Analisis Efisiensi Faktor-Faktor Produksi Usaha Ternak Itik Pedaging
62
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa penggunaan faktor-faktor produksi itik pedaging di Kabupaten Bogor secara keseluruhan belum optimal.
Hasil perhitungan rasio antara NPMBKM tidak sama dengan satu. Nilai produk marginal NPM untuk pakan konsentrat atau pakan pur sebesar 5 060.04, artinya
setiap penambahan satu kg pakan konsentrat atau pakan pur akan meningkatkan penerimaan sebesar Rp 5 060.04. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pakan konsentrat atau pakan pur sebesar Rp 6 875.33kg. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka diperoleh nilai rasio NPMBKM dari pakan konsentrat atau pakan
pur adalah sebesar 0.735970. Nilai produk marginal NPM untuk pakan campuran sebesar 6 724.60, artinya setiap penambahan satu kg pakan campuran
akan meningkatkan penerimaan sebesar Rp 6 724.60. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pakan campuran sebesar Rp 2 457.85 kg. Berdasarkan kedua
nilai tersebut maka diperoleh nilai rasio NPMBKM dari campuran adalah sebesar 2.735969.
Menurut rasio NPMBKM untuk faktor produksi pakan konsentrat atau pakan pur dan pakan campuran yang memiliki nilai rasio lebih dari satu dapat
dijelaskan secara ekonomi bahwa untuk kedua faktor produksi tersebut dapat ditambahkan atau dikurangkan jumlah pemakaiannya dalam produksi sampai
batas optimumnya. Berikut merupakan perhitungan jumlah aktual rata-rata penggunaan faktor produksi dengan perhitungan jumlah penggunaan efisien
secara ekonomi Tabel 15. Tabel 15
Perhitungan jumlah rata-rata penggunaan faktor-faktor produksi aktual dan efisien secara ekonomi usaha ternak itik pedaging jumlah rata-rata
itik yang digunakan pelaku usaha ternak per periode per periode
Kondisi Penggunaan Faktor Produksi Efisien
Aktual Selisih
Pakan Utama Kg 287.84
330.04 - 42.20
Pakan Campuran Kg 1 070.04
881.93 188.11
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan perhitungan Tabel 15 dapatdilihat bahwa secara ekonomi jumlah efisien penggunaan faktor produksi pakan konsentrat atau pakan pur untuk
335 ekor itik selama satu periode adalah sebanyak 287.84 kg sedangkan jumlah rata-rata penggunaan aktual di lapang adalah sebanyak 330.04 kg. Selisih dari
jumlah efisien dengan aktual dilapang adalah sebesar 42.20 kg merupakan jumlah
63
yang harus dikurangkan agar tercapan efisiensi secara ekonomi dalam usaha ternak. Pakan campuran juga memiliki jumlah rata-rata penggunaan aktual yang
dibawah nilai efisien secara ekonomi. Penggunaan pakan campuran aktual adalah sebanyak 881.93 kg sedangkan untuk efisien secara ekonomi dibutuhkan jumlah
pakan campuran sebanyak 1 070.04 kg. Selisish sebanyak 188,11 kg merupakan jumlah yang harus ditambahkan dalam produksi itik pedaging dalam mencapai
efisiensi dalam menjalankan usaha ternak. Berdasarkan perhitungan nilai aktual dan efisien untuk faktor produksi
usaha ternak pedaging maka dapat dilihat berapa jumlah produksi aktual dan efisien berdasarkan model fungsi produksi. Berikut disajikan perhitungan untuk
penerimaan aktual dan optimal berdasarkan model produksi Tabel 16. Tabel 16
Perhitungan rata-rata penerimaan aktual dan optimal usaha ternak itik pedaging berdasarkan perhitungan rasio NPMBKM
Optimal Aktual
Output SBP Kg 234.14
205.11 Penerimaan untuk Output Rp
5 414 009.85 4 742 611.47
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan informasi didapatkan bahwa harga jual rata-rata daging itik sebesar Rp 23 122.68Kg. Dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan faktor
produksi secara efisien dapat meningkatkan penerimaan usaha ternak itik pedaging. Dapat dijelaskan bahwa dengan penggunaan faktor produksi secara
efisien akan mengoptimalkan berat produksi itik pedaging yang dihasilkan selama satu periode. Selain penggunaan secara optimal manajemen penggunaan faktor
produksi juga harus diperhatikan agar tidak ada penggunaan faktor produksi yang kurang berhasil. Optimalnya hasil produksi akan mengasilkan pendapatan yang
lebih besar dibandingkan penggunaan secara aktual oleh pelaku usaha ternak itik pedaging.
64
VII SIMPULAN DAN SARAN