13 maupun setelah banjir. Nilai kerugian ini diestimasi melalui pendekatan biaya
tambahan.
3.1.2 Pendekatan Modal Manusia Human Capital Approach
Pendekatan Modal Manusia Human Capital Approach menilai nilai lingkungan melalui dampak kerusakan lingkungan terhadap kuantitas dan kualitas
tenaga kerja Garrod dan Willis 1999. Pendekatan modal manusia ini berfokus pada dampak kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan masyarakat seperti
pendapatan yang hilang Loss of Earning karena sakit dan biaya perawatan medis Cost of Illness yang dikeluarkan masyarakat Garrod dan Willis 1999.
Pendekatan ini disebut pula cost of illness approach, diterapkan untuk menilai sumberdaya manusia bila terjadi kematian, cacat tubuh yang permanen, sakit,
tidak masuk kerja dan sebagainya sebagai akibat adanya suatu proyek Suparmoko dan Ratnaningsih 2011.
3.1.3 Pendekatan Biaya Kesempatan Opportunity Cost atau Pendapatan
yang Hilang
Biaya kesempatan atau pendapatan yang hilang dari penggunaan SDA dapat digunakan untuk mengestimasi nilai SDA tersebut. Sebagai misal untuk
menilai besaran manfaat ekonomi yang harus dikorbankan jika terjadi perubahan sehingga kualitas lingkungan tidak dapat dikembalikan seperti keadaan semula
Dhewanthi et.al. 2007. Sulitnya mendapatkan harga pasar atau jasa yang timbul karena adanya suatu proyek maka sedapat mungkin digunakan nilai harga
alternatif atau biaya kesempatan Opportunity Cost. Cara ini dapat dipakai untuk mengukur berapa pendapatan yang hilang karena adanya suatu proyek
Suparmoko dan Ratnaningsih 2011. Pendapatkan yang hilang itu dapat diartikan sebagai biaya tidak langsung dari adanya pembangunan proyek tersebut
Suparmoko dan Ratnaningsih 2011.
14
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup BPLH menyatakan bahwa, Kali Bekasi merupakan perpaduan Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi yang berhulu
di Kabupaten Bogor yang sangat rentan terhadap rusaknya tanggul penahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD provinsi Jawa Barat menyatakan
bahwa tingginya curah hujan yang terjadi pada bulan Januari sampai Maret 2013 di Kabupaten Bogor menyebabkan debit air meningkat sehingga berpotensi banjir
di daerah hilir. Banjir yang melanda perumahan PGP di Bekasi akibat rusaknya tanggul penahan sepanjang ± 90 meter di Kali Bekasi.
Pada tahun 2013 sudah terjadi banjir luapan sungai sebanyak tiga kali di perumahan PGP dalam waktu dua bulan yaitu bulan Januari sampai Februari.
Banjir luapan sungai ini menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kerugian ekonomi masyarakat terbagi dua yaitu kerugian tangible dan intangible.
Dalam penelitian ini hanya menghitung kerugian tangible yaitu kerugian langsung direct dan kerugian tidak langsung indirect. Kerugian langsung direct
merupakan kerugian fisik yang ditimbulkan akibat banjir sedangkan kerugian tidak langsung indirect merupakan kerugian yang timbul secara tidak langsung
akibat adanya banjir.
Tujuan pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat dengan analisis deskriptif. Karakteristik sosial
ekonomi masyarakat meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan formal, jumlah tanggungan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, status pernikahan, lama tinggal,
alasan tinggal, status tempat tinggal, tingkat rumah, luas rumah dan ketinggian air banjir serta penilaian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan fasilitas
umum pasca banjir. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah mengestimasi kerugian ekonomi
masyarakat pasca banjir luapan sungai. Kerugian ekonomi disini terdiri dari kerugian langsung direct dan tidak langsung indirect yang dikeluarkan
masyarakat pada tahun 2013. Kerugian direct dalam penelitian ini mencakup kehilangan perabotan rumah tangga, perbaikan perabotan rumah tangga dan
kerusakan bangunan. Kerugian tidak langsung indirect mencakup biaya perabotan, kehilangan pendapatan akibat banjir dan pengeluaran tambahan akibat
15 banjir. Kerugian banjir tahun 2013 ini diestimasi dengan menggunakan metode
biaya kehilangan, biaya perbaikan, biaya tambahan, Cost of Illness dan Loss of Income.
Tujuan ketiga dari penelitian ini adalah mengidentifikasi upaya program pemerintah dalam meminimalir dampak banjir dengan analisis deskriptif.
Identifikasi upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah diperoleh dari hasil wawancara dengan Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Kelurahan
Jatirasa dan masyarakat setempat. Kemudian hasilnya juga diharapkan dapat menjembatani harapan masyarakat agar pemerintah dapat memberikan program
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai kerugian ekonomi
masyarakat akibat banjir luapan sungai. Melalui informasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah dalam memelihara
sungai. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi pemerintah dalam mengkaji kebijakan pencegahan untuk meminimalisir banjir. Alur berfikir
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
16
Intensitas curah hujan yang tinggi di daerah hulu Kabupaten Bogor
Meningkatnya debit air di Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas
Rusaknya tanggul di Kali Bekasi
Kerugian ekonomi yang dialami masyarakat Banjir luapan sungai di Perumahan Pondok
Gede Permai
Keterangan: Ruang Lingkup Penelitian
Gambar 1. Diagram alur kerangka berfikir
Pendapatan yang hilang
Kerugian langsung direct
Biaya Pengobatan
Total kerugian yang dialami masyarakat
Rekomendasi kebijakkan pencegahan untuk pemerintah dalam mengatasi banjir
Biaya Kehilangan
Properti Kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat yang terkena dampak
Kerugian tidak langsung
indirect Biaya
Perbaikan Bangunan
dan Properti
Biaya Tambahan
Analisis Deskriptif
Pendekatan Harga Pasar
Sebenarnya Cost of
Illness Loss of
Income Pendekatan
Harga Pasar Sebenarnya