbaikan Bangunan
Perbaikan bangunan dilakukan oleh sebagian responden dikarenakan banjir luapan sungai ini merusak bangunan rumah di Perumahan PGP. Hal ini
disebabkan derasnya air yang mengalir dari Kali Bekasi sehingga merusak bagian bangunan rumah. Bangunan yang rusak yang dialami responden meliputi dinding,
lantai, pintu, jendela, plafon dan kusen. Berdasarkan perhitungan, jumlah biaya perbaikan bangunan rumah tangga per periode banjir sebesar Rp 33 253 000
dengan jumlah responden 33 KK sehingga diperoleh rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah tangga sebesar Rp 1 007 667KK. Jumlah proporsi masyarakat
yang mengeluarkan biaya perbaikan bangunan sebesar 48 dari total populasi sebesar 1103 KK sehingga didapat 528 KK. Total biaya perbaikan bangunan yang
dialami masyarakat per periode banjir pada bulan Januari sampai Februari 2013 sebesar Rp 531 566 248 dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Total biaya perbaikan bangunan
Hal Jumlah
Biaya perbaikan bangunan rumah tangga Rp 33 253 000
Jumlah responden KK 33
Rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah tangga RpKK 1 007 667
Jumlah proporsi yang mengeluarkan perbaikan bangunan KK 528
Total perbaikan bangunan Rp 531 566 248
Sumber: data primer diolah, 2013