16
tanah dan bunga pinjaman, sedangkan biaya variabel misalnya pengeluaran untuk bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja luar keluarga. Biaya tunai ini berguna
untuk  melihat  pengakolasian  modal  yang  dimiliki  oleh  petani;  2  Biaya  yang tidak  tunai  diperhitungkan  adalah  biaya  penyusutan  alat-alat  pertanian,  sewa
lahan milik sendiri biaya tetap dan tenaga kerja dalam keluarga biaya variabel. Biaya  tidak  tunai  ini  untuk  melihat  bagaimana  manajemen  suatu  usahatani
dilaksanakan. Salah  satu  parameter  dalam  analisis  usaha  adalah  penerimaan  untuk  nilai
rupiah  yang  dikeluarkan  atau  lebih  dikenal  dengan  RC  ratio  atau  rasio  RC. Soekartawi  1991  menjelaska  bahwa  analisis  rasio  RC  digunakan  untuk
mengetahui keuntungan relatif usahatani berdasarkan perhitungan finansial. Rasio RC  menunjukkan  besarnya  penerimaan  yang  diperoleh  dengan  pengeluaran
dalam  satu  satuan  biaya.  Nilai  rasio  RC    1  berarti  penerimaan  diperoleh  lebih besar  dari  pada  tiap  unit  biaya  yangdikeluarkan  untuk  memperoleh  penerimaan
tersebut. Apabila nilai RC  1 maka tiap unit biaya yang dikeluarkan akan lebih besar dari pada penerimaan yang diperoleh.
3.1.2 Konsep Fungsi Produksi
Fungsi  produksi  menggambarkan  dari  hubungan  input  dan  output  dan menjelasakn  tingkat  dari  setiap  input  yang  akhirnya  akan  menghasilkan  produk.
Sebuah  fungsi  produksi  dapat  dijelasakan  dalam  berbagai  macam  cara  seperti ditulis dalam sebuah perhitungan yang dapat menjelasakan bahwa input memiliki
pengaruh terhadap output; dengan mendaftar input dan output dalam tabel; dalam gambar  ataupun  diagram;  atau  dalam  sebuah  rumus  aljabar  Doll  dan  Orazem
1984. Secara matematis sebuah fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut Y = f X
1
, X
2
, ... X
i
, .... , X
n
................................................................................. 1 Y
= output atau hasil produksi X
= input atau faktor produksi i, n
= faktor produksi ke-i, ke-n Berdasarkan  fungsi  produksi  seperti  tersebut,  maka  hubungan  Y  dan  X
dapat diketahui dan sekaligus hubungan X
1
, X
2
, ... X
i
, .... , X
n
lainnya juga dapat
17
diketahui Soekartawi,1990. Model
pengukuran efisiensi
berbeda-beda tergantung dari model yang dipakai. Umumnya ada dua model yang biasa dipakai,
yaitu  model  fungsi  produksi  dan  model  linear  programming  Soekartawi  1991. Model  fungsi  produksi  dapat  dirumuskan  dengan  berbagai  macam,  Semaoen
1992  menjelaskan  bahwa  ada  beberapa  contoh  fungsi  produksi  seperti  fungsi produksi  Mitcherlich-Spillman,  fungsi  produksi  liner,  fungsi  produksi  Cobb-
Douglas,  fungsi  produksi  Constant  Elasticity  of  Subtitution  CES,  fungsi produksi transdensental, dan fungsi produksi translog.
Soekartawi  1990  menjelaska  bahwafungsi  Cobb-Douglas  merupakan salah  satu  model  fungsi  produksi  yang  umum  digunakan  untuk  menjelaskan
hubungan  antara  produksi  dengan  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya.  Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih
variabel,  variabel  yang  satu  disebut  dengan  variabel  dependent,  yang  dijelaskan Y  dan  yang  lain  disebut  variabel  independent,  yang  menjelaskan  X.
Penyelesaian  hubungan  antara  Y  dan  X  biasanya  dengan  cara  regresi  yang  pada akhirnya  ditunjukkan  variasi  dari  Y  akan  dipengaruhi  oleh  variasi  dari  X.  Dapat
ditarik  kesimpulan  bahwa  kaidah-kaidah  pada  regresi  juga  berlaku  dalam penyelesaian  fungsi  Cobb-Douglas.  Rasmussen  2011  menjelaskan  secara
matematis,  fungsi  Cobb-Douglas  dengan  dua  input  produksi  dapat  dituliskan dalam persamaan berikut :
Y = α X
1 1
X
2 β
e
u
................................................................................................ 2 Soekartawi  2002  menjelaskan  apabila  ditulis  dalam  bentuk  linier  logaritmik
persamaan Cobb-Douglas dapat dituliskan kembali dalam bentuk sebagai berikut. ln Y = ln
α +
1
ln X
1
+
2
ln X
2
+ u  .................................................................... 3 Keterangan :
Y = variabel yang dijelaskan
X = variabel yang menjelaskan
α, = besaran yang akan diduga
u = kesalahan disturbance term
e = logaritma natural; e = 2,718