39
5.1.3 Lama Menjalankan Usaha
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebanyak enam pelaku usaha ternak atau sebesar 20 menjalankan usaha ternak dalam kurun waktu kurang
dari satu tahun. Sebanyak 14 usaha ternak atau 56.67 usaha ternak sudah menjalankan usaha ternak dengan kurun waktu satu sampai tiga tahun, empat
pelaku usaha ternak atau sebanyak 13.33 sudah menjalankan usaha ternak selama empat sampai enam tahun, dan sebanyak tiga pelaku usaha ternak atau
sama dengan 10 dari jumlah usaha ternak responden sudah dijalankan dalam kurun waktu tujuh sampai sembilan tahun. Keragaman jenis DOD itik yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Karakteristik usaha ternak berdasarkan lama menjalankan usaha
5.1.4 Jumlah Itik Per Periode Produksi
Jumlah itik atau bibit yang digunakan pelaku usaha ternak bervariasi. Jumlah rata-rata itik per periode dari 30 pelaku usaha ternak adalah sebanyak 335
ekor. Jumlah itik minimal yang digunakan dalam satu periode produksi adalah sebanyak 20 ekor dan jumlah maksimal yang digunakan oleh pelaku usaha ternak
dalam satu produksi adalah 1500 ekor. Jumlah itik yang digunakan masing- masing pelaku usaha ternak dalam menjalankan usahanya dapat dilihat
selengkapnya pada Lampiran 7.
40
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Pendapatan Usaha Ternak Itik Pedaging di Kabupaten Bogor
Pendapatan dalam suatu usaha diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang berasal dari faktor-faktor produksi dalam suatu proses
produksi Soekartawi 1991. Dalam usaha ternak itik pedaging tentunya dibutuhkan tata cara atau keragaan dalam penggunaan faktor-faktor produksi.
Berikut disajikan keragaan dan analisis pendapatan usaha ternak itik pedaging.
6.1.1 Keragaan Usaha Ternak Itik Pedaging 6.1.1.1 Usaha Ternak Itik Pedaging
Secara umum rangkaian kegiatan usaha ternak itik pedaging di kabupaten Bogor memiliki tata cara yang sama. Kegiatan usaha ternak dimulai dari kegiatan
persiapan dan pembersihan kandang sampai dengan pemasaran atau penjualan itik pedaginh. Rangkaian kegiatan tersebut antara lain:
1. Persiapan dan Pembersihan Kandang
Tahapan pertama yang dilakukan pada kegiatan usaha ternak itik pedaging adalah persiapan dan pembersihan kandang. Persiapan dan pembersihan
kandang bertujuan untuk membersihkan kandang baik kandang starter ataupun kandang finisher yang akan digunakan untuk proses usaha ternak dalam
keadaan bersih. Keadaan kandang yang bersih diharapakan dapat membuat itik nyaman dan juga menekan angka kematian yang diakibatkan oleh bakteri.
2. Pemeliharaan Periode Starter
Pemeliharaan pada periode starter ini dimulai saat itik datang ke tempat usaha ternak sampai dengan dua atau tiga minggu tergantung dengan kebijakan
peternak. Bibit itik atau DOD biasa didapatkan peternak dengan memesan di beberapa daerah yang menghasilkan bibit itik seperti daerah Jawa Timur, Jawa
Tengah serta daerah Cirebon. Bibit itik juga dapat didapatkan peternak dengan membeli di beberapa distributor yang sudah ada di daerah Jabodetabek.
Kandang yang digunakan pada periode ini merupakan kandang yang menggunakan pemanas. Pemanas ini ditujukan agar itik tidak kediginan karena
itik kecil rentan mati terhadap udara dingin. Pemanas yang digunakan oleh